Perumpamaan pohon ara yang tidak berbuah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19:
Hampir semua orang punya pengalaman tanam menanam sebuah pohon, Anda tentunya tahu bahwa untuk membuat pohon itu berbuah lebat tidaklah semudah yang dipikirkan. Dibilang sulit-sulit banget tidak, tapi gampang juga tidak.
Ada sebuah perumpamaan Yesus yang sesungguhnya sangat menarik untuk dicermati oleh semua orang Kristen (pengikut Kristus). Pasalnya ? Secara khusus Yesus berbicara "buah" pertobatan atau sejauh mana kita menghidupi rahmat permandian / baptis atau [[Baptisan|Sakramen Baptis]] dalam [[Gereja Katolik]] ?
Perumpamaan ini menggambarkan Tuhan sebagai pemilik kebun, mendapati ada umat-Nya yang tidak berbuah dalam jangka waktu lama. Perhatikan ada jangka waktu tertentu yang diberikan Tuhan yang membuka kesempatan bagi kita untuk berubah. (ay 9)
Baris 27:
“Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah.” (bdk. ay 8b) Disini Sang “Pengurus kebun” akan mengerjakan segala sesuatu bagi pohon agar bisa berbuah dan tidak harus ditebang dan berakhir di bara api. Hidup kita yang begitu rusak oleh benalu dan tunas-tunas dosa seringkali tidak lagi dapat diperbaiki sendiri, sehingga kita membutuhkan uluran tangan Yesus untuk “mencangkul tanah dan memberi pupuk” agar bisa selamat. Disinilah pentingnya Roh Kudus yang diminta Yesus kepada Bapa-Nya bagi Gereja-Nya. (bdk. Yoh 14:16)
Tuhan [[Yesus]] telah datang untuk menyelamatkan kita. Dalam prosesnya, terkadang ada bagian-bagian yang tidak efektif dari diri kita, maka kita harus dicangkul atau dipotong dan itu bukanlah hal yang menyenangkan. Proses itu terkadang bisa membuat kita menderita. Tapi itu sungguh diperlukan agar kita selamat dari tebangan dan dilempar kedalam api. Yesus pun berseru: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh 15:4)
Agar kita bisa bertumbuh dan berbuah dengan baik, kita harus tetap tinggal di dalam Kristus, dan Kristus di dalam kita, baik dalam kehidupan sehari-hari, keluarga maupun pekerjaan, hendaklah berpusat kepada Terang Kristus. Ketika ada proses-proses pemotongan tunas yang tidak produktif atau pembersihan benalu, laluilah itu dengan sukacita, karena proses itu sungguh diperlukan untuk menjadikan kita pohon yang dapat berbuah lebat.
|