Abah Anom: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
 
Di samping melestarikan dan menyebarkan ajaran agama Islam melalui metode [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]]. Abah Anom juga sangat konsisten terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Maka sejak tahun 1961 didirikan [[Yayasan Serba Bakti]] dengan berbagai lembaga di dalamnya termasuk pendidikan formal mulai [[TK]], [[SMP Islam]], [[SMU]], [[SMK]], [[Madrasah Tsanawiyah]], [[Madrasah Aliyah]], [[Madrasah Aliyah keagamaan]], [[Perguruan Tinggi]] (IAILM) dan [[Sekolah Tinggi Ekonomi Latifah Mubarokiyah]] serta Pondok Remaja Inabah. Didirikannya Pondok Remaja Inabah sebagai wujud perhatian Abah Anom terhadap kebutuhan umat yang sedang tertimpa musibah. Berdirinya Pondok Remaja Inabah membawa hikmah, di antaranya menjadi jembatan emas untuk menarik masyarakat luas, para pakar ilmu [[kesehatan]], [[pendidikan]], [[sosiologi]], dan [[psikologi]], bahkan pakar ilmu agama mulai yakin bahwa agama [[Islam]] dengan berbagai disiplin Ilmunya termasuk [[tasawuf]] dan [[tarekat]] mampu merehabilitasi kerusakan [[mental]] dan membentuk daya tangkal yang kuat melalui pemantapan keimanan dan ketakwaan dengan pengamalan [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]]. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Abah Anom menunjuk tiga orang pengelola, yaitu [[KH. Noor Anom Mubarok BA]], [[KH. Zaenal Abidin Anwar]], dan [[H. Dudun Nursaiduddin]].
 
== Istri dan Anak ==
Abah Anom mempunyai 14 putra kandung dan 1 putra sulung tiri.
=== Hj. Euis Siti Ru'yanah (istri Abah Anom yang pertama) ===
1. H. Tutu Ruhiat Mintapradja (1940, putra tiri Abah Anom).
2. H. Dudun Nur Saiddudin (1942).
3. Aos Husnifalah (1943).
4. Hj. N. Nonong (1945).
5. H. Didin Hidir Arifin (kembar lahir 1947).
6. H. Oneng Hesyati (kembar lahir 1947).
7. H. Endang Ja'far Sidik (1949).
8. H. Otin Khodijah (1951).
9. H. Kankan Zulkarnaen (1952).
10. H. Memet Ruhimat (1954).
11. Hj. Ati Unsuryati (1956).
12. Hj. Aneu Utia Rohayaneu (1958).
13. H. Baban Ahmad Jihad (1960).
14. Hj. Nia Iryanti (1962).
 
=== Hj. Yoyoh Sofiah (istri Abah Anom yang kedua) ===
15. Ujang Muhammad Mubarok Qodiri (1986).
 
== Wafat ==