Merantau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: min:Marantau
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
Banyak orang Indonesia dari berbagai etnis pergi dari tempat asalnya menuju dan menetap di wilayah lain. Bermacam-macam penyebab, tujuan dan motivasi yang mendorong mereka pergi merantau. Dari sekian banyak etnis itu ada beberapa etnis yang warganya melakukan aktivitas merantau dalam jumlah yang sangat signifikan, sehingga etnis tersebut bisa diklasifikasikan sebagai suku perantau.
 
=== Suku Minangkabau ===
(:''Lihat pula : [[Orang Minang#Minangkabau Perantauan|Minangkabau Perantauan]]'')
 
===== Tradisi dan Budaya =====
'''''"Merantau"''''' sesungguhnya tak bisa dipisahkan dari [[Sukumasyarakat Minangkabau|Minangkabau]]. Asal usul kata "merantau" itu sendiri berasal dari bahasa dan budaya Minangkabau yaitu "rantau". Rantau pada awalnya bermakna : wilayah wilayah yang berada di luar wilayah inti Minangkabau (tempat awal mula peradaban Minangkabau). Peradaban Minangkabau mengalami beberapa periode atau pasang surut. Wilayah inti itu disebut "darek" (darat) atau [[Luhak]] nan Tigo. Aktifitas orang orang dari wilayah inti ke wilayah luar disebut "marantau" atau pergi ke wilayah rantau. Lama kelamaan wilayah rantau pun jadi wilayah Minangkabau. Akhirnya wilayah rantau menjadi semakin jauh dan luas, bahkan di zaman modern sekarang ini wilayah rantau orang Minangkabau bisa disebut di seluruh dunia, walaupun wilayah tersebut tak akan mungkin masuk kategori wilayah Minangkabau namun tetap disebut "rantau". '''''[[Filosofi]]''''' dan tujuan "merantau" orang Minang berbeda dengan [[imigrasi]], [[urbanisasi]], atau [[transmigrasi]] yang dilakukan kelompok lain.
 
Banyak orang dari berbagai suku atau etnis yang merantau, di antaranya yang fenomenal adalah kaum Minangkabau. Seorang laki laki Minangkabau saat menginjak usia dewasa muda (20-30 tahun) sudah didorong pergi merantau oleh kultur / budaya adat Minangkabau yang dianut suku tersebut sejak dulu kala, entah kapan bermulanya tak bisa diketahui secara pasti. Tapi setidaknya berdasarkan sejarah yang masih bisa ditelusuri sekitar abad ke 7 orang orang atau '''''[[Pedagang Minangkabau|pedagang]]''''' Minangkabau berperan besar dalam pendirian kerajaan [[Melayu]] di wilayah [[Jambi]] sekarang yang pada zamannya berada pada posisi yang strategis dalam perdagangan di [[Selat Malaka]] atau [[Asia Tenggara]] umumnya.
Baris 66:
 
===== Suku-suku baru =====
Saat ini diperkirakan lebih dari setengah jumlah warga suku Minangkabau hidup dan berkembang di wilayah perantauan baik di Indonesia maupun mancanegara, perkiraan itupun tidak memasukkan keturunan Minangkabau yang telah merantau dan berkembang sejak sekurangnya 1000 tahun yang lalu diberbagai wilayah di nusantara atau bahkan dunia pada masa modern ini. Banyak di antara keturunan mereka telah '''''bertransformasi''''' menjadi orang "Minang Baru" atau bahkan suku-suku baru seperti "[[Aneuk Jamee]]" di [[Aceh]], "Orang Pesisir" di pantai barat [[Sumatera Utara]], "Oghang Nogoghi" di [[Negeri Sembilan]], dan entah apa lagi namanya di wilayah wilayah lain yang sudah lama terputus tali sejarah dan tali persaudaraannya dengan [[Minangkabau]]. Bahkan [[Suku Kubu]] di wilayah [[Jambi]] dan [[Sumatera Selatan]], [[Orang Talang Mamak]] dan [[Orang Sakai]] di [[Riau]], [[Orang Laut]] di [[Kepulauan Riau]] serta komunitas-komunitas tertentu di [[Mindanao]], [[Lampung]], [[Sulawesi]], [[Nusa Tenggara]], [[Tapanuli]] mengakui bahwa mereka adalah keturunan orang-orang dari Minangkabau sejak berabad-abad yang lalu. Juga terbetik berita tentang keturunan Pagaruyung Minangkabau yang "terdampar" di pedalaman [[Kalimantan Barat]] di sebuah negeri bernama Kudangan, yang oleh masyarakat setempat diakui sebagai leluhur mereka.
 
[[Thomas Stamford Raffles]], seorang [[Gubernur Jenderal]] [[Inggris]], setelah melakukan ekspedisi ke pedalaman Minangkabau mengatakan bahwa Minangkabau adalah inti dan sumber kekuatan bangsa [[Melayu]] yang menyebar di kepulauan nusantara. Perantau Minangkabau yang fenomenal telah '''''melahirkan''''' suku suku baru di nusantara ini, dan ini adalah sesuatu yang alami dalam dinamika kehidupan alam. Banyak di antara mereka yang tak mengenal lagi kampung halaman nenek moyang mereka yang indah, yang jauh di pedalaman [[Sumatera]] bagian tengah, di dataran tinggi bergunung gunung gagah yang memberi hawa sejuk dan di lembah-lembah berdanau indah yang pinggirannya jadi tepian mandi sejak dulu kala sampai masa kini.
 
=== Suku Bugis-Makassar ===
Suku [[Bugis]]-[[Makassar]] juga termasuk suku yang gemar mengembara. Seperti suku Minangkabau, keturunan suku Bugis-Makassar juga bertebaran di seantero Asia Tenggara. Hampir di semua wilayah Asia Tenggara terdapat komunitas Bugis-Makassar sejak berabad abad yang lalu. Diaspora manusia Bugis-Makassar sangat intens terjadi semenjak kalahnya [[Kerajaan Gowa]] dalam berperang melawan Belanda yang diakhiri dengan '''Perjanjian Bongaya''' pada tahun 1667 yang terasa sangat mengikat dan menghina kaum Bugis-Makassar. Setelah kekalahan dari Belanda dan rasa tertindas oleh Perjanjian Bongaya, manusia manusia merdeka Bugis-Makassar pun berhamburan meninggalkan tanah kelahiran mereka. Dengan kapal kapalnya yang terkenal mereka mengembara di seantero laut nusantara. Dimana mereka menemukan wilayah yang bisa menopang kehidupan disitulah mereka menetap, namun tidak sedikit yang tetap mengembara di lautan dengan menjadi bajak laut
 
Keperkasaan pengembara pengembara Bugis-Makassar juga terekam dalam hikayat hikayat Minangkabau. Tidak jarang terjadi konflik antara keduanya dalam perebutan kekuasaan di kerajaan Melayu. Salah satunya adalah kasus perebutan tahta [[Kesultanan Johor]] di semenanjung Malaya. Pada masa itu kedua suku bangsa ini dan juga suku bangsa [[Aceh]] adalah pemain pemain kunci di kawasan darat maupun laut bagian barat nusantara. Disamping bajak laut Bugis-Makassar juga terdapat bajak laut dari Minangkabau ketika itu. Namun tidaklah semua pengembara dari timur itu adalah bajak laut, tidak sedikit di antara mereka adalah para bangsawan Bugis-Makassar yang tidak mau tunduk terhadap kekuasaan [[Belanda]].