Merantau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Baris 21:
 
===== Tradisi dan Budaya =====
'''''"Merantau"''''' sesungguhnya tak bisa dipisahkan dari [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]. Asal usul kata "merantau" itu sendiri berasal dari bahasa dan budaya Minangkabau yaitu "rantau". Rantau pada awalnya bermakna : wilayah wilayah yang berada di luar wilayah inti Minangkabau, tempat awal mula peradaban Minangkabau periode terakhir sebelum zaman modern. Peradaban Minangkabau mengalami beberapa periode atau pasang surut. Wilayah inti itu disebut "darek" (darat) atau [[Luhak]] nan Tigo. Aktifitas orang orang dari wilayah inti ke wilayah luar disebut "marantau" atau pergi ke wilayah rantau. Lama kelamaan wilayah rantau pun jadi wilayah Minangkabau. Akhirnya wilayah rantau menjadi semakin jauh dan luas, bahkan di zaman modern sekarang ini wilayah rantau orang Minangkabau bisa disebut di seluruh dunia, walaupun wilayah tersebut tak akan mungkin masuk kategori wilayah Minangkabau namun tetap disebut "rantau". '''''[[Filosofi]]''''' dan tujuan "merantau" orang Minang berbeda dengan [[imigrasi]], [[urbanisasi]], atau [[transmigrasi]] yang dilakukan kelompok lain.
 
Banyak orang dari berbagai suku atau etnis yang merantau, di antaranya yang fenomenal adalah kaum Minangkabau. Seorang laki laki Minangkabau saat menginjak usia dewasa muda (20-30 tahun) sudah didorong pergi merantau oleh kultur / budaya adat Minangkabau yang dianut suku tersebut sejak dulu kala, entah kapan bermulanya tak bisa diketahui secara pasti. Tapi setidaknya berdasarkan sejarah yang masih bisa ditelusuri sekitar abad ke 7 orang orang atau '''''[[Pedagang Minangkabau|pedagang]]''''' Minangkabau berperan besar dalam pendirian kerajaan [[Melayu]] di wilayah Jambi sekarang yang pada zamannya berada pada posisi yang strategis dalam perdagangan di [[Selat Malaka]] atau [[Asia Tenggara]] umumnya.
 
===== Wilayah perantauan =====