Baladewa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 13:
}}
{{kegunaanlain|Baladewa}}
[[Berkas:Balarama.jpg|right|thumb|275px|Prabu Baladewa
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Baladewa'''
== Kemunculan Baladewa ==
Baladewa sebenarnya merupakan
Kamsa,
Akhirnya, Rohini menyambut Baladewa sebagai
Baladewa mengajari [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dan [[Duryodana]] menggunakan senjata [[Gada]]. Dalam [[perang di Kurukshetra]], Baladewa bersikap netral. Seperti [[kerajaan Widarbha]] dan Raja [[Rukmi]], ia tidak memihak [[Pandawa]] maupun [[Korawa]]. Namun, ketika Bima hendak membunuh [[Duryodana]], ia mengancam akan membunuh Bima. Hal itu dapat dicegah oleh [[Kresna]] dengan menyadarkan kembali Baladewa bahwa Bima membunuh Duryodana adalah sebuah kewajiban untuk memenuhi sumpahnya. Selain itu, Kresna mengingatkan Baladewa akan segala prilaku buruk Duryodana.
Baris 30:
[[Berkas:Balarama9.jpg|left|thumb|150px|Lukisan India modern, yang menggambarkan Baladewa berdiri di dekat sungai [[Yamuna]].]]
Balarama seringkali digambarkan berkulit [[putih]], khususnya jika dibandingkan dengan saudaranya, yaitu [[Kresna]], yang dilukiskan berkulit [[biru]] gelap atau bercorak [[hitam]]. Senjatanya adalah [[bajak]] dan [[gada]]. Secara tradisional, Baladewa memakai pakaian biru dan kalung dari rangkaian bunga hutan. Rambutnya diikat pada jambul dan ia memakai giwang dan gelang. Baladewa digambarkan memiliki fisik yang sangat kuat, dan kenyataannya, ''bala'' dalam [[bahasa Sanskerta]] berarti "kuat". Selain sebagai saudara, Baladewa merupakan teman kesayangan [[Kresna]] yang terkenal.
== Baladewa dalam susastra Hindu ==
Baris 36:
=== ''Bhagawatapurana'' ===
Baladewa, bersama dengan Kresna dan [[Subadra]], diasuh oleh [[Nanda]] (teman [[Basudewa]]) selama orang tua kandung mereka masih dipenjara. Pada suatu hari, [[Nanda
{{cquote|Karena Balarama,
(''[[Bhagawatapurana]], 10.8.12'')
Baris 55:
Dalam ''[[Bhagawatapurana]]'' diceritakan, setelah Baladewa ambil bagian dalam pertempuran antara wangsa [[Yadu]] dan [[Wresni]], dan setelah ia menyaksikan Kresna mencapai [[moksa]], ia duduk untuk bermeditasi agar mampu meninggalkan dunia fana lalu mengeluarkan ular putih dari dalam mulutnya. Setelah itu ia diangkut oleh [[Sesa]] dalam wujud [[ular]].
▲ == Baladewa dalam Pewayangan Jawa ==
Dalam pewayangan Jawa, '''Baladewa''' adalah saudara Prabu [[Kresna]]. Prabu Baladewa yang waktu mudanya bernama Kakrasana, adalah putra Prabu [[Basudewa]], raja negara [[Mandura]] dengan permaisuri Dewi Mahendra atau Maekah. Ia lahir kembar bersama adiknya, dan mempunyai adik lain ibu bernama Dewi [[Subadra]] atau Dewi Lara Ireng, puteri Prabu Basudewa dengan permaisuri Dewi Badrahini. Baladewa juga mempunyai saudara lain ibu bernama Arya Udawa, putra Prabu Basudewa dengan Ken Sagupi, seorang ''swarawati'' keraton Mandura.
Baris 69 ⟶ 65:
Sebenarnya Baladewa itu memihak Kurawa maka dalam Kitab Jitabsara ketika ditulis skenarionya oleh para dewa tentang Perang Baratayuda Prabu Kresna tau bahwa para dewa merencanakan Baladewa akan ditandingkan dengan Raden Anantarejo dan Baladewa mati . Ketika melihat catatan itu Prabu Kresna ingin menyelamatakan Prabu Baladewa dan Raden Anantareja agar tak ikut perang sebab kedua orang itu dianggap Prabu Kresna tak punya urusan dalam perang baratayuda . Prabu Kresna menyamar menjadi kumbang lalu terbang dan menendang tinta yang dipakai dewa untuk menulis , tinta tumpah dan menutupi kertas yang ada tulisan Anantarejo kemudian kumbang jelmaan Prabu Kresno juga menyambar pena yang dipakai tuk menulis dan pena tersebut jatuh . Akhirnya dalam Kitab Jitabsara yaitu kitab skenario perang Baratayuda yang ditulis dewa tak ada tulisan Raden Anantareja dan Prabu Baladewa . Maka sebelum perang Baratayuda Prabu Kresna membujuk Anantareja supaya bunuh diri dengan cara menjilat telapak kakinya sendiri , akhirnya Raden Anantareja mati sebagai tawur/tumbal kemenangangan Pandawa . Prabu Kresna juga punya siasat untuk mengasingkan agar prabu Baladewa tidak mendengar dan menyaksikan Perang Baratayuda yaitu dengan meminta Prabu Baladewa untuk bertapa di ''Grojogan Sewu'' (''Grojogan'' = Air Terjun, ''Sewu'' = Seribu) dengan tujuan agar apabila terjadi perang Bharatayuddha, Baladewa tidak dapat mendengarnya karena tertutup suara gemuruh air terjun. Selain itu Kresna berjanji akan membangunkannya nanti Bharatayuddha terjadi, padahal keesokan hari setelah ia bertapa di ''Grojogan Sewu'' terjadilah perang Bharatayuddha.
== Silsilah ==
|