Revisi per 2 Januari 2013 11.08 sunting Sulakbar (bicara \| kontrib) 184 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 2 Januari 2013 11.10 sunting balikkan Sulakbar (bicara \| kontrib) 184 suntingan →Biografi Revisi selanjutnya →
Baris 34: == Biografi == Sariamin lahir lahir dengan nama Basariah pada tanggal 31 Juli 1909 di Talu, [[Pasaman Barat]].{{sfn\|Rampan\|2000\|pp=419–420}} Ia menempuh sekolah dasar di tempat ia ~~tinggl~~tinggal dan, pada usia sepuluh tahun, ia mulai menulis [[syair]] dan bentuk-bentuk puisi lain. Setelah lulus pada tahun 1921, ia masuk ke sekolah guru khusus perempuan di [[Padang Panjang]], dan pada usia enam belas ia telah menulis di beberapa [[surat kabar]] lokal seperti ''Pandji Poestaka''. Ia menjadi guru setelah menamatkan pendidikan di sekolah guru pada tahun 1925;{{sfn\|Usman\|1959\|p=111}}{{sfn\|TIM, Selasih}} bekerja pertama kali di [[Bengkulu]] kemudian pindah ke [[Bukittinggi]].{{sfn\|Rampan\|2000\|pp=419–420}} Ia kembali ke Pandang Panjang pada tahun 1930 dan pada tahun 1939 mulai mengajar di [[Aceh]], being sent to [[Kuantan]], [[Riau]], pada tahun 1941.{{sfn\|TIM, Selasih}} While teaching Sariamin continued to write to supplement her income,{{sfn\|Teeuw\|1980\|p=102}} using a number of pseudonyms to avoid the possibility of being arrested for her writings. She later became best known as Selasih, for the name she used in her first novel, but she also used Seleguri, Sri Gunung, Sri Tanjung, Ibu Sejati, Bundo Kanduang, and Mande Rubiah.{{sfn\|Mahayana\|Sofyan\|Dian\|1995\|pp=37–38}} In the mid 1930s Sariamin wrote for the literary magazine ''[[Poedjangga Baroe]]''.{{sfn\|Siregar\|1964\|p=81}} She published her first novel, ''Kalau Tak Untung'' (''If Fortune Does Not Favour'') in 1933, making her the first female novelist in Indonesian history.{{sfn\|Mahayana\|Sofyan\|Dian\|1995\|pp=37–38}} Published by the state-owned [[Balai Pustaka]], the novel was reportedly inspired by her fiance marrying another woman and followed two childhood friends who fall in love but are unable to be together. She published another novel, ''Karena Keadaan'' (''Because of the Situation''), in 1937.{{sfn\|Mahayana\|Sofyan\|Dian\|1995\|pp=37–38}}{{sfn\|Koning\|2000\|p=57}}

Sariamin Ismail: Perbedaan antara revisi