Rukmi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Migrasi 4 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2601106 |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 5:
| Ejaan_Sansekerta = Rukmi
| Nama_lain = Arya Prabu Rukma {{br}}(versi pewayangan Jawa)
}}-->'''Rukmi''' merupakan pemimpin [[kerajaan Widarbha]] menurut [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Ia merupakan putra Raja [[Bismaka]] dan merupakan kakak bagi Putri [[Rukmini]].
Seorang pangeran dari golongan [[Yadawa]] bernama [[Kresna]] jatuh cinta pada [[Rukmini]]. Mereka saling mencintai, namun Rukmi tidak mersetuinya. Demikian pula Raja Bismaka. Mereka berencana menjodohkan Rukmini dengan [[Sisupala]], Raja [[Kerajaan Chedi|Chedi]] yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Kresna. Tetapi, sehari sebelum upacara pernikahan dilangsungkan, Kresna menculik Rukmini. Maka para raja yang bersekutu dengan Bismaka segera menyerang para Yadawa untuk membunuh Kresna. Akhirnya peperangan itu dimenangkan oleh [[Baladewa]] –kakak Kresna– dan para Yadawa lainnya. Setelah para sekutunya gagal, Rukmi maju menghadapi Kresna, dengan janji bahwa ia tidak akan kembali ke Kundinapuri (ibukota kerajaannya) sebelum berhasil membunuh Kresna.
Baris 15:
Di kemudian hari Rukmi berteman dengan [[Kresna]]. Menjelang dimulainya [[perang di Kurukshetra]], Rukmi tidak diterima sebagai sekutu oleh [[Arjuna]] maupun [[Duryodana]] karena ia sombong. Hal itu membuat Rukmi menjadi pihak netral saat [[perang di Kurukshetra]] berlangsung.
Untuk mempererat hubungan kekeluargaan, putri Rukmi, Rukmawati, dijodohkan dengan putra Kresna, [[Pradyumna]]. Mereka memiliki putra yang diberi nama [[Aniruda]]. Kemudian, Aniruda dijodohkan dengan cucu Rukmi yang bernama Rocana. Pada pesta pernikahannya, para [[Yadawa]] datang beramai-ramai ke Bhojakata. Di sana, para raja membujuk Rukmi untuk mengajak [[Baladewa]] bermain dadu, karena Baladewa menyukai permainan tersebut meski tidak bisa memainkannya dengan baik. Rukmi menyetujui hal tersebut dengan tujuan dapat mengalahkan Baladewa.
Dalam permainan tersebut, Baladewa selalu beruntung. Untuk menyangkal kemenangan lawannya, Rukmi berkata, “Kau sudah memasang taruhan, namun aku belum menerimanya. Jadi kau belum menang.” Meskipun demikian, Baladewa bersikukuh bahwa ia menang sebab Rukmi sudah melempar dadunya setelah taruhan iu diserahkan. Karena Rukmi terus mengelak hingga kesabaran Baladewa habis, maka Baladewa membunuhnya. Raja Kalingga yang menertawakan kejadian itu dipukul oleh Baladewa hingga giginya rontok semua.
|