Kabupaten Simeulue: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 54:
Saat itu Gubernur Aceh, Prof. Ali Hasjmi melakukan kunjungan ke Simeulue pada tahun 1957 sebagai wujud dukungan beliau terhadap isi pernyataan Kongres Rakjat Simeulue dalam upaya peningkatan status Simeulue.
Kemudian pada tahun 1963 kembali diadakan musyawarah Luan Balu dan dilanjutkan musyawarah rakyat Simeulue dan tahun 1980, dimana hasil semua pertemuan tersebut hanya ada satu kata dan satu tekad bahwa Simeulue harus berubah status menjadi Kabupaten Otonom.
Seiring dengan perjalanan waktu, perjuangan tetap diteruskan oleh tokoh-tokoh masyarakat Simeulue, sehingga atas perjuangan yang begitu gigih dan tak kenal lelah tersebut, kita
Perkembangan selanjutnya setelah Drs. H. Muhammad Amin dilantik menjadi Pembantu Bupati Simeulue, upaya ini terus digulirkan dengan sungguh-sungguh dan terbukti pada tahun 1995 Gubernur Aceh menurunkan tim pemutakhiran data ke Simeulue yang diikuti dengan kedatangan Dirjen Bangda ke Simeulue pada tanggal 12 Desember 1995.
Sebagai akhir dari perjalanan ini, yaitu dengan datangnya Dirjen PUOD, DPODS, dan Komisi II DPR-RI pada tanggal 30 Maret 1996 dan mengadakan rapat umum di depan pendopo Pembantu Bupati Simeulue. Dimana pada saat itu, J. Sondakh selaku Ketua Komisi II DPR-RI mengatakan rapat hari ini seakan-akan sidang DPR-RI di luar gedung karena lengkap dihadiri oleh empat fraksi yaitu: Fraksi Golkar, PPP, PDI dan Fraksi Utusan Daerah dan beliau
Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT, akhirnya hasil dari semua kunjungan tersebut serta niat dan doa yang tulus dari seluruh masyarakat Simeulue, Presiden Republik Indonesia Bapak H. Mohammad Soeharto pada tanggal 13 Agustus 1996 menandatangani PP 53 tahun 1996 tentang peningkatan status wilayah Pembantu Bupati Simeulue menjadi Kabupaten Administratif Simeulue.
Selanjutnya pada tanggal 27 September 1996 bertempat di DPRD Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Kabupaten Administratif Simeulue diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Yogie S. Memet sekaligus melantik Drs. H. Muhammad Amin sebagai Bupati Kabupaten Administratif Simeulue.
Simeulue telah berubah status meskipun masih bersifat administratif, seluruh masyarakat menyambut gembira disertai rasa syukur menggema dari Ujung Batu Belayar hingga batu Si Ambung-Ambung. Kabupaten yang dianggap mimpi oleh sebagian masyarakat selama ini telah hadir nyata dalam kehidupan masyarakat Simeulue. Status baru ini telah menambah semangat yang tinggi untuk berjuang menggapai satu tahap lagi yaitu daerah otonom.
Usaha mencapai itu segala potensi dikerahkan, pikiran dan tenaga dicurahkan, keringat bercucuran dimana semua anak pulau bahu membahu dan doa senantiasa dipanjatkan demi sebuah cita-cita. Akhirnya Allah SWT mengabulkan apa yang kita inginkan, sehingga melalui UU No. 48 Tahun 1999 lahirlah Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Bireun sebagai Kabupaten Otonom dalam khazanah Pemerintahan Indonesia. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1999 Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Ad Interim Faisal Tanjung meresmikan lahirnya Kabupaten Simeulue dan tanggal inilah yang dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Simeulue yang setiap tahunnya diperingati.
=='''Pemimpin Kabupaten Simeulue'''==
Selama kurun waktu sejak proklamasi kemerdekaan, Kabupaten Administratif dan Kabupaten Otonom Simeulue dipimpin oleh beberapa orang wedana, Pembantu Bupati dan Bupati sebagai berikut :
'''A. Periode Kewedanaaan dan Pembantu Bupati'''
1. Teuku Raja Mahmud 1945-1950
2. Muhammad Hasan Basri 1950-1955
3. Hasbi Usman 1955-1958
4. Tjoet Mamad 1958-1962
5. Teuku Raja Mahmud 1962-1964
6. Teuku Banta Bugis 1964-1965
7. Tgk. Muhammad Rasyidin 1965-1969
8. Letkol Ali Hasan 1969-1972
9. Mayor Juliadin 1972-1977
10. Mayor Kassah 1977-1984
11. Drs. H. Adriman Kimat 1984-1994
12. Drs. H. Muhammad Amin 1994-1996
'''B. Periode Administratif'''
1. Drs. H. Muhammad Amin 1996-1999
2. H. T. Yusuf, SH 2000-2001
3. Drs. H. Zulkarnaen Jafar 2001-2002
'''C. Periode Otonom'''
1. Drs. H. Darmili dan Drs. H. Ibnu Abban GT Ulma (Bupati dan Wakil Bupati Definitif Pertama)2002-2007
2. H. Dermawan, MM (Pejabat Bupati) 2007 sd terpilihnya Bupati Periode ke-2
3. Drs. H. Darmili dan Drs. H. Ibnu Abban GT Ulma (Bupati dan Wakil Bupati Definitif ke-2). Wakil Bupati Drs. H. Ibnu Abban GT Ulma hanya dapat mendampingi Bupati Drs. H. Darmili satu tahun lamanya, dikarenakan beliau meninggal dunia. Selanjutnya tugas Wakil Bupati digantikan oleh Drs. M. Yunan T.
4. Ir. H. Nurman Daud Shamad, MM (Pejabat Bupati, Mei 2012-Juli 2012.
5. Drs. H. Riswan. NS dan Hasrul Edyar, S. Sos, M. AP 2012-2017
=='''Pembentukan DPRK Simeulue'''==
Pembentukan DPRD Simeulue perdana dilakukan melalui upaya yang serius, melalui sebuah tim yang mewakili unsur Pemerintah dan Partai Politik adalah sebagai berikut:
1. Drs. Safii Agur ; Unsur Pemerintah (Kakansospol) Ketua Tim
2. Satria Mandala, Golkar ; sekretaris
3. Umar Darwis, PPP ; Anggota
4. TM. Hasbi Mahmud, PAN ; anggota
5. Azharuddin Agur, S. Pd, Golkar ; Anggota
6. Maruddin Hadiar, BBA FKPPI ; Anggota
7. Rasyidinsyah, PDIP ; Anggota
8. M. Noor H, PAN ; Anggota
9. Drs. Rusdam. MD, PKB ; Anggota
Tim ini berjuang sejak dari Provinsi Aceh hingga ke Jakarta dan akhirnya keluar penetapan pembentukan DPRD dan anggota hasil Pemilu tahun 1999.
== Potensi ==
|