Istilah bioetika pertama kali diperkenalkan pada tahun 1927 oleh [[http://muse.jhu.edu/journals/kennedy_institute_of_ethics_journal/v017/17.4sass.html Fritz Jahr]], yang "diharapkan banyak menyumbang berbagai argumentasi dan diskusi dalam penelitian [[biologi kontemporer]] yang melibatkan hewan" dalam suatu artikel tentang "keniscayaan bioetika." Saat itu ia mengisyaratkan penggunaan bagi isu-isu ilmiah hewan dan tumbuhan. Pada tahun 1970, ahli biokimia Amerika [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Van_Rensselaer_Potter Van Rensselaer Potter] juga menggunakan istilah tersebut dengan makna yang lebih luas, yang mencakup solidaritas terhadap biosfer, sehingga menghasilkan "[[etika global]]," suatu disiplin yang mewakili hubungan antara [[biologi]], [[kedokteran]], [[ekologi]], dan nilai-nilai kemanusiaan dalam rangka mencapai kelangsungan hidup baik manusia dan spesies hewan lainnya.
[[Teknologi kedokteran]] berkaitan langsung dengan hidup matinya manusia, sedangkan kehidupan dan kematian manusia adalah suatu hal yang mempunyai kedudukan tinggi dalam nilai-nilai moral di mana pun. Sehingga, setiap perlakuan terhadapnya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dari segi moral. Inilah dasar perkembangan bioetika dan ini pula alasannya mengapa kemajuan teknologi kedokteran selalu berhadapan dengan bioetika.