Li Baochen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: walikota → wali kota, mengijinkan → mengizinkan (3) |
|||
Baris 5:
== Semasa Pemberontakan Anshi ==
Pada akhir tahun [[755]], An Lushan memberontak melawan Dinasti Tang dan menyatakan berdirinya Dinasti Yan. Begitu mendengar berita ini, Zhang melarikan diri dari Chang’an dan menuju ke Fanyang untuk bergabung dengan atasannya itu. An terkesan akan kesetiaannya sehingga mengangkatnya sebagai anak dan mengganti marganya menjadi An sehingga namanya sejak itu menjadi An Zhongzhi. Belakangan ia memimpin serangan dadakan terhadap [[Taiyuan]] dan berhasil menawan
Shi Siming ternyata tidak sepenuh hati menyerah pada Tang, setelah mengkonsolidasi kekuatan, ia kembali memberontak dan menyatakan diri sebagai kaisar Yan berikutnya. Ia mengangkat An sebagai menteri dan menugasinya menjaga Tumen bersama Xin Wanbao. Tahun [[761]], Shi dibunuh oleh putranya, [[Shi Chaoyi]]. An menolak mengabdi pada anak pengkhianat itu, ia memerintahkan bawahannya, [[Wang Wujun]], membunuh Xin, kemudian menyerah pada pemerintah Tang dan membuka akses bagi pasukan Tang melewati lintasan Tumen. [[Kaisar Tang Daizong|Kaisar Daizong]] (penerus Kaisar Suzong) menerima penyerahan dirinya, ia menganugerahinya marga kekaisaran, Li, dan mengganti namanya menjadi Baochen (yang artinya ‘hamba yang berharga’), sejak itulah ia dikenal dengan nama Li Baochen. Ia dan rekannya sesama jenderal Yan yang telah menyerah pada Tang seperti [[Xue Song]], [[Tian Chengsi]], dan [[Li Huaixian]] dibiarkan tetap berkuasa di wilayah masing-masing. Li sendiri diangkat sebagai gubernur militer wilayah Chengde (beribukota di Shijiazhuang) dengan enam prefektur di bawah kekuasaannya. Selain itu kaisar juga menganugerahinya gelar kebangsawanan Adipati Zhao.
== Pasca Pemberontakan Anshi ==
Li bersama ketiga rekannya yang mantan jenderal Yan membentuk aliansi dengan dua gubernur militer lain yaitu [[Li Zhengji]] dan [[Liang Chongyi]]. Mereka memperjuangkan hak waris jabatan bagi keturunan mereka, status semi-independen dari pemerintah Tang, dan hak untuk mengatur pasukan dan pajak tanpa harus melalui persetujuan dari pusat. Untuk mempererat persekutuan, Li menikahkan adiknya, Li Baozheng, dengan putri Tian; putrinya dengan putra Li Zhengji, [[Li Na]]; dan putranya, [[Li Weiyue]], dengan putri Li Zhengji. Dibanding dengan kelima anggota aliansi lain, Li cenderung bersikap lebih tunduk pada pemerintah Tang, contohnya ketika Li Huaixian dibunuh oleh bawahannya, [[Zhu Xicai]], tahun [[768]]. Li menyerang Zhu atas nama pemerintah Tang, namun Zhu berhasil memukul mundur pasukannya dan istana
Dalam aliansi itu sendiri, hubungannya dengan Tian Chengsi paling banyak mengalami gesekan karena sikap arogan Tian yang seringkali memandang remeh pada yang lain dan keserakahannya yang seringkali mencaplok wilayah Zhaoyi (beribukota di [[Anyang]], [[Henan]]) milik Xue Song pasca kematian Xue tahun [[773]]. Tahun [[775]], kesabaran Li terhadap Tian sudah pada puncaknya karena sebuah insiden yang menewaskan adiknya, Li Baozheng. Kejadiannya sekitar tahun itu atau tidak lama sebelumnya, saat itu ketika Li Baozheng dan salah satu putra Tian, Tian Wei, sedang bermain [[polo]] di Weibo terjadi kecelakaan tabrakan antara kuda yang ditunggangi keduanya yang menewaskan Tian Wei. Tian Chengsi murka dan memenjarakan Li Baozheng lalu mengirim utusan pada Li Baochen untuk menyatakan protes. Li, yang ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik, memberikan tongkat pada utusan itu dan
Sadar dirinya bukan tandingan mereka di medan perang, Tian mulai memakai cara diplomasi menabur perpecahan di antara mereka. Mula-mula ia mendekati Li Zhengji untuk membujuknya menghentikan serangan dan berjanji akan membagikan sebagian wilayahnya pada Li. Langkah pertama ini berhasil, Li Zhengji menarik mundur pasukannya. Saat itu Li Baochen sendiri sedang bermasalah dengan pemerintah pusat, ia merasa sangat terhina ketika utusan kaisar, kasim Ma Chengqian, yang mengunjungi pasukannya tidak puas dengan hadiah pemberiannya dan mencampakkannya ke tanah. Kesempatan ini segera dimanfaatkan oleh Tian untuk menghasut. Ia mengajak Li bergabung dengannya menyerang wilayah Lulong milik Zhu Tao. Li terbujuk oleh bujuk rayu Tian dan iapun berbalik menyerang Zhu secara mendadak. Zhu Tao sendiri berhasil lolos dari maut, namun sejak itu timbul permusuhan yang dalam antara keduanya. Untuk memperbaiki hubungannya dengan Li, Tian menyerahkan [[Cangzhou]], Hebei padanya. Dengan demikian kampanye militer menyerang Tian pun berakhir. Dari perang ini, wilayah kekuasaan Li bertambah hingga tujuh prefektur, hingga tahun 777, pasukannya bertumbuh hingga mencapai 50.000 orang, ia juga dianugerahi kaisar gelar kebangsawanan Pangeran Longxi.
|