Tari Gambu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar) |
||
Baris 4:
Tari Keris ciptaan [[Arya Wiraraja]] ini lama sekali tidak diatraksikan. Pada masa kerajaan Mataram Islam di Jawa yakni pada pemerintahan Raden Mas Rangsang Panembahan Agung Prabu Pandita Cakrakusuma Senapati ing Alaga Khalifatullah (Sultan Mataram 1613-1645), seorang Raja yang sangat peduli dengan seni dan budaya. Maka kala itu Sumenep diperintah oleh seorang Adipati kerabat [[Sultan Agung]] yang bernama [[Kanjeng Pangeran Ario Anggadipa]] tarian tersebut dihidupkan kembali sekitar tahun 1630, diberi nama “Kambuh” dalam [[bahasa Jawa]] berarti “terulang kembali” dan sampai detik ini terus diberi nama Kambuh dan lama kelamaan berubah istilah menjadi tari Gambu (dalam logat Sumenep).
==Rujukan dan Pranala
* Hélène Bouvier. 2002. Lèbur: seni musik dan pertunjukan dalam masyarakat Madura. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9794614203, 9789794614204
* Facebook Page : SONGENNEP TEMPO DOELOE
|