Herman Darnel Ibrahim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 36:
Menurut Herman, ada beberapa strategi agar pembauran energi berjalan optimal, antara lain dengan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan hingga batas kelayakan, yakni US$ 10 sen per kilowatt per jam (Kwh). Bahkan untuk pengganti BBM pemaksimalan ini bisa mencapai US$ 15 sen per Kwh.
Dia juga meminta PLN mengurangi penggunaan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak khususnya untuk Jawa dan Sumatera. “Sisanya dipenuhi dengan pembangkit yang murah dan terjamin keamanannya, yakni pembangkit batu bara,” ucapnya. Adapun strategi lainnya berupa pengembangan pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang skala besar untuk memasok listrik di Jawa dan Sumatera. <ref>www.tempo.co/read/news/2012/04/11/090396332/DEN-Desak-Pemanfaatan-Energi-Terbarukan</ref>
Pria yang meraih doktor di ITB ini tidak melihat nuklir saja, ia juga melirik gas sebagai salah satu catu daya nasional. Ia memprediksi peran gas pada 2025 mencapai 22 persen dari persediaan energi nasional atau 3,4 trilions cubic feet (TCF).
Menurutnya, konsumsi gas pada tahun 2020 mencapai 2,2 TCF. Sedangkan di tahun 2030 menjadi 4 TCF. "Semangat kita karena ditemukannya Coal Bed Methane dan Shale Gas," jelasnya.<ref>http://www.beritasatu.com/ekonomi/94141-gas-akan-penuhi-22-persen-komponen-energi.html</ref>
|