Mulyoto Pangestu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19:
==Penemuan Teknik Pembekuan Sperma ==
Riset Mulyoto Pangestu tentang upaya pembekuan [[sperma]] hewan dengan cara sederhana dan murah telah mengantarnya meraih penghargaan tertinggi (Gold Award) dalam kompetisi
Pengeringan sperma atau penyimpanan sperma pada suhu ruang, sebenarnya sudah dilaporkan sejak tahun 1970-an. Namun, laporan-laporan tersebut masih terbatas informasinya. Baru pada Juli 1998, Wakayama dan Yanagimachi dari [[Universitas Hawaii]] mempublikasikan hasil penemuan mereka pada jurnal Nature Biotechnology, berupa "kelahiran anak mencit hasil pembuahan menggunakan sperma kering dan beku (freeze-dried sperm)". Setelah melihat beberapa penelitian lainnya dan hasil studi literatur, akhirnya Mulyoto dan supervisornya, Dr Jillian Shaw, menyimpulkan bahwa sperma dapat disimpan pada suatu kondisi yang kering dan bebas oksigen. Hasil penemuan Mulyoto adalah kemasan penyimpanan sperma kering dan beku yang tidak membutuhkan penanganan khusus dan hasilnya dapat tetap dipakai walaupun telah disimpan bertahun-tahun. Memang, sperma hewan yang telah dikeringkan Mulyoto dengan cara ini tidak mampu bergerak lagi (immotile), dan berdasarkan pemeriksaan menggunakan bahan pewarna, diketahui bahwa sperma itu "mati". Agar bisa membuahi sel telur, sel sperma harus disuntikkan ke dalam sel telur. Teknik ini dikenal dengan nama Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dan sudah banyak digunakan pada pembuatan bayi tabung manusia. Mulyoto sendiri sama sekali tidak mencobakan metodenya untuk sperma manusia karena ethics permit yang dimilikinya hanyalah untuk hewan. Sperma yang sudah dikeringkannya berasal dari mencit (mice), marmoset (sejenis kera), dan juga wombat (binatang asli Australia). Temuan Mulyoto kini sedang dalam proses dipatenkan di Australia. Paten temuan Mulyoto menjadi milik [[Universitas Monash]], namun ia masih akan tercatat sebagai inventornya.
|