Panakawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
 
== ''Gara-Gara'' ==
Para [[dalang]] dalam setiap bagian pertengahan pementasan [[wayang]], hampir selalu mengisahkan adanya peristiwa ''gara-gara'' (baca: ''goro-goro'' seperti melafalkan 'gorong-gorong'; dari bahasa Jawa) yaitu sebuah keadaan di manasaat terjadi bencana besar menimpa bumi. Antara lain [[gunung meletus]], [[banjir]], [[gempa bumi]], bahkan sampai [[korupsi]] yang merajalela. Panjang-pendek serta keindahan tata bahasa yang diucapkan untuk melukiskan keadaan ''gara-gara'' tidak ada standar baku, karena semuanya kembali pada kreativitas dalang masing-masing.
 
Para dalang kemudian mengisahkan bahwa setelah ''gara-gara'' berakhir, para panakawan muncul dengan ekspresi bahagia, menebar humor, dan bersenda gurau. Hal ini merupakan simbol bahwa setelah munculnya peristiwa kekacauan atau kerusuhan yang menimpa suatu negara, maka diharapkan rakyat kecil adalah pihak pertama yang mendapatkan keuntungan, bukan sebaliknya.
 
Akibat kesalahpahaman, istilah ''gara-gara'' saat ini dianggap sebagai saat kemunculan para panakawan. Gara-gara dianggap sebagai waktu untuk dalang menghentikan sementara kisah yang sedang dipentaskan, dan menggantinya dengan sajian musik dan hiburan bagi para penonton.
 
== Daftar Nama para Panakawan ==