Inkulturasi (Katolik): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
== Latar belakang ==
Kehidupan bersama antara paham Kristiani dan kebudayaan lain dimulai semenjak masa kerasulan. [[Yesus]] memerintahkan murid-muridnya untuk menyebarkan ajaran-Nya hingga ke ujung bumi ([[Injil Markus]] 28:28; 16; 15) sebelum kenaikan-Nya ke [[surga]] namun tidak memberi tahu bagaimana caranya.<ref>Franzen Kirchengeschichte, 18</ref> Khotbah [[Rasul Paulus]] kepada orang-orang [[Yunani]] di hadapan majelis [[
Konflik-konflik kebudayaan antara umat Kristiani [[Yahudi]] dan umat Kristiani non-Yahudi terus berlangsung hingga agama Kristen masuk ke dalam kebudayaan Yunani-Romawi.<ref>Franzen,319</ref> Inkulturasi yang sama terjadi ketika [[Kekaisaran Romawi]] berakhir dan kebudayaan-kebudayaan [[Jermanik]] dan [[Abad Pertengahan]] menjadi dominan - sebuah proses yang memakan waktu berabad-abad.<ref>Franzen 319</ref> Para pelaksana pertama dari inkulturasi ini dalam sejarah penyebaran Injil diantaranya adalah Santo [[Patrick (santo)|Patrick]] di [[Irlandia]] dan Santo [[Siril dan Metodius]] bagi orang-orang [[Bangsa Slavia|Slavia]] di [[Eropa Timur]]. Setelah terjadinya skisma tahun 1054, pengaruh [[Gereja Katolik Roma]] sebagian besar hanya terbatas pada bagian barat Benua [[Eropa]]. Telah terjadi berbagai usaha yang gagal untuk memperluas ruang lingkup pengaruhnya terhadap kebudayaan-kebudayaan [[Timur Tengah]] melalui [[Perang Salib]]) dan terhadap Kekaisaran [[Ritus Latin|Latin]] di [[Konstantinopel]] (1204-1261). [[Reformasi Protestan]] menyebabkan perpecahan di dalam Gereja Barat. Namun, di saat yang sama, penemuan-penemuan penjelajah [[Spanyol]] dan [[Portugis]] akan [[Benua Amerika]], [[Asia]] dan [[Afrika]] memperluas hubungan dengan berbagai kebudayaan dan peradaban yang lain.<ref>Franzen 321</ref>
|