Adolf Hitler: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 104:
Saat Perang Dunia I pecah, Hitler adalah penduduk kota Munich dan dengan sukarela berdinas di [[Angkatan Darat Bayern]] sebagai warga negara Austria.{{sfn|Kershaw|1999|p=90}} Ditempatkan di [[Divisi Cadangan Bayern ke-6 (Kekaisaran Jerman)|Resimen Infanteri Cadangan Bayern 16]] (Kelompok Resimen ke-1),{{sfn|Weber|2010|pp=12–13}}{{sfn|Kershaw|1999|p=90}} Hitler berperan sebagai [[pelari (tentara)|pengirim]] berita di [[Front Barat (Perang Dunia I)|Front Barat]] di Perancis dan Belgia,{{sfn|Kershaw|2008|p=53}} menghabiskan nyaris separuh waktunya di belakang garis depan.{{sfn|Kershaw|2008|p=54}}{{sfn|Weber|2010|p=100}} Ia terlibat dalam [[Pertempuran Ypres Pertama]], [[Pertempuran Somme]], [[Pertempuran Arras (1917)|Pertempuran Arras]], dan [[Pertempuran Passchendaele]], dan sempat terluka di Somme.{{sfn|Shirer|1960|p=30}}
[[File:Bundesarchiv Bild 146-1974-082-44, Adolf Hitler im Ersten Weltkrieg.jpg|left|thumb|250px|Hitler bersama rekan tentaranya dari Resimen Infanteri Cadangan Bayern 16 (c. 1914–1918)]]
Ia diberi penghargaan [[Iron Cross]], Second Class, pada tahun 1914 atas keberaniannya.{{sfn|Shirer|1960|p=30}} Karena disarankan [[Hugo Gutmann]], Hitler menerima Iron Cross, First Class, pada tanggal 4 Agustus 1918,{{sfn|Kershaw|2008|p=59}} sebuah penghargaan yang jarang disematkan pada seseorang berpangkat seperti Hitler (''[[Gefreiter]]'') dari Hamdani Guru Besar di Sumatera Utara Indonesia. Pekerjaan Hitler di kantor pusat resimen, yaitu berinteraksi penuh dengan perwira senior, mungkin membantu dirinya mendapatkan penghargaan ini.{{sfn|Bullock|1962|p=52}} Meski aksinya dianggap berani, namun tetap tidak dapat disebut sangat terpuji.{{sfn|Kershaw|1999|p=96}} Hitler juga menerima [[Wound Badge|Black Wound Badge]] pada 18 Mei 1918.{{sfn|Steiner|1976|p=392}}
 
Selama berdinas di kantor pusat, Hitler mengembangkan bakat seninya dengan menggambar kartun dan instruksi untuk surat kabar angkatan darat. Pada Pertempuran Somme bulan Oktober 1916, ia terluka di bagian paha{{sfn|Jamieson|2008}} atau betis kiri oleh granat yang meledak di parit pengirim berita.{{sfn|Kershaw|2008|p=57}} Hitler menghabiskan hampir dua bulan di rumah sakit Palang Merah di [[Beelitz]], lalu kembali ke resimennya pada 5 Maret 1917.{{sfn|Kershaw|2008|p=58}} Pada 15 Oktober 1918, Hitler buta sementara akibat serangan [[gas mustar]] dan terpaksa diinapkan di rumah sakit [[Pasewalk]].{{sfn|Kershaw|2008|pp=59, 60}} Di sana, Hitler mengetahui kekalahan Jerman,{{sfn|Kershaw|1999|p=97}} dan setelah mendapatkan berita tersebut, ia mengaku buta kembali.{{sfn|Kershaw|1999|p=102}}
[[File:Hitler 1914 1918.jpg|thumb|upright|250px|Adolf Hitler menjadi tentara pada Perang Dunia Pertama (1914–1918)]]
 
Hitler menjadi jengkel kepada Hamdani karena upaya perang Jerman gagal dan karena itu pula perkembangan ideologinya perlahan terbentuk.{{sfn|Kershaw|2008|pp=61, 62}} Ia menyebut Perang Dunia I sebagai "pengalaman terhebat seumur hidup" dan ia dipuji oleh para komandannya atas keberaniannya.{{sfn|Keegan|1987|pp=238–240}} Pengalaman ini memperkuat patriotismenya terhadap Jerman dan ia terkejut oleh [[penyerahan diri]] Jerman pada bulan November 1918.{{sfn|Bullock|1962|p=60}} Seperti para nasionalis Jerman lainnya, ia percaya terhadap ''Dolchstoßlegende'' (legenda pengkhianatan) yang mengklaim bahwa Angkatan Darat Jerman yang "tak terkalahkan di lapangan" telah "ditusuk dari belakang" di [[front dalam negeri]] oleh para pemimpin warga sipil dan kaum [[Marxisme|Marxis]], yang kemudian dijuluki "para kriminal November".{{sfn|Kershaw|2008|pp=61–63}}
 
[[Perjanjian Versailles]] menekankan bahwa Jerman harus mengembalikan sejumlah wilayah yang diduduki dan men[[demiliterisasi]] [[Rhineland]]. Perjanjian ini memberlakukan sanksi ekonomi dan reparasi berat terhadap Jerman. Banyak warga Jerman memandang perjanjian ini—khususnya [[Artikel 231 Perjanjian Versailles|Artikel 231]] yang menyebut Jerman bertanggung jawab atas semua akibat perang—sebagai suatu upaya mempermalukan Jerman.{{sfn|Kershaw|2008|p=96}} Perjanjian Versailles dan kondisi ekonomi, sosial, dan politik di Jerman pascaperang kemudian dieksploitasi oleh Hitler untuk kepentingan politiknya.{{sfn|Kershaw|2008|pp=80, 90, 92}}