Pengantar evolusi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 22 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1114241
merapikan using AWB
Baris 34:
* Kebanyakan variasi dalam suatu populasi dapat diwariskan kepada keturunan selanjutnya.
 
[[Berkas:Charles_Darwin_by_GCharles Darwin by G._Richmond Richmond.jpg|thumb|150px|left|[[Charles Darwin]] mengajukan teori evolusi melalui seleksi alam]]
 
Darwin menyimpulkan oleh karena organisme menghasilkan keturunan yang lebih banyak daripada yang lingkungan dapat dukung, pastilah terdapat persaingan untuk bertahan hidup, dan hanya beberapa individu yang dapat bertahan hidup pada tiap generasi. Darwin menyadari bahwa keberlangsungan hidup tidaklah didasarkan pada kebetulan belaka. Namun, keberlangsungan hidup bergantung pada sifat-sifat tiap individu, dan sifat-sifat ini dapat membantu ataupun menghalangi keberlangsungan hidup dan reproduksi individu. Individu yang beradaptasi dengan baik memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menghasilkan keturunan yang lebih banyak. Kemampuan beradaptasi yang tidak setara ini dapat menyebabkan perubahan perlahan dalam suatu populasi. Sifat-sifat yang membantu suatu organisme bertahan hidup dan bereproduksi akan berakumulasi dari generasi yang satu ke generasi selanjutnya. Sebaliknya, sifat-sifat yang menghalangi keberlangsungan hidup dan reproduksi akan menghilang. Darwin menggunakan istilah ''seleksi alam'' untuk menjelaskan proses ini.<ref name = Geographic/>
Baris 42:
Pengamatan terhadap variasi pada hewan dan tumbuhan merupakan dasar-dasar teori seleksi alam. Sebagai contoh, Darwin memantau bahwa bunga [[anggrek]] dan [[serangga]] mempunyai hubungan dekat yang mengizinkan [[penyerbukan]] pada tumbuhan. Ia mencatat bahwa bunga anggrek mempunyai variasi pada strukturnya yang menarik serangga, sedemikian rupanya serbuk sari yang berasal dari bunga akan menempel pada tubuh serangga. Dengan begitu, serangga akan memindahkan serbuk sari dari anggrek jantan ke anggrek betina. Walaupun struktur bunga anggrek tampaknya rumit, namun bagian terspesialisasi ini terbuat dari struktur dasar yang dapat ditemukan pada bunga lain.<!-- Darwin menggunakan data yang dikumpulkan tentang anggrek dan serangga penyerbuk untuk memperkuat teorinya tentang seleksi alam. Dia berargumen bahwa menghasilkan penyerbukan silang lebih cocok untuk anggrek bertahan hidup dari anggrek yang dihasilkan oleh penyerbukan sendiri.--> Pada buku ''[[Fertilisation of Orchids]]'' karya Darwin, ia mengajukan bahwa bunga anggrek tidak mewakili hasil karya seorang insinyur yang ideal, namun diadaptasi dari bagian-bagian yang telah ada melalui seleksi alam.<ref>{{cite web |url=http://darwin-online.org.uk/EditorialIntroductions/Freeman_FertilisationofOrchids.html |title=Fertilisation of Orchids |accessdate=2008-01-07 |last=Wyhe |first=John van|year=2002 |work=The Complete Works of Charles Darwin|publisher=University of Cambridge}}</ref>
 
