Giri (Jepang): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
Prinsip resiprokal dalam memberi hadiah menuntut pemberian dikembalikan dalam nilai yang seimbang. Pada upacara pemakaman, jumlah sumbangan uang [[dupa]] (''kōden'') dari setiap pelayat dicatat dengan teliti.<ref name="Lebra" /> Di kemudian hari, sumbangan uang dupa dikembalikan dalam jumlah yang sama ketika keluarga pelayat yang dulu datang, mendapat giliran ditimpa kemalangan.<ref name="Lebra" />
Istilah ''giri'' juga dipakai untuk pertalian saudara dengan orang bukan [[saudara sedarah]], tapi menjadi sanak saudara secara hukum antara lain karena ikatan [[perkawinan]]. Bapak mertua/bapak tiri/bapak angkat disebut {{nihongo|''gifu''|義父}} atau ''giri no otōsan'', ibu mertua/ibu tiri/ibu angkat disebut {{nihongo|''gibo''|義母}} atau ''giri no okaasan'', dan saudara ipar/saudara tiri/saudara angkat disebut {{nihongo|''gikyōdai''|義兄弟}} atau ''giri no kyōdai''.<ref>{{cite book |title=Kamus Kanji Modern Jepang-Indonesia |last=Nelson |first=Andrew Nathaniel |authorlink= |coauthors= |year=1996 |publisher=Kesaint Blanc |location=Jakarta |isbn= |page= |pages= |url= |accessdate=2013-02-16}}</ref> Dari konsep ini, tercipta istilah ''gikyōdai'' ([[
== Referensi ==
|