Karapan sapi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14:
babak Ketiga atau semifinal, pada babak ini masing sapi yang menang pada masing-masing kelompok diadu kembali untuk menentukan tiga pasang sapi pemenang dan tiga sapi dari kelompok kalah. Pada babak keempat atau babak final, diadakan untuk menentukan juara I, II, dan III dari kelompok kalah.
Karapan sapi dikritik berbagai pihak seperti [[Majelis Ulama Indonesia]] dan pemerintah daerah di [[Madura]] karena tradisi kekerasan ''rekeng'' yang dilakukan pemilik sapi. MUI Pamekasan sudah memfatwakan haram mengenai tradisi ''rekeng'' karena dinilai menyakiti sapi, dan Gubernur Jawa Timur melalui Instruksi Gubernur sudah menyatakan pelarangan tradisi ''rekeng''. Namun tradisi ini masih berlanjut di kalangan pelaku karapan sapi.<ref>{{cite web |url = http://regional.kompas.com/read/2013/09/13/1314394/Dilarang.Pakai.Kekerasan.Pemilik.Sapi.Karapan.Ancam.Boikot |title = '''Dilarang Pakai Kekerasan, Pemilik Sapi Karapan Ancam Boikot''' |accessdate = 13 September 2013}}</ref><ref>{{cite web |url = http://regional.kompas.com/read/2013/09/13/1157329/MUI.Haramkan.Karapan.Sapi.Model.Rekeng. |title = '''MUI Haramkan Karapan Sapi Model "Rekeng"''' |accessdate = 13 September 2013}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* Aneka Ragam Kesenian Sumenep, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep 2004
* [http://endipiran.tobipuken.com/karapan-sapi.html Sejarah Karapan Sapi]
Baris 21 ⟶ 27:
[[Kategori:Balap sapi]]
[[Kategori:Permainan tradisional di Indonesia]]
[[Kategori:Kesejahteraan hewan]]
[[Kategori:Hak asasi hewan]]
|