Bersin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 14:
<!--Another divine moment of sneezing for the Greeks occurs in the story of [[Odysseus]]. Odysseus returns home disguised as a beggar and talks with his waiting lover [[Penelope]]. She says to [[Odysseus]], not knowing to whom she speaks, that he will return safely to challenge her suitors. At that moment their son sneezes loudly and Penelope laughs with joy, reassured that it is a sign from the gods.[http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=5435812]
Among the [[Paganism|pagans]] of [[Flanders]], a sneeze was an [[omen]]. When [[Saint Eligius]] warned the pagans against their [[Druidry|druidical practices]], according to his companion and biographer [[Ouen]], he included the following: "Do not observe auguries or violent sneezing or pay attention to any little birds singing along the road. If you are distracted on the road or at any other work, make the [[sign of the cross]] and say your Sunday [[prayer]]s with faith and devotion and nothing inimical can hurt you."
Di [[Hongaria]], [[Slowakia]] dan [[Slovenia]] dan beberapa negara [[Timur Tengah]] bersin yang terjadi setelah seseorang membuat pernyataan kadang-kadang ditafsirkan sebagai konfirmasi dari Tuhan bahwa pernyataan itu benar.
Di [[Jepang]], ada [[kepercayaan]] bahwa bersin adalah tanda bahwa ada orang lain atau seseorang yang berada jauh daripadanya yang membicarakannya atau menjelek-jelekkannya di belakangnya.
Ada keyakinan umum di [[India]] bahwa orang yang bersin mengingat atau diingat oleh orang yang disayanginya. Kebanyakan orang India menganggap bersin sebagai sesuatu yang sehat. Tidak bisa bersin adalah sesuatu yang harus dikhawatirkan. ''[[Psychology Today]]'' melaporkan bahwa para pilmuwan India menyebut ketidakmampuan untuk bersin sebagai "asneezia"; orang India telah lama mempunyai kebiasaan untuk [[tembakau|menghirup tembakau]] sebagai cara untuk menimbulkan bersin secara artifisial.
=== Onomatopoeia===
|