Pada abad ke-5 muncul '''Kerajaan Ho-ling''' (atau [[Kalingga]]) yang diperkirakan terletak di utara [[Jawa Tengah]]. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat dari [[prasasti]] dan catatan dari negeri [[Cina]]. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah taklukan [[Kerajaan Sriwijaya|Sriwijaya]] dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu, bersama [[Kerajaan Malayu Dharmasraya|Malayu]] dan [[Kerajaan Tarumanagara|Tarumanagara]] yang sebelumnya telah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha.<ref name="end">{{cite book |last=Munoz|first=Paul Michel|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|publisher=Editions Didier Millet|date=2006|location=Singapore|url= |doi= |pages=pages 171|id= ISBN 981-4155-67-5}}</ref>
== Berita Cina ==
[[Berita]] keberadaan Ho-ling juga dapat diperoleh dari berita yang berasal dari zaman [[Dinasti Tang]] dan catatan [[I-Tsing]].
=== Catatan dari zaman Dinasti Tang ===
[[Cerita]] [[Cina]] pada zaman Dinasti Tang (618 M - 906 M) memberikan tentang keterangan Ho-ling sebagai berikut.
* Ho-ling atau disebut [[Jawa]] terletak di [[Lautan Selatan]]. Di sebelah utaranya terletak Ta Hen La ([[Kamboja]]), di sebelah timurnya terletak Po-Li ([[Pulau Bali]]) dan di sebelah barat terletak [[Pulau Sumatera]].
* Ibukota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak [[kayu]].
* [[Raja]] tinggal di suatu [[bangunan]] besar bertingkat, beratap [[daun palem]], dan singgasananya terbuat dari [[gading]].
* Penduduk Kerajaan Ho-ling sudah pandai membuat [[minuman keras]] dari [[bunga]] [[kelapa]]
* Daerah Ho-ling menghasilkan [[kulit]] [[penyu]], [[emas]], [[perak]], cula [[badak]] dan gading [[gajah]].
Catatan dari berita Cina ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun [[674]], [[rakyat]] Ho-ling diperintah oleh Ratu Hsi-mo ([[Shima]]). Ia adalah seorang [[ratu]] yang sangat adil dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ho-ling sangat aman dan tentram.
=== Catatan I-Tsing ===
Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa pada [[abad]] ke-[[7]] [[tanah]] Jawa telah menjadi salah satu pusat [[pengetahuan]] [[agama]] [[Buddha Hinayana]]. Di Ho-ling ada [[pendeta]] Cina bernama ''[[Hwining]]'', yang menerjemahkan salah satu [[kitab]] [[agama Buddha]] ke dalam [[Bahasa Cina]]. Ia bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama ''[[Janabadra]]''. Kitab terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang [[Nirwana]], tetapi cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.
== Prasasti ==
|