Eritromisin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 27 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q213511
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 13:
 
3. RESISTENSI
Resistensi terhadap eritromisin terjadi melalui 3 mekanisme yang diperantarai oleh plasmid yaitu :
1.Menurunnya permeabilitas dinding sel kuman,
2.Berubahnya reseptor obat pada ribosom kuman, dan
Baris 40:
6.INTERAKSI OBAT
1.Eritromisin dengan obat asma (turunan teofilin)
Efek obat asma dapat meningkat. Obat asma digunakan untuk membuka jalan udara paru-paru dan untuk mempermudah pernapasan penderita asma. Akibatnya : terjadi efek samping merugikan karena terlalu banyak obat asma. Gejala yang dlaporkan : mual, salit kepala, pusing, mudah terangsang, tremor, insomnia, aritmia jantung, takhikardia, dan kemungkinan kejang.
2.Eritromisin dengan Karbamazepin
Efek karbamazepin dapat meningkat. Karbamazepin adalah antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang pada gangguan seperti ayan. Akibatnya : terjadi efek samping merugikan yang disebabkan karena terlalu banyak karbamazepin. Gejala yang dilaporkan : pusing, mual, nyeri perut, dan nanar.
3.Eritromisin dengan Digoksin
Efek digoksin meningkat. Digoksin digunakan untuk layu jantung dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : terjadi fek samping merugikan karena terlalu banyak digoksin. Gejala yang dilaporkan : mual, kehilangan nafsu makan, aritmia jantung, takhikardia atau bradikardia.
4.Erirtromisin dengan Klindamisin atau Linkomisin
Efek antibiotika klindamisin dan linkomisin dapat berkurang. Akibatnya : infeksi yang diobati mungkin tidak sembuh seperti yang diharapkan.
5.Erirtromisin dengan Antibiotika penisilin
Efek masing-masing antibiotika dapat meningkat atau berkurang. Karena akibatnya sulit diramalkan, sebaiknya kombinasi ini dihindari.
Baris 54:
Preparat Kemasan Posologi/
cara pemberian Keterangan
Eritromisin Kapsul/tablet 250 mg dan 500 mg Dewasa : 1-2 g/hari, dibagi dalam 4 dosis
Anak : 30-50 mg/kg berat badan sehari dibagi dalam 4 dosis Dosis dapat ditingkatkan 2x lipat pada infeksi berat
Obat diberikan sebelum makan
Eritromisin stearat Kapsul 250 mg dan tablet 500 mg
Suspensi oral mengandung 250 mg/5 ml Dewasa : 250-500 mg tiap 6 jam atau 500 mg tiap 12 jam
Anak : 30-50 mg/kg berat badn sehari dibagi dalam beberapa dosis Idem
Eritromisin etilsuksinat Tablet kunyah 200 mg
Suspensi oral mengandung 200 mg/5 ml dalam botol 60 ml
Tetes oral mengandung 100 mg/2,5 ml dalam botol 30 ml Dewasa : 400-800 mg tiap 6 jam atau 800 m tiap 12 jam
Anak: 30-50 mg/kg berat badan sehari dibagi dalam beberapa dosis Obat tidak perlu diberikan sebelum makan