Filsafat ketuhanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 30 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1699404
Baris 122:
=== Sigmund Freud ===
[[Berkas:Sigmund Freud.jpg|thumb|120px|Sigmund Freud, mencari Tuhan dari psikoanalis]]
Filsafat Ketuhanan dalam pandangan [[Sigmund Freud]] dengan terori psikoanalisnya dimulai denandengan pertanyaan, "Apakah kepercayaan akan Allah dapat dipertanggungjawabkan?"<ref name="Huijbers"/> Hal ini berawal dari analisanya tentang perkembangan manusia yang mempercayai agama yang terkadang tidak mencari kebenaran-kebenaran di dalamnya.<ref name="Huijbers"/> Manusia yang hanya menerima begitu saja agama-agama yang diajarkan kepadanya.<ref name="Huijbers"/> Ide Allah hanyalah ilusi, namun begitu dibutuhkan manusia seperti seorang manusia yang membutuhkan seorang bapak yang melindunginya.<ref name="Huijbers"/> Namun Freud mengajukan pertanyaan selanjutnya, "Apakah agama benar-benar baik bagi manusia?"<ref name="Huijbers"/> Jawabannya adalah ambigu.<ref name="Huijbers"/> Yang ditekankan olehnya adalah seharusnya manusia bertanya akan imannya sehingga dia tidak terjebak dalam bentuk-bentuk infantil dan neurotis.<ref name="Huijbers"/> Pendk kata, Freud tidak memperdebatkan realitas Allah, namun lebih mengupas ilusi palsu kesadaran manusia.<ref name="Huijbers"/> Karena bertanya, maka sesungguhnya penjelasan yang dikemukakan agama tidaklah memadai, Allah tidak bisa dijelaskan dalam intelektual, sehingga perlu ditolak juga.<ref name="Huijbers"/> Terlebih lagi jika dicari manfaatnya, agama hanya sebagai penghambat perkembangan pribadi, maka harus pula ditolak.<ref name="Huijbers"/>
 
=== Friedrich Nietzsche (1844-1899) ===