Bahasa Jawa Banyumasan: Perbedaan antara revisi

'''Dialek Banyumasan''' atau masyarakat diluar Banyumas sering menyebutdisebut '''Bahasa Ngapak''' adalah kelompok bahasa [[bahasa Jawa]] yang dipergunakan di wilayah barat [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Beberapa kosakata dan dialeknya juga dipergunakan di [[Banten]] utara serta daerah [[Cirebon]]-[[Indramayu]]. Logat bahasanya agak berbeda dibanding dialek bahasa Jawa lainnya. Hal ini disebabkan bahasa [[Banyumasan]] masih berhubungan erat dengan [[bahasa Jawa Kuna]] ([[Kawi]]).

Kelompok bahasa Jawa bagian barat (harap dibedakan dengan [[Jawa Barat]]/[[Bahasa Sunda]]) inilah yang sering disebut bahasa Banyumasan (ngapak-ngapak).

Dibandingkan dengan [[bahasa Jawa]] dialek [[Yogyakarta]] dan [[Surakarta]], dialek Banyumasan banyak sekali bedanya. Perbedaan yang utama yakni akhiran 'a' tetap diucapkan 'a' bukan 'o'. Jadi jika di Solo orang makan 'sego' (nasi), di wilayah [[Banyumasan]] orang makan 'sega'. BahasaSelain Banyumas mempunyai logat yang khasitu, pada akhir kata-katanyakata terdengaryang semacam pelafalanberakhiran huruf "K",mati sehinggadibaca masyarakatpenuh, luarmisalnya Banyumaskata sering''enak'' mengeksploitasioleh menjadidialek bahasalain "Ngapak".bunyinya "Ngapak"''ena'', adalah sebuah katasedangkan dalam bahasadialek BanyumasBanyumasan "ngapa"dibaca (sedang apa) namun di eksploitasi menjadi "ngapak" karena pada akhir kata''enak'' dengan logat Banyumas akan terdengarsuara huruf "'k"' diyang belakangnya.jelas, Sebutanitulah "Ngapak"sebabnya padabahasa sebagianBanyumasan orangdikenal Banyumas adalah pelecehan karena berkonotasi jelek terhadap penggunadengan bahasa Banyumas.Ngapak Sehinggaatau Budayawan dan sejarahwan Banyumas tidak menganjurkan masyarakat Banyumas mendukung sebutan ituNgapak-ngapak.