Tiga Maharaja dan Lima Kaisar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Sampai sekarang, pengetahuan tentang sejarah pada periode ini masih banyak perdebatan, tetapi yang pasti pada masa tersebut, Cina berada dalam peradaban masyarakat primitif (yuánshǐ shèhuì 原始社会/原始社會). Oleh karena data yang dimiliki tentang sejarah untuk periode ini masih banyak tercampur dengan cerita-cerita legenda dan mistik, sehingga dalam banyak hal, sulit untuk dipastikan kebenarannya. Sesuai dengan data sejarah, cerita yang sekarang lebih umum diterima adalah seperti ringkasan dibawah ini :
[[Kaisar_Huangdi.jpg]]
"Pada awalnya di perairan Sungai Huánghé 黄河/黃河 ([[Sungai Kuning]]) ada sebuah suku bermarga Jī 姬, pemimpinnya adalah Huángdì 黄帝/黃帝 ([[Kaisar Kuning]]). Suku ini bermukim disekitar daerah pertengahan Propinsi Shǎnxī 陕西/陝西, kebanyakan hidup dari kegiatan bertani. Disekitar suku Huángdì 黄帝/黃帝 ada satu suku lain bermarga Jiāng 姜 yang dipimpin oleh Yándì 炎帝, kedua suku ini sering terjadi perselisihan. Akhirnya antara kedua suku tersebut terjadi perang yang dikenal dengan Pertempuran Bǎnquán 阪泉, dimana Huángdì 黄帝/黃帝 berhasil mengalahkan Yándì 炎帝, dan akhirnya kedua suku tersebut bergabung menjadi satu. Huángdì 黄帝/黃帝 kemudian juga berhasil mengalahkan beberapa suku disekitarnya. Proses pengabungan dan penyatuan dari suku-suku tersebut merupakan asal mula dari penbentukan suku bangsa Huáxià 华夏/華夏. Keturunan orang Tionghua sekarang menyebut diri sebagai「Yánhuáng zǐsūn 炎黄子孙/炎黃子孫 ''Keturunan dari Yándì 炎帝dan Huángdì 黄帝/黃帝''」juga berasal dari peristiwa ini. "
|