Ashin Jinarakkhita: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{tanpa_kategori|date=2013}}{{Infobox Person
| name = Ashin Jinarakkhita
| image = Ashin_Jinarakkhita.jpg
Baris 34:
Dalam usaha Ti Chen untuk memperdalam ajaran Buddha, ia berusaha untuk menghubungi beberapa kedutaan agar dapat belajar di Sri Lanka, namun rupanya hal tersebut kurang mendapat perhatian dari kedutaan Sri Lanka, hingga akhirnya ia menghubungi kedutaan Burma dan mendapat persetujuan untuk berangkat ke Burma untuk mendalami ajaran Buddha. Pada akhir bulan Desember 1953, sramanera Ti Chen pun berangkat menuju Burma.
Di Burma ia berlatih meditasi di pusat pelatihan meditasi, Mahasi Sasana Yeikhta, Rangoon. Kemajuan yang dialaminya sangat pesat sehingga mencengangkan banyak orang. Ia pun disana mendapat bimbingan khusus dari bhikkhu Nyanuttara Sayadaw. Akhirnya, pada tanggal 23 januari 1954, Ti Chen ditahbiskan kembali menjadi samanera dalam tradisi Theravada. Ia pun mendapatkan nama Jinarakkhita dari Bhante Mahasi Sayadaw dan diberi gelar Ashin.<ref>http://ashinjinarakkhita.or.id/</ref> Maka ia pun menjadi orang Indonesia pertama yang ditahbiskan menjadi bhikkhu setelah keruntuhan kerajaan Majapahit. Ini merupakan salah satu lompatan besar dalam perkembangan Buddhisme di Indonesia. Setelah itu, Bhikkhu Ashin Jinarakkhita pu kembali ke Indonesia pada 17 Januari 1955.
=== Karya-karya ===
|