Granat berpeluncur roket: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 2:
'''Granat berpeluncur roket''' ([[bahasa Inggris]]: ''rocket propelled grenade'', disingkat '''RPG'''), adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut senjata anti-tank yang ditembakan dari bahu, dan menembakkan [[roket]] berhulu ledak. RPG awalnya adalah singkatan dalam [[bahasa Rusia]] dari "Ruchnoy Protivotankovy Granatomyot" (Ручной противотанковый гранатомёт, РПГ) yang terjemahan bahasa Inggrisnya adalah ''handheld anti-tank grenade-launcher'' (pelontar granat anti-tank genggam). Istilah ini kemudian diadaptasikan ke istilah ''rocket propelled grenade'', yang disesuaikan dengan singkatan RPG.
[[Berkas:RPG-29 USGov.JPG|jmpl|210x210px|RPG-29 dokumentasi Pemerintah AS.]]
Hampir semua [[Tank|tank tempur utama]] (''main battle tank'', MBT) tahan ditembak senjata seperti ini karena perlindungannya yang tebal dan kuat. Tapi RPG sangat ampuh untuk digunakan melawan [[kendaraan lapis baja]] ringan seperti [[pengangkut personel lapis baja]] dan kendaraan beroda, serta gedung dan [[bunker]]. Meski begitu, ada beberapa jenis RPG yang tergolong mampu menembus perlindungan tank berat, seperti RPG-29 dan RPG-30 dari [[Rusia]]. RPG-29 memiliki hulu ledak ganda (seperti pada beberapa [[peluru kendali anti tank]]) yang dikenal mampu menembus lapisan perlindungan tank berat, seperti tank Merkava [[Israel]] pada [[Perang Lebanon 2006]]. Hasil tes Rusia juga menunjukkan bahwa RPG-29 mampu menembus perlindungan pada tank [[T-80]] dan [[T-90]], meskipun perlindungannya tergolong tebal. Pada [[Perang Irak]], sebuah tank [[Challenger 2]] Inggris dan [[M1 Abrams]] Amerika juga rusak ditembus RPG-29.
[[Berkas:ANA soldier with RPG-7 in 2013-cropped.jpg|jmpl|Tentara [[Afganistan|Afghanistan]] sedang berlatih menembakan RPG-7]]
Senjata jenis ini sangat populer terutama di kalangan [[Gerilya|gerilyawan]], pejuang pemberontak dan teroris karena tergolong ringan (jika dibandingkan rudal anti tank) dan tergolong efektif dalam perang gerilya hingga masa kini, seperti menghancurkan kendaraan lapis baja dan kendaraan patroli (dengan taktik sergapan), sabotase, bahkan dengan modifikasi pada sistem tolak balik dan pembuangan gas, dapat digunakan sebagai senjata anti pesawat jarak dekat, seperti pada [[Perang Soviet-Afghanistan]] atau konflik Somalia pada awal dekade 1990-an.
{{senjata-stub}}
|