Dunia Kafka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 7:
 
 
“’Tergantung“Tergantung," ujar Oshima. ‘Kadang"Kadang-kadang memang begitu. Tapi ironi membuat manusia semakin mendalam, membantu mereka menjadi matang. Menjadi pintu masuk menuju keselamatan dalam tingkat yang lebih tinggi, menuju suatu tempat di mana kau dapat menemukan jenis pengharapan yang lebih universal. Itulah sebabnya mengapa banyak orang senang membaca tragedi Yunani, bahkan hingga sekarang. Mengapa kisah-kisah tersebut dianggap benar-benar klasik. Aku mengulang apa yang pernah aku katakan, segala sesuatu dalam hidup adalah sebuah metafora. Tidak semua orang membunuh ayah mereka dan tidur dengan ibu mereka, 'kan? Dengan kata lain, kita menerima ironi melalui suatu perangkat yang disebut kiasan. Dan melalui perangkat itulah kita tumbuh dan menjadi manusia yang lebih mendalam.’”
 
Kafka on the Shore, halaman 253
Baris 13:
 
 
Penggalan diatasdi atas merupakan salah satu dialog seorang tokoh dari novel Murakami ini. Meski diucapkan dalam sebuah perbincangan kasual mengenai kehidupan antar tokohantartokoh, percakapan ini dipenuhi oleh pandangan filosofis pembicaranya, Oshima, mengenai kehidupan. Ke dalam Kafka on The Shore, Murakami melukiskan filosofi-filosofi kehidupan dengan begitu ringan dan tak terduga. Dalam sebuah narasi, dalam sebuah dialog, bahkan potongan-potongan pikiran sang tokoh dapat disisipi oleh filosofi mendalam yang apik tertata, sehingga tidak memberatkan atmosfer cerita.
 
Pemikiran mengenai identitas diri, nasib suatu manusia, takdir, dan berbagai macam pertanyaan filsafat lainnya, tidak dijawab Murakami dalam novel ini, melainkan dikupas, dan dijabarkan secara perlahan melalui konflik dalam kisah dua tokoh utama novelnya, Kafka Tamura dan kakek tua bernama Nakata. Kafka, dan Nakata, dua tokoh yang penuh perbedaan, namun sebenarnya memiliki keterkaitan dalam cara yang paling unik yang diungkap melalui plot cerita yang begitu menarik. Kafka adalah seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun yang memiliki takdir untuk membunuh ayahnya, dan meniduri ibu serta kakak perempuannya. Takdir ini bagai bayangan yang terus menghantuinya selama hidupnya bersama ayahnya, sebab hal ini terus -menerus diulangi oleh ayahnya, seorang pembuat patung terkenal yang ditinggal oleh istri dan anak perempuannya, Koichi Tamura. Sedangkan Nakata, seorang pria yang kehilangan jiwanya akibat sebuah kecelakaan misterius yang terjadi ketika ia masih kecil, kini setelah menghadapi rentetan kejadian yang tak ia pahami, merasa harus melakukan sebuah tugas yang bahkan dirinya sendiri tak tahu jelas.
 
Daya tarik novel ini terletak pada deskripsi Murakami yang begitu mendalam, begitu rinciterperinci dan tepat, yang dapat membawa kita masuk dan ikut bertualang bersama tokoh-tokohnya ke dalam cerita. Selain itu, Murakami juga mampu membuat kita teralun melalui jalan cerita yang tampaknya tenang namun penuh misteri, dan selalu membuat kita tersentak akan kelanjutan cerita yang tak disangka-sangka. Novel ini dibuat sedemikian rupa oleh Murakami dengan alur yang berkelok-kelok, sudut pandang yang berganti dalam tiap bab, sehingga membuat pembaca seakan masuk kedalamke dalam labirin kehidupan orang-orang berbeda. Orang-orang yang menyimpan misteri, yang kemudian dikuak perlahan-lahan oleh Murakami dengan gaya penulisan yang begitu halus dan ringan. Walaupun pada awal cerita banyak sekali misteri-misteri dalam penokohan, alur, dan bahkan jalan cerita, lambat laun dalam novel ini, kesabaran Murakami dalam pengembangan cerita mampu membuat semua keheranan pembaca sedikit demi sedikit terjawab. Jawaban yang mungkin berbeda dari tiap-tiap pembaca.
 
Selain itu, dalam Kafka on the Shore, pembaca akan merasa seperti tertantang dalam meniti garis tipis antara realitas dan yang bukan. Murakami mampu membuat suatu khayalan, pemikiran, bahkan mimpi menjadi sebuah kejadian yang nyata dan bermakna. Penggunaan kisah-kisah Yunani kuno, filosofi dibalikdi balik musik klasik, mampu menyatu dengan indah dalam novel ini.
 
Novel ini merupakan suatu penggambaran yang mengagumkan dalam segi filosofis. Kafka on The Shore membuat filosofi mengenai kehidupan menjadi ringan, menghibur, sekaligus meninggalkan sebuah tanda mata di dalam pemikiran kita.