Ahmad Tajuddin dari Brunei: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
Dia adalah anak kelima dari 10 anak dengan Sir Sultan [[Muhammad Jamalul akhir Alam II]] dan istrinya,
Raja Isteri Pengiran Anak Siti Fatimah. Adiknya [[Pengiran Muda Omar Ali Saifuddien]] akan menjadi penggantinya masa depannya.
 
==Kematian==
 
Ketika Sultan Ahmad Tajuddin membuat persinggahan di Singapura, sebelum melanjutkan ke Inggris, ia jatuh sakit, dan dirawat di [[Singapore General Hospital]] pada tanggal 3 Juni 1950. Kedatangannya di rumah sakit didampingi oleh Mr Malcolm MacDonald, Inggris Komisaris Jenderal untuk Asia Tenggara. Menurut Dr Monteiro yang merawatnya, karena kesehatannya memburuk pada waktu itu, sehingga keberangkatannya ke London harus ditunda atau dibatalkan karena dia pendarahan di perut dan membutuhkan [[Transfusi darah]]. Yang Mulia meninggal pada Sabtu, 3 Juni, 1950, karena tidak ada reaksi terhadap transfusi darah yang dilakukan pada dirinya. Ia mengalami [[Koma (medis)|Koma]], beberapa jam sebelum kematiannya.
 
{{S-start}}