Konstantinopel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
Fatihamzah (bicara | kontrib)
Baris 50:
 
Smentara kota besar itu [[Pengepungan Konstantinopel (626)|dikepung]] musuh, [[Heraclius]] memimpin bala tentaranya memasuki wilayah Persia dan dalam waktu singkat berhasil memulihkan ''status quo'' pada 628, setelah Persia melepaskan seluruh wilayah taklukan mereka. Meskipun demikian, kekaisaran terus melemah karena gempuran-gempuran Bangsa [[Perang-perang Bizantin-Arab|Arab]] sehingga kehilangan provinsi-provinsinya di Afrika dan Tenggara Mediterania untuk selamanya. [[Pengepungan Konstantinopel (674–678)|Pengepungan pertama]] Konstantinopel oleh Kaum Muslim berlangsung dari tahun 674 sampai 678, dan [[Pengepungan Konstantinopel (717–718)|pengepungan kedua]] berlangsung dari tahun 717 sampai 718. Sementara [[Tembok-tembok Theodosius]] tak dapat ditembus oleh serangan darat, sebuah penemuan baru yang dikenal dengan julukan "[[Api Yunani]]" memampukan [[Angkatan Laut Bizantin]] menghancurkan armada Arab dan memungkinkan pasokan makanan tetap mengalir ke dalam kota. Pada pengepungan kedua, pertolongan yang sangat menentukan diulurkan oleh [[Kekaisaran Bulgaria Pertama|Bangsa Bulgar]]. Kegagalan pengepungan ini sangat merugikan [[Bani Umayyah|Kekhalifahan Umayyah]], serta memulihkan perimbangan kekuatan antara Bizantin dan Arab.
 
=== Krisis Ikonoklasme, 726-845 ===
Leo III yang berhasil memukul mudur serangan bangsa Arab baik dari daratan maupun lautan memulai pemerintahannya dengan kontroversi religius terbesar dalam sejarah Byzantium; [[Ikonoklasme]]. Dimulai 726 ia memerintahkan pasukan kekaisarannya untuk melepaskan lukisan Kristus yang menggantung di gerbang Chalke, yang merupakan lukisan religius paling penting di kota. Dia meyakini bahwa pemujaan lukisan-lukisan ini adalah bentuk penyembahan berhala. Kaum Ikonodule, mereka yang memuja patung suci, mencoba mencegahnya dan membuat pimpinan pasukan kekaisaran terbunuh. Prajurit pun mengejar kaum Ikonodule dan membunuh pimpinannya putri Theodosia. Akhirnya Theodosia dikanonisasi sebagai pelindung para Ikonodule.
 
Kebijakan Ikonoklasme Leo ini diteruskan oleh Konstantin V yang memperbarui kampanye menentang penyembahan berhala pada tahun 754 dengan lebih ketat dibanding sebelumnya. Konstantin V meninggal pada 14 September 775, ia digantikan oleh putranya Leo yang juga meneruskan kebijakan Ikonoklasme ayahnya. Ia memiliki istri bernama Eiren yang berasal dari Athena, yang merupakan penganut Ikonodule yang taat namun merahasiakannya dari suaminya. Leo IV meninggal pada 8 September 780, digantikan putranya Konstantin yang belum berusia sepuluh tahun, dan ibunya, Eiren ditunjuk sebagai wali. Eiren langsung mengembalikan ikon-ikon dan memecat pendukung Ikonoklasme di pemerintahan yang digantikan dengan para Ikonodule. Pada 24 September 787 di Nicea diselenggarakan Konsili Ekumenis Ketujuh. Setelah mengadakan pertemuan selama satu bulan, dewan mengeluarkan keputusan untuk memulihkan ikon-ikon dengan penegasan boleh dimuliakan dan tak boleh disembah. Setelah Konstantin VI beranjak dewasa, ia berkuasa sendiri tanpa lagi perwakilan Eirene yang turun takhta. Namun, Eiren memutuskan merebut kekuasaanya, dan pada 15 Agustus 797 ia perintahkan pengawal pribadinya menangkap Konstantin dan memenjarakannya. Konstantin dihari yang sama dibutakan matanya dan dikirim ke sebuah biara di pulau Prinkip, dan tak lama meninggal dunia di sana. Eirene kemudian digulingkan dalam sebuah kudeta, dan pada 31 Oktober 802 Nicephorus menduduki singgasana, lalu Eirene diasingkan dari Konstantinopel dan tak pernah kembali. Necephorus terbunuh dalam perang dan digantikan putranya, Stauracius, yang meninggal pada 11 Januari 812 dan digantikan oleh Michael Rhangabe kaka iparnya. Michael mencoba mengembalikan perdamaian agama dan membuat murka para penganut Ikonoklasme. Michael I hanya berkuasa selama dua puluh bulan, dan pada 813 kaisar baru dinobatkan di Aya Sofya sebagai Leo V. Leo adalah penganut Ikonoklasme dan kembali memperbarui pelarangan lukisan suci. Dengan memimpin sebuah sinode pada tahun 815 di Aya Sofya; hal ini mencabut keputusan Konsili Ekumenis Ketujuh pada 787 dan mengonfirmasi sinode Ikonoklasme pada tahun 754. Leo yang terbunuh pada 820 digantikan oleh Michael, dan meninggal pada 2 Oktober 829. Michael II digantikan putranya Theopilus yang juga menganut Ikonoklasme namun cukup toleran seperti ayahnya. Theopilus yang meninggal pada 20 Januari 842 digantikan putranya, Michael III, yang baru berusia dua tahun dan diwakilkan oleh ibunya, Theodora.
 
Pada 845 mereka memimpin sebuah konsili yang mencabut keputusan sinode Ikonoklasme pada tahun 754 dan mengonfirmasi Konsili Ekumenis Ketujuh pada tahun 787. Dengan begitu, berakhirlah Krisis Ikonolasme.<ref>Freely, John. 2012. ''Istanbul: Kota Kekaisaran''. Jakarta: alvabet (Bab 11)</ref>
 
== Referensi ==