Darwin masih meneliti dan bereksperimen dengan gagasannya mengenai seleksi alam ketika ia menerima sepucuk surat dari [[Alfred Russel Wallace|Alfred Wallace]] yang menulis tentang teori yang mirip dengan teori Darwin. Kedua orang tersebut kemudian mempublikasikan teori mereka secara bersamaan. Baik Wallace dan Darwin melihat sejarah kehidupan seperti sebuah pohon, dengan tiap pangkal cabang pohon merupakan nenek moyang bersama dan ujung cabang mewakili spesies modern yang berevolusi dari nenek moyang bersama ini. Untuk menjelaskan hubungan ini, Darwin mengatakan bahwa semua makhluk hidup adalah berkerabat, dan ini berarti bahwa semua kehidupan haruslah berasal dari beberapa bentuk kehidupan, atau bahkan dari satu nenek moyang bersama. Ia menyebut proses ini sebagai "keturunan dengan modifikasi".<ref name=wyhe>{{cite web|url=http://darwin-online.org.uk/darwin.html |title=Charles Darwin: gentleman naturalist|accessdate=2008-01-16 |last= Wyhe |first= John van |coauthors= |year=2002 |work= The Complete Work of Charles Darwin Online |publisher= University of Cambridge }}</ref>
 
Darwin mempublikasi teori evolusi melalui seleksi alamnya dalam buku ''On the Origin of Species'' pada tahun 1859. Teorinya memberikan implikasi bahwa semua kehidupan, termasuk pula manusia, merupakan hasil dari proses-proses alami yang berkelanjutan. Implikasi ini mendapatkan [[Keberatan terhadap evolusi|keberatan]] dari berbagai pihak-pihak keagamaan yang percaya bahwa jenis-jenis kehidupan yang bervariasi [[ciptaanisme|diciptakan]] oleh Sang pencipta.<ref name=DeVries>{{cite journal |author=DeVries A |title=The enigma of Darwin|journal=Clio Med|volume=19 |issue=2 |pages=136–55|year=2004 |pmid=6085987|accessdate=2008-01-24 }}</ref> Keberatan tersebut berbeda 180 derajat dengan tingkat dukungan para ilmuwan yang mencapai lebih dari 99 persen pada zaman sekarang.<ref name=delgado>{{cite web |url=http://nihrecord.od.nih.gov/newsletters/2006/07_28_2006/story03.htm |title=Finding the Evolution in Medicine |accessdate=2007-12-21 |last= Delgado |first= Cynthia |year=2006 |work= NIH Record (National Institutes of Health)}}</ref>
Baris 52:
Informasi yang hilang yang diperlukan untuk menjelaskan sifat-sifat terwariskan ini dijawab oleh hasil kerja [[Gregor Mendel]] pada bidang genetika. Eksperimen Mendel dengan beberapa generasi tumbuhan kacang polong menunjukkan bahwa pewarisan bekerja dengan memisahkan dan mengacak informasi pewarisan semasa pembentukan sel kelamin dan merekombinasi informasi tersebut semasa pembuahan. Hal ini mirip dengan pengocokan kartu, dengan organisme tertentu mendapatkan campuran acak dari setengah set kartu yang berasal dari satu pihak orang tua, dan setengah sisanya berasal dari pihak lainnya. Mendel menyebut informasi ini sebagai ''faktor''; namun pada zaman sekarang informasi ini dikenal dengan nama [[gen]]. Gen adalah satuan dasar hereditas organisme hidup. Ia mengandung informasi-informasi yang akan menentukan perkembangan fisik dan perilaku organisme.
 
Gen terbuat dari [[DNA]], yakni [[molekul]] panjang yang membawa informasi. Informasi ini disimpan dalam urutan [[nukleotida]] dalam DNA, sama seperti urutan huruf-huruf dalam suatu kata yang membawa informasi. Gen sama seperti instruksi pendek yang terdiri dari "huruf-huruf" alfabet DNA. Apabila digabungkan bersama, keseluruhan set gen ini akan memberikan informasi yang cukup untuk membangun dan menjalankan suatu organisme. Instruksi yang terdapat pada DNA ini dapat berubah oleh karena [[mutasi]]. Dalam [[sel]], gen dibawa oleh [[kromosom]] yang merupakan kumpulan DNA. Adalah perombakan pada kromosom yang mengakibatkan kombinasi unik gen pada keturunan.
 
Walaupun mutasi pada DNA adalah acak, seleksi alam bukanlah proses acak yang bergantung pada kebetulan. Lingkungan menentukan probabilitas keberhasilan reproduksi. Hasil akhir seleksi alam adalah organisme yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan. Seleksi alam tidak [[ortogenesis|mempunyai tujuan akhir]], dan evolusi tidak seperlunya membuat organisme menjadi lebih kompleks, lebih cerdas, ataupun lebih canggih.<ref>{{Harv |Gould (a)|1981| p=24}}</ref> Sebagai contoh, [[kutu]] merupakan keturunan dari serangga ordo [[mecoptera]] yang bersayap, dan ular adalah kadal tidak lagi memerlukan kaki, walaupun [[fiton]] masih mempunyai struktur kecil kaki yang tersisa dari nenek moyangnya.<ref>{{cite journal |author=Bejder L, Hall BK |title=Limbs in whales and limblessness in other vertebrates: mechanisms of evolutionary and developmental transformation and loss |journal=Evol. Dev. |volume=4 |issue=6 |pages=445–58 |year=2002 |pmid=12492145 |doi=10.1046/j.1525-142X.2002.02033.x}}</ref><ref>{{cite journal |author=Boughner JC, Buchtová M, Fu K, Diewert V, Hallgrímsson B, Richman JM |title=Embryonic development of Python sebae - I: Staging criteria and macroscopic skeletal morphogenesis of the head and limbs |journal=Zoology (Jena) |volume=110 |issue=3 |pages=212–30 |year=2007 |pmid=17499493}}</ref> Organisme yang ada di dunia hanyalah merapakan varian makhluk hidup yang berhasil beradaptasi terhadap lingkungan.
Baris 74:
Riset pada bidang [[paleontologi]] yang mempelajari fosil mendukung gagasan bahwa semua organisme berkerabat. Fosil memberikan bukti bahwa perubahan yang berakumulasi pada organisme dalam periode waktu yang lama telah mengakibatkan keanekaragaman bentuk-bentuk kehidupan yang kita lihat sekarang. Fosil sendiri menyingkap struktur organisme dan hubungan antara spesies sekarang dengan spesies yang telah punah, mengijinkan para ahli paleontologi membangun pohon silsilah seluruh bentuk kehidupan di bumi.<ref name= Virtual>{{cite web |url= http://www.fossilmuseum.net/fossilrecord.htm |title=The Fossil Record - Life's Epic |accessdate=2007-08-31 |work= The Virtual Fossil Museum |publisher=}}</ref>
 
Paleontologi modern dimulai oleh karya [[Georges Cuvier]] (1769–1832). Cuvier mencatat bahwa pada [[batuan sedimen]], tiap lapisan mengandung kelompok fosil tertentu. Lapisan yang lebih dalam mengandung bentuk kehidupan yang lebih sederhana. Ia juga mencatat bahwa banyak bentuk kehidupan pada zaman dahulu yang tidak ada lagi pada zaman sekarang. Salah satu kontribusi Cuvier terhadap pemahaman catatan fosil adalah menegaskan bahwa kepunahan merupakan fakta. Untuk menjelaskan fenomena kepunahan ini, Cuvier mengajukan gagasan "revolusi" atau [[katastrofisme]] yang ia spekulasikan bahwa bencana geologi telah terjadi selama sejarah Bumi dan memusnahkan sejumlah besar spesies.<ref>{{Harv |Tattersall|1995|pp=5–6}}</ref> Teori revolusi Cuvier kemudian digantikan oleh teori uniformitarian, terutama teori uniformitarian [[James Hutton]] dan [[Charles Lyell]] yang mengajukan bahwa perubahan geologi bumi adalah perlahan dan konsisten.<ref>{{Harv |Lyell|1830| p=76}}</ref>
 
Namun, bukti mutakhir pada catatan fosil mensugestikan konsep kepunahan massal. Akibatnya, gagasan katastrofisme kembali menjadi hipotesis yang sah, paling tidak untuk beberapa perubahan cepat bentuk kehidupan yang muncul pada catatan fosil.
 
Sejumlah besar fosil telah ditemukan dan diidentifikasikan. Fosil-fosil ini berperan sebagai catatan kronologis evolusi. Catatan fosil memberikan contoh-contoh [[fosil transisi|spesies transisi]] yang menghubungkan bentuk kehidupan yang lalu dengan bentuk kehidupan sekarang.<ref>{{cite web |url= http://books.nap.edu/openbook.php?record_id=11876&page=22 |title=Science, Evolution, and Creationism|accessdate=2008-01-06 |last=Committee on Revising Science and Creationism: A View from the National Academy of Sciences, National Academy of Sciences and Institute of Medicine of the National Academies|year=2008 |publisher=National Academy of Sciences}}</ref> Salah satu contoh fosil transisi tersebut adalah ''[[Archaeopteryx]]'', organisme kuno yang memiliki karakteristik reptil (gigi kerucut dan tulang ekor yang panjang) namun juga memiliki karakteristik burung (bulu burung dan tulang furkula). Implikasi penemuan seperti ini adalah bahwa reptil dan burung memiliki nenek moyang bersama.<ref>{{Harv |Gould (b)|1995| p=360}}</ref>
Baris 99:
 
==== Evolusi konvergen ====
[[Berkas:Captive_RedCaptive Red-tailed_Hawk_at_Bacaratailed Hawk at Bacara.jpg|thumb|left|200px|Sayap burung dan sayap kelelawar adalah contoh evolusi konvergen.]]
[[Berkas:Square-townsend-fledermaus.jpg|thumb|left|150px|Kelelawar adalah mamalia dan tulang lengan depannya diadaptasikan untuk terbang.]]
Perbandingan anatomi kadang-kadang dapat menyesatkan kesimpulan karena tidak semua kemiripan anatomi mengindikasikan hubungan dekat. Organisme yang berada dalam lingkungan yang mirip seringkali akan mengembangkan struktur fisik yang mirip pula. Proses evolusi ini disebut sebagai ''[[evolusi konvergen]]''. Baik [[hiu]] dan [[lumba-lumba]] memiliki bentuk tubuh yang mirip, namun mereka hanyalah berkerabat jauh. Hiu adalah [[ikan]], sedangkan lumba-lumba adalah [[mamalia]]. Kemiripan ini diakibatkan oleh lingkungan yang mirip. Pada kedua kelompok hewan tersebut, perubahan yang membantu proses berenang difavoritkan, sehingga sejalan dengan waktu, keduanya akan mengembangkan struktur morfologi penampilan yang mirip, walaupun keduanya tidak berkerabat dekat.<ref name= johnson2>{{citation |last= Johnson|first=George | year =2002 | publication-date = | contribution = Convergent and Divergent Evolution| contribution-url = http://www.txtwriter.com/backgrounders/Evolution/EVpage14.html| title =The Evidence for Evolution| publisher = 'On Science' column in St. Louis Post Dispatch| url =http://www.txtwriter.com/backgrounders/index.html |format = web resource|accessdate=2008-01-23 }}.</ref>
Baris 110:
 
=== Koevolusi ===
[[Koevolusi]] adalah proses dua atau lebih spesies memengaruhi proses evolusi satu sama lainnya. Semua organisme dipengaruhi oleh makhluk hidup disekitarnya, namun pada koevolusi, terdapat bukti bahwa sifat-sifat yang ditentukan oleh genetika pada tiap spesies secara langsung disebabkan oleh interaksi antara dua organisme.<ref name= "NAS>{{cite web |url=http:"//www.nap.edu/readingroom/books/evolution98/evol3.html |title= Teaching about evolution and the nature of science |accessdate=2007-12-30 |last= Kennedy |first=Donald |coauthors=(Working group on teaching evolution) |year=1998 |work=Evolution and the nature of science|publisher= The National Academy of Science }}</ref>
 
Contoh kasus koevolusi yang terdokumentasikan dengan baik adalah hubungan antara ''[[Pseudomyrmex]]'' (sejenis [[semut]]) dengan tumbuhan [[akasia]]. Semut menggunakan tumbuhan ini sebagai tempat berlindung dan sumber makanan. Hubungan antar dua organisme ini sangat dekat sedemikiannya telah menyebabkan evolusi struktur dan perilaku khusus pada kedua organisme. Semut melindungi pohon akasia dari hewan [[herbivora]] dan membersihkan tanah hutan dari benih tumbuhan saingan. Sebagai gantinya, tumbuhan mempunyai struktur duri yang membesar yang dapat digunakan oleh semut sebagai tempat perlindungan dan sumber makanan ketika tumbuhan tersebut berbunga.<ref>{{cite web |url= http://www.sil.si.edu/smithsoniancontributions/Botany/pdf_hi/sctb-0013.pdf |format= pdf| title=Swollen-Thorn Acacias of Central America |accessdate=2007-08-31 |last= Janzen |first= Daniel |coauthors= |year=1974 |work= Smithsonian Contributions to Biology |publisher= Smithsonian Institution }}</ref> Koevolusi seperti ini tidak menandakan bahwa semut dan pohon tersebut memilih untuk berperilaku secara [[altruisme|altruistik]], melainkan perilaku ini disebabkan oleh perubahan genetika yang kecil pada populasi semut dan pohon yang menguntungkan satu sama lainnya. Keuntungan yang didapatkan memberikan kesempatan yang lebih besar agar karakteristik ini diwariskan kepada generasi selanjutnya. Seiring dengan berjalannya waktu, mutasi yang berkelanjutan menciptakan hubungan yang kita pantau sekarang.
 
=== Seleksi buatan ===
[[Berkas:Big_and_little_dog_1Big and little dog 1.jpg|thumb|left|200px|Hasil [[seleksi buatan]]: [[Anjing Chihuahua]] dan Anjing [[Great Dane]].]]
 
''[[Seleksi buatan]]'' adalah pembiakan terkontrol yang diterapkan pada tumbuhan maupun hewan. Manusia menentukan hewan mana ataupun tumbuhan mana yang akan bereproduksi dan keturunan mana yang akan bertahan hidup, sehingga manusia menentukan gen mana saja yang akan diturunkan kepada generesi selanjutnya. Proses seleksi buatan memiliki pengaruh yang besar terhadap evolusi hewan domestik. Contohnya, manusia telah berhasil membiakkan berbagai jenis anjing yang berbeda dengan pembiakan terkontrol ini. Perbedaan pada ukuran antara [[anjing Chihuahua]] dan ''Great Dane'' merupakan akibat dari seleksi buatan. Walaupun kedua jenis anjing tersebut memiliki penampilan fisik yang berbeda, keduanya merupakan akibat evolusi dari beberapa jenis [[serigala]] yang didomestikasi oleh manusia kurang dari 15.000 tahun yang lalu.<ref>{{cite web |url= http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/2498669.stm |title=Origin of dogs traced |accessdate=2007-12-14 |last= McGourty |first= Christine |date=2002-11-22 |publisher= BBC News }}</ref>
 
Seleksi buatan juga telah menghasilkan berbagai jenis varietas tanaman. Pada kasus tanaman [[jagung]], bukti genetika mutakhir mensugestikan bahwa domestikasi jagung terjadi 10.000 tahun yang lalu di Meksiko tengah.<ref>{{cite web |url= http://www.scq.ubc.ca/transgene-escape-are-traditional-corn-varieties-in-mexico-threatened-by-transgenic-corn-crops/?|title=Transgene Escape: Are Traditioanl Corn Varieties In Mexico Threatened by Transgenic Corn Crops |accessdate=2007-12-14 |last= Hall |first= Hardy |publisher= Scientific Creative Quarterly}}</ref> Sebelum didomestikasi, tongkol jagung liar sulit dipanen dan hanya memiliki sebagian kecil bagian yang dapat dimakan. Pada zaman sekarang ''The Maize Genetics Cooperation • Stock Center'' memiliki koleksi lebih dari 10.000 variasi genetik jagung yang diakibatkan oleh mutasi acak dan variasi kromosmom yang berasal dari jenis jagung liar.<ref>{{cite web |url= http://maizecoop.cropsci.uiuc.edu/mgc-info.php |title= The Maize Genetics Cooperation • Stock Center |accessdate=2007-12-19 |date=2006-06-21 |work= National Plant Germplasm |publisher= U.S. Department of Agriculture }}</ref>
Baris 154:
</div>
 
Teori evolusi diterima oleh komunitas ilmiah secara meluas. Ia merupakan garis penghubung berbagai cabang bidang biologi.<ref name=delgado/> Evolusi memberi ilmu biologi dasar ilmiah yang kuat. Pentingnya teori evolusi dijelaskan oleh [[Theodosius Dobzhansky]] (1900–1975) pada publikasi ''American Biology Teacher'' dengan judul esai "[[Nothing in Biology Makes Sense Except in the Light of Evolution]]" (Tidak ada yang masuk akal dalam biologi kecuali menurut evolusi).<ref name=NCSE>{{cite web |url=http://www.ncseweb.org/resources/articles/9256_cans_and_cants_of_teaching_ev_2_13_2001.asp |title=NCSE Resource |accessdate=2008-01-01 |date=2001-02-13 |work=Cans and Can`ts of Teaching Evolution |publisher=[[National Center for Science Education]]}}</ref> Namun, teori evolusi itu sendiri tidaklah statis. Walaupun peristiwa evolusi adalah fakta, terdapat berbagai diskusi dalam komunitas ilmiah mengenai mekanisme proses evolusi tersebut. Sebagai contoh, laju kejadian evolusi masih didiskusikan. Selain itu, terdapat berbagai opini mengenai satuan utama perubahan evolusioner, apakah itu organisme ataupun gen.
 
=== Laju perubahan ===
Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai laju perubahan evolusioner. Darwin dan para pendukungnya memandang evolusi sebagai proses yang lambat dan perlahan. Pohon evolusi didasarkan pada pemikiran bahwa perubahan pada spesies merupakan akibat dari akumulasi perubahan kecil dalam waktu yang sangat lama.
 
Pandangan bahwa evolusi terjadi secara bertahap didasarkan pada hasil kerja ahli geologi [[James Hutton]] (1726–1797) dengan teorinya yang disebut "gradualisme". Teori Hutton mensugestikan bahwa perubahan geologis yang sangat bersar merupakan produk kumulatif operasi proses-proses yang terjadi relatif lambat dan berlanjut yang sampai sekarang masih dapat terlihat beroperasi. Sudut pandangan uniformitarian diadopsi untuk perubahan biologis. Pandangan seperti ini tampaknya berkontradiksi dengan catatan fosil yang menunjukkan bahwa spesies baru muncul secara tiba-tiba dan tidak berubah dalam waktu yang sangat panjang. Ahli paleontologi [[Stephen Jay Gould]] (1940–2002) mengembangkan suatu model yang mengajukan bahwa evolusi, walaupun menurut manusia adalah proses yang lambat, mengalami periode perubahan yang relatif cepat dalam beberapa ribu ataupun jutaan tahun, diikuti oleh periode stabilitas relatif yang panjang. Model ini disebut sebagai "kesetimbangan bersela" (''punctuated equilibrium'') yang menjelaskan catatan fosil tanpa berkontradiksi dengan gagasan Darwin.<ref>{{cite web |url= http://www.stephenjaygould.org/library/gould_opus200.html |title=Opus 200 |accessdate=2007-08-31 |last= Gould |first= Stephen Jay |year=1991 |work= Stephen Jay Gould Archive |publisher= Natural History }}</ref>
 
=== Satuan perubahan ===
Satuan seleksi yang umum pada evolusi adalah organisme. Seleksi alam terjadi ketika kesuksesan reproduksi suatu individu ditingkatkan ataupun diturunkan oleh sifat-sifat terwariskan. Kesuksesan reproduksi ini diukur dengan jumlah individu keturunan yang bertahan hidup. Pandangan yang berpusat pada organisme ini mendapat tantangan dari berbagai ahli biologi lainnya. [[Richard Dawkins]] (lahir 1941) mengajukan bahwa banyak yang dapat disingkap apabila evolusi dilihat dari sudut pandang gen. Yakni bahwa seleksi alam beroperasi sebagai mekanisme evolusioner terhadap gen maupun organisme.<ref>{{cite journal |last=Wright |first=Sewall |title=Genic and Organismic Selection |journal=Evolution |volume=34 |issue=5|month=September | year=1980|pages= 825 |url= http://links.jstor.org/sici?sici=0014-3820%28198009%2934%3A5%3C825%3AGAOS%3E2.0.CO%3B2-Z&size=LARGE&origin=JSTOR-enlargePage|accessdate=2007-12-23 |doi=10.2307/2407990}}</ref> Pada buku tahun 1976 karyanya ''[[The Selfish Gene]]'', ia menjelaskan:
 
{{cquote|Individuals are not stable things, they are fleeting. Chromosomes too are shuffled to oblivion, like hands of cards soon after they are dealt. But the cards themselves survive the shuffling. The cards are the genes. The genes are not destroyed by crossing-over; they merely change partners and march on. Of course they march on. That is their business. They are the replicators and we are their survival machines. When we have served our purpose we are cast aside. But genes are denizens of geological time: genes are forever.<ref>{{Harv |Dawkins|1976| p=35}}</ref>}}
Baris 175:
Evolusi bukanlah proses yang acak. Manakala mutasi tersebut adalah acak, seleksi alam tidaklah demikian. Evolusi merupakan akibat yang tak terelakkan dari pengkopian gen yang tidak sempurna pada organisme yang bereproduksi selama bermilyar-milyar tahun di bawah tekanan seleksi lingkungan. Hasil dari proses evolusi bukanlah organisme yang semakin sempurna, melainkan hanya organisme yang dapat bertahan hidup dan bereproduksi dengan lebih baik dalam lingkungan tertentu. Fosil, kode genetik, dan distribusi khas kehidupan di Bumi memberikan catatan evolusi dan menunjukkan keberadaan nenek moyang bersama seluruh organisme, baik yang masih hidup maupun telah lama mati. Evolusi dapat secara langsung diamati pada seleksi buatan. Biakan kucing, anjing, kuda, dan tumbuhan yang bermacam-macam merupakan contoh evolusi.
 
Walaupun beberapa kelompok mengajukan [[keberatan terhadap evolusi|keberatannya terhadap teori evolusi]], bukti eksperimen dan pengamatan selama beratus-ratus tahun oleh beribu-ribu ilmuwan mendukung fakta evolusi.<ref name=DeVries/> Akibat dari evolusi selama empat milyar tahun adalah keanekaragaman mahkhluk hidup di sekitar kita, dengan sekitar 1,75 juta spesies yang sekarang hidup di Bumi.<ref name=Cavalier-Smith/><ref name=>{{cite web |url=http://www.enviroliteracy.org/article.php/58.html | title=How many species are there? |accessdate=2008-01-05 |last=Sedjo|first=Roger|year=2007 |publisher=Environmental Literacy Council}}</ref>
 
== Lihat pula ==