Cincin pernikahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
'''Cincin pernikahan''' adalah salah satu [[simbol]] di dalam [[pernikahan]] menurut tradisi [[Kristen]] Barat.<ref name="George">{{en}}George R. Szews. 1983. ''We Will Celebrate a Church Wedding''. Collegeville, Minnesota: The Liturgical Press.</ref> Pertukaran cincin pernikahan di dalam prosesi pernikahan dilakukan pada saat pengucapan komitmen kedua mempelai untuk menjalani kehidupan bersama.<ref name="George"/> Meskipun demikian, cincin pernikahan bukanlah simbol utama sebab yang terpenting adalah pengucapan komitmen antara kedua mempelai tersebut.<ref name="George"/> Pertukaran cincin pernikahan tersebut adalah simbol sekunder yang boleh ditiadakan.<ref name="George"/>
Yang mau menikah pasti lagi nyari-nyari <ref>[
Harus berbentuk lingkaran. Karena lingkaran adalah symbol ketiadaan awal maupun akhir, sehingga perkawinan ‘pasti’ akan berjalan sempurna dan abadi.
Harus dipakai dijari manis tangan kiri. Pembuluh nadi mengalir dari ujung jari manis tangan kiri menuju jantung. Karena tangan kiri jarang digunakan dibanding tangan kanan, cincin yang dipakai ditangan kiri lebih kecil kemungkinannya rusak.
Harus polos, tidak berhiaskan apapun. Hiasan apapun, meski terlihat mewah, kelak akan menyebabkan gangguan sehingga perkawinan akan berjalan kurang mulus. (ade-ade aje deehh)..
Harus berukuran pas dijari tangan, (bukan jari kaki..hehehe).
Dalam pemilihan hari, Jangan dipilih dihari jumat, atau cincin dipakai sebelum upacara perkawinan. Jika dilanggar bisa menyebabkan kegagalan berlangsungnya pernikahan. (ihhh seurem yak..hehehehe).
Ga usah begitu dipercaya ya, yang penting realistis aja deh dalam perkawinan tu yang terpenting yaitu niat untuk hargai menghargai, kesetiaan satu sama lain, dan keteguhan pasangan untuk mempertahankan perkawinan mereka. Kalo ga ada itu mah ya mending ga nikah dulu deh, soalnya kan semua orang cuma mau nikah sekali seumur hidup.
|