Perang Bali III: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 2 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2661091
Prabb (bicara | kontrib)
k Latar belakang: ditambahkan link ke artikel wikipedia "Tawan Karang"
Baris 3:
 
== Latar belakang ==
Sudah sejak lama Kerajaan Bali menjalankan ''tawan[[Tawan karangKarang]]'', yakni hak untuk merampas kapal-kapal yang terdampar di perairan Bali dan seisinya termasuk [[anak buah kapal]] sebagai aset mereka. Pada tahun [[1841]], hak ini diberlakukan atas kapal Belanda; yang kemudian menimbulkan protes, di mana [[Kerajaan Buleleng]], [[Kerajaan Karangasem|Karangasem]] dan [[Kerajaan Klungkung|Klungkung]] beserta penerusnya bersungguh-sungguh menerapkan hak itu dan menawarkan [[perompak]] dan [[pedagang]] [[budak]] untuk melawan; hingga tahun [[1844]] perjanjian tersebut dijalankan. Pada tahun itu juga, ketika sebuah kapal milik Belanda terdampar di Bali, kapal itu dirompak dan protes atas perlakuan itu diabaikan, yang berarti penguasa Bali melanggar kesepakatan, sehingga pemerintah kolonial di [[Jawa]] tak bisa lagi mentoleransi dan melancarkan ekspedisi.
 
== Kegagalan dua ekspedisi terdahulu ==
Pada bulan [[Juni]] [[1846]], [[pasukan]] dan [[kapal]] [[Perang Bali I|dikerahkan]] bersama dan dipimpin oleh [[schout-bij-nacht]] [[Engelbertus Batavus van den Bosch]]; pasukan itu terdiri atas 1.700 [[prajurit]], dan hanya 400 orang saja yang berasal dari [[Eropa]]. Pasukan itu dipimpin oleh [[Letkol]]. Bakker. Setelah 24 [[jam]], setelah memberikan [[ultimatum]], pada tanggal [[28 Juni]] Buleleng jatuh, [[suku Bali|orang Bali]] menarik diri dan berlindung di [[Singaraja]]. Hampir tidak mungkin bagi pasukan Hindia-Belanda kembali ke [[Batavia]] atau hak tawan[[Tawan karangKarang]] itu diperbaharui terhadap kapal-kapal Inggris dan Belanda .
 
[[Perang Bali II|Ekspedisi kedua]] dipimpin oleh [[Jenderal|Jend.]] [[Carel van der Wijck]]; pada tanggal [[7 Juni]] pasukan tersebut mendarat di pantai utara Buleleng. [[Desa]] [[Bungkulan, Sawan, Buleleng|Bungkulan]] adalah yang pertama kali takluk setelah perlawanan gencar dan [[Jagaraga]], pusat kekuatannya, jatuh; setelah perlawanan berkepanjangan pasukan Hindia-Belanda harus kembali ke Jawa; sepersepuluh bagian dari ABK-nya yang tak ikut bertempur diculik, banyak perwira yang dibunuh. Sekarang [[panglima tertinggi]]nya memutuskan kembali ke Jawa dan ekspedisi ketiga harus diluncurkan untuk membalas kekalahan itu.