Ikhwanul Muslimin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k Suntingan 222.124.158.86 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Wiendietry
Baris 32:
Oktober [[1951]] konflik antara Mesir dan Inggris semakin memuncak. Ikhwan melancarkan perang urat saraf melawan Inggris di Terusan Suez. Peristiwa ini telah direkam oleh Kamil Syarif dalam bukunya 'AI Mugawamat al-Sirriyyah ftQanat Suwes'
 
Pada [[23 Juli]] [[1952]], pasukan Mesir di bawah pimpinan Muhammad Najib, bekerja sama dengan Ikhwan melancarkan [[Revolusi Juli]]. Tetapi kemudian Ikhwan menolak kerja sama dalam pemerintahan, karena mereka rnempunyai pendapat dan[[ pandangan yang jelas tentang metode revolusi]]. Jamal Abdunnashir menganggap penolakan tersebut sebagai penolakan terhadap mandat revolusi. Kemudian kedua belah pihak terlibat serangkaian konflik dan permusuhan yang semakin hari semakin tajam. Akibatnya, pada tahun [[1954]], pihak pemerintah melakukan penangkapan besar-besaran terhadap anggota Ikhwan dan beribu-ribu orang dijebloskan ke dalam penjara. Alasan pemerintah, karena orangIkhwan telah berupaya memusuhi dan mengancam kehidupan Jamal Abdunnashr di lapangan Mansyiyyah, Iskandariyyah. Bahkan pemerintah Mesir telah menghukum mati 6 anggota Ikhwan :
# Abdulqadir Audah
# Muhammad Farghali
Baris 49:
Ketika Anwar Sadat berkuasa, orang-orang Ikhwan mulai dilepas secara bertahap.
 
Sepeninggal Hudhaibi, Umar Tilmisani ([[1904]]—[[1986]] M) terpilih menjadi Mursyid 'Am Ikhwan. Di bawah pimpinannya Ikhwan menuntut hak-hak jama'ah secara utuh dan mengembalikan hak milik jama'ah yang dibekukan oleh Jamal Abdunnashr. Tilmisani menempuh jalan [[tidak konfrontatif ]]dengan penguasa dan berkali-kali beliau menyerukan, "Bergeraklah dengan bijak dan hindarilah kekerasan dan extremisme."
 
Muhammad Hamid Abu Nashr, terpilih menjadi Mursyid 'Am setelah Tilmisani. Jalan dan metode yang ditempuhnya sama dengan pendahulunya.
Baris 63:
Ikhwan berusaha keras memperluas kawasan geraknya sampai menjadi sebuah gerakan internasional.
 
Berkenaan dengan da'wah Ikhwan, Hasan al-Banna mengatakan, "Gerakan Ikhwan adalah [[da'wah salafiyah]],[[ thariqah sunniyyah]], [[haqiqah shufiyyah]], [[lembaga politik]], [[klub olah raga]], [[lembaga ilmiah]] dan [[keburlayaan]], [[perserikatan ekonomi]] dan [[pemikiran sosial]]."
 
Selanjutnya Hasan al-Banna menegaskan bahwa ciri gerakan Ikhwan adalah: