Gajah asia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 19:
| range_map_caption = Penyebaran gajah Asia<br />(cokelat — daerah asal, hitam — asal belum jelas)
}}
'''Gajah Asia''' ('''''Elephas maximus'''''), kadang dikenal dengan nama salah satu subspesiesnya, [[Gajah India]], adalah satu dari tiga [[spesies]] gajah yang masih hidup, dan merupakan satu-satunya spesies gajah dari genus ''[[Elephas]]'' yang masih hidup. Hewan ini adalah hewan darat terbesat di [[Asia]].<ref
Hewan ini banyak di[[domestikasi]]. dan telah digunakan dalam [[kehutanan]] di [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara|Tenggara]] selama berabad-abad dan digunakan juga untuk tujuan [[upacara|
== Penyebaran dan habitat ==
Gajah Asia menghuni kawasan padang rumput, hutan hijau tropis, hutan semi-hijau, [[hutan gugur]] lembab, hutan gugur kering dan hutan berduri kering. Selain itu mereka juga biasa hidup di hutan tanaman, hutan sekunder dan semak belukar. Beberapa dari tipe habitat gajah ini bisa mencapai ketinggian {{convert|3000|m|ft|abbr=on}} di atas permukaan laut.
Ada tiga subspesies gajah Asia yang dikenal:<ref name=iucn/><ref name="Shoshani82"/>
* [[Gajah Sri Lanka]] yang terdapat di [[Sri Lanka]];
* [[Gajah India]] yang terdapat di daratan Asia: [[India]], [[Nepal]], [[Bangladesh]], [[Bhutan]], [[Myanmar]], [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], [[Vietnam]], [[Kamboja]], [[Laos]], dan [[China]];
* [[Gajah Sumatera]] yang terdapat di [[Sumatera]] dan [[Kalimantan (pulau)|Kalimantan]].
Di China, gajah Asia hanya terdapat di prefektur [[Xishuangbanna]], [[Distrik Simao|Simao]], dan [[Lincang]] di selatan [[Yunnan]]. Di Bangladesh, hanya terdapat sebagian populasi gajah yang terpencil di [[Bukit Chittagong]].<ref name=sukumar93>Sukumar, R. (1993) [http://books.google.com/books?id=95MoRwdQlcYC&printsec=frontcover&hl=en#v=onepage&q&f=true ''The Asian Elephant: Ecology and Management''] Second edition. Cambridge University Press. ISBN 0-521-43758-X</ref>
==Ekologi dan perilaku==
[[File:Baby elephants in an elephant sancuary 01.jpg|thumb|left|Seekor anak gajah (5 bulan) dan sepupunya (17 bulan) di sebuah suaka di Laos]]
Gajah merupakan hewan [[krepuskular]].<ref name="Shoshani82"/> Mereka dikelompokkan sebagai [[megafauna]] dan mengkonsumsi sekitar {{convert|150|kg|lb|abbr=on}} pakan tanaman per hari.<ref>{{cite journal |last=Samansiri |first=K. A. P. |last2=Weerakoon |first2=D. K. |year=2007 |url=http://www.asesg.org/PDFfiles/Gajah/27-27-Samansiri.pdf |title=Feeding Behaviour of Asian Elephants in the Northwestern Region of Sri Lanka |journal=Gajah: Journal of the IUCN/SSC Asian Elephant Specialist Group |volume=2 |issue= |pages=27–34 |doi= }}</ref> Mereka adalah pemakan segala tumbuhan; pemakan rumput (''grazer'') dan juga pemakan pohon (''browser'') sekaligus. Tercatat 112 spesies tanaman yang berbeda menjadi santapan hewan ini. Kebanyakan tumbuhan dari bangsa [[Malvales]], suku [[Leguminosae|polong-polongan]], [[Palmae|pinang-pinangan]], [[Cyperaceae|teki-tekian]] dan [[Graminae|padi-padian]].<ref>{{cite journal |last=Sukumar |first=R. |year=1990 |url=http://www.asiannature.org/pdf_resources/JournalofTropicalEcologyB1989.pdf |title=Ecology of the Asian Elephant in southern India. II. Feeding habits and crop raiding patterns |journal=Journal of Tropical Ecology |volume=6 |issue= |pages=33–53 |doi= }}</ref> Mereka memakan pohon (''browsing'') lebih banyak pada musim kemarau, dengan kulit pohon menjadi porsi utama.<ref>{{cite journal |last=Pradhan |first=N. M. B. |last2=Wegge |first2=P. |last3=Moe |first3=S. R. |last4=Shrestha |first4=A. K. |year=2008 |title=Feeding ecology of two endangered sympatric megaherbivores: Asian elephant Elephas maximus and greater one-horned rhinoceros Rhinoceros unicornis in lowland Nepal |journal=Wildlife Biology |volume=14 |issue= |pages=147–154 |doi= }}</ref> Mereka minum setidaknya sekali sehari dan tidak pernah tinggal jauh dari sumber air murni.<ref name="Shoshani82"/> Mereka membutuhkan 80–200 liter air dalam satu hari.
Anak gajah biasanya bergabung dalam kawanan gajah betina dewasa. Namun gajah jantan akan memisahkan mereka saat sang anak mencapai masa remaja.<ref name="McKay1973">{{cite journal |last=McKay |first=G. M. |year=1973 |title=Behavior and ecology of the Asiatic elephant in southeastern Ceylon |journal=Smithsonian Contributions to Zoology |volume=125 |issue= |pages=1–113 |doi= }}</ref>
Gajah mampu mengenal suara dengan amplitudo rendah.<ref>{{cite journal |last=Heffner |first=R. |last2=Heffner |first2=H. |year=1980 |title=Hearing in the elephant (''Elephas maximus'') |journal=[[Science (journal)|Science]] |volume=208 |issue=4443 |pages=518–520 |doi=10.1126/science.7367876 }}</ref> Mereka menggunakan [[infrasonik]] unutk berkomunikasi satu sama lain; hal ini pertama kali diketahui dan dicatat oleh naturalis asal India, [[Madhaviah Krishnan]], yang dipelajari lebih lanjut oleh [[Katharine Payne]] kemudian.<ref>{{cite book |author=Payne, K. |year=1998 |title=Silent Thunder |publisher=Simon & Schuster |isbn=0-684-80108-6}}</ref>
Pemangsaan [[Harimau Benggala|harimau]] terhadap gajah Asia jarang terjadi dan hanya terbatas pada anak gajah yang masih kecil.<ref>Karanth, K. U. and Nichols, J. D. (1998). [http://repository.ias.ac.in/89442/1/3-P.pdf ''Estimation of tiger densities in India using photographic captures and recaptures'']. Ecology, 79 (8): 2852–2862.</ref>
== Lihat pula ==
Baris 27 ⟶ 47:
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
|