Pada tahun 1988, Bernard Sellato ditugaskan oleh sebuah perusahaan minyak, [[Elf Aquitaine]], untuk menulis buku seni tentang Borneo, yang menghabiskan waktu setahun untuk penelitian dan penulisan – hasilnya adalah buku dwibahasa bergambar “Hornbill and Dragon” yang terbit pada 1989, <ref name=Hornbill and Dragon-2>{{cite book | last = Sellato | first = Bernard | title = Naga Dan Burung Enggang. Hornbill and Dragon. Kalimantan, Sarawak, Sabah, Brunei | publisher = Elf Aquitaine | location = Jakarta | year = 1989 | isbn = 9789798112003 | page= 9 }}</ref> yang edisi keduanya terbit pada tahun 1992. Buku hasil edisinya yang terbaru, “Plaited Arts from the Borneo Rainforest”, dengan sponsor [[''Total E&P Indonésie'']], diterbitkan pada tahun 2012.<ref name=PlaitedArts-1>{{cite book | editor1-last = Sellato | editor1-first = Bernard | title = Plaited Arts from the Borneo Rainforest | publisher = Lontar Foundation | location = Jakarta | year = 2012 | isbn = 9786029144048}}</ref>
Selain menulis lebihsendiri dari tujuhenam buku, Sellato juga menyuntingmenjadi editor dan ko-editor enam buku lagi dan menyumbangkan sejumlah artikel tentang Borneo untuk beberapa buku dan jurnal tentang Borneo. Ia adalah mantan direktur Institut Riset Asia Tenggara (/''the Institute for Research on Southeast Asia)'', ([[CNRS]] dan [[Universite de Provence]]) di Marseilles, FrancePerancis dan menjadi penyunting jurnal dwibahasa "Moussons: Social Science Research on Southeast Asia" dari 1999 sampai 2008.<ref name=PlaitedArts-12>{{cite book | editor1-last = Sellato | editor1-first = Bernard | title = Plaited Arts from the Borneo Rainforest | publisher = Lontar Foundation | location = Jakarta | year = 2012 | isbn = 9786029144048 | page= 507 }}</ref>
Sellato adalah seorang ahli yang dihormati dalam bidangnya – menurut review dari Simon Strickland pada ''Innermost Borneo: Studies in Dayak cultures (2002) dalamin the Journal of the Royal Society ofAnthropological AnthropologyInstitute'', penelitian Sellato memberikan sumbangan yang sangat berarti tentang suku pengembara Borneo, walaupun etnografi dan sejarah mereka sangat rumit.<ref name=JSTOR-1>{{Cite jstorjournal |doi=10.2307/3803847|title=Untitled |url=http://www.jstor.org/stable/3803847 |journal=The Journal of the Royal Anthropological Institute |author=Simon Strickland |volume=10 |issue=3|year=2004|month=September |pages=749-750}}</ref> Pada tahun 2004, Bernard Sellato mendapat anugerah ''the Borneo Research Council Medal'' untuk sumbangannya yang sangat berharga kepada penelitian tentang masyarakat dan kebudayaan Borneo selama 30 tahun. <ref name=BRC-1>{{cite web | url=http://www.borneoresearchcouncil.org/medal.htm |title=Borneo Research Council Medal | date= | publisher=Borneo Research Council |language=InggrisEnglish | lccn=