Pembangunan berkelanjutan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 57 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q131201
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Pembangunan berkelanjutan''' adalah proses pembangunan (lahan, [[kota]], bisnis, [[masyarakat]], dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari [[PBB]], [[1987]]. Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, ''[[sustainable development]]''. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran [[lingkungan]] tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan [[ekonomi]] dan keadilan sosial. (oman)
 
Banyak laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT Dunia [[2005]], yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat.
 
Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
Baris 10:
[[Berkas:Sustainable development.svg|right|350px|thumb|Scheme of sustainable development: at the confluence of three preoccupations.]]
 
Skema pembangunan berkelanjutan:pada titik temu tiga pilar tersebut, Deklarasi Universal Keberagaman Budaya ([[UNESCO]], [[2001]]) lebih jauh menggali konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa "...keragaman budaya penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alam". Dengan demikian "pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual". dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan pembangunan berkelanjutan.
 
Sehingga bisa dikatakan bahwa Pembangunan Berkelanjutan merupakan model usaha untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan perkembangan ketiga aspek yang telah disebutkan yaitu, Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Sosial dan Perlindungan Lingkungan dengan tidak mengorbankan salah satu dari ketiganya dan juga berusaha untuk memaksimalkan proses perkembangan ketiga aspek tersebut. (Yoshi)
Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas.
 
[[Pembangunan Hijau]] pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas.
Beberapa riset memulai dari definisi ini untuk berargumen bahwa lingkungan merupakan kombinasi dari alam dan budaya. Network of Excellence "Sustainable Development in a Diverse World" '''[http://www.susdiv.org/ SUS.DIV]''', sponsored by the [[European Union]], bekerja pada jalur ini. Mereka mengintegrasikan kapasitas multidisiplin dan menerjemahkan [[keragaman budaya]] sebagai kunci pokok strategi baru bagi pembangunan berkelanjutan.
 
Beberapa riset memulai dari definisi ini untuk berargumen bahwa lingkungan merupakan kombinasi dari alam dan budaya. Network of Excellence "Sustainable Development in a Diverse World" '''[http://www.susdiv.org/ SUS.DIV]''', sponsoredyang bydi thedukung oleh [[European Union]], bekerja pada jalur ini. Mereka mengintegrasikan kapasitas multidisiplin dan menerjemahkan [[keragaman budaya]] sebagai kunci pokok strategi baru bagi pembangunan berkelanjutan.
Beberapa peneliti lain melihat tantangan sosial dan lingkungan sebagai kesempatan bagi kegiatan pembangunan. Hal ini nyata di dalam konsep keberlanjutan usaha yang mengkerangkai kebutuhan global ini sebagai kesempatan bagi perusahaan privat untuk menyediakan solusi inovatif dan kewirausahaan. Pandangan ini sekarang diajarkan pada beberapa sekolah bisnis yang salah satunya dilakukan di ''Center for Sustainable Global Enterprise at Cornell University''.
 
Beberapa peneliti lain melihat tantangan sosial dan lingkungan sebagai kesempatan bagi kegiatan pembangunan. Hal ini nyata di dalam konsep keberlanjutan usaha yang mengkerangkai kebutuhan global ini sebagai kesempatan bagi perusahaan privat untuk menyediakan solusi inovatif dan kewirausahaan. Pandangan ini sekarang diajarkan pada beberapa sekolah bisnis yang salah satunya dilakukan di ''[[Center for Sustainable Global Enterprise at Cornell University]]''.
 
Divisi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan mendaftar beberapa lingkup berikut ini sebagai bagian dari Pembangunan Berkelanjutan:<ref>United Nations Division for Sustainable Development. [http://www.un.org/esa/sustdev/documents/docs_sdissues.htm Documents: Sustainable Development Issues] Retrieved: 2007-05-12</ref>