Arema Cronus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aremania87 (bicara | kontrib)
Aremania87 (bicara | kontrib)
Baris 43:
(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya [[Persema Malang]] bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Dimana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “[[utopia]]”.
 
Adalah [[Acub Zaenal]] mantan [[Gubernur]] [[Irian Jaya]] ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub [[Galatama]] di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub [[Perkesa 78]]. Jasabersama “SangDirk Jenderal”“Derek” tidakSutrisno terlepas dari peran [[Ovan Tobing]](Alm), humaspendiri Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang keklub [[StadionArmada Gajayana‘86]] ketika Persema lawan [[Perseden Denpasar]],” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.
 
Beberapa hari setelah itu, [[Ir]] [[Lucky Acub Zaenal]] –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub [[Armada ‘86]].
 
Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola, maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat "sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang", dengan nara sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan (Alm). Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.
 
 
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
 
Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris [[Pramu Haryono SH]]–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.
 
Hanya saja, kata Ovan, dariDari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol [[Singo]] (Singa) muncul. "Agustus itu kanidentik dg Zodiac Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),"imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.
 
=== Perjalanan Arema di Galatama ===
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti [[Maryanto]] (Persema), [[Jonathan]] (Satria Malang), [[Kusnadi Kamaludin]] (Armada), [[Mahdi Haris]] ([[Arseto]]), [[Jamrawi]] dan [[Yohanes Geohera]] ([[Mitra Surabaya]]), sampai kiper [[Dony Latuperisa]] yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas [[Sinyo Aliandoe]], juga bergabung.
 
Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh]] mau membantu dan menyediakan barak prajurit [[Paskhas]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] AU untuk tempat penampungan pemain. Selain [[barak]], lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis [[Maryanto]] dkk ditampung di barak. “[[TNI-AU]] memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
 
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke [[Bandara Juanda]]. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
 
Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti [[Aji Santoso]], [[Mecky Tata]], [[Singgih Pitono]], [[Jamrawi]] dan eks pelatih [[PSSI]] [[M Basri]], Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.