Nurhayati Ali Assegaf: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
| occupation = Anggota DPR
}}
'''Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., MP''' ({{lahirmati||17|7|1960}}) adalah anggota Komisi I [[Dewan Perwakilan Rakyat]] periode 2009-2014 dari [[Partai Demokrat]]. Ia juga merupakan wakil ketua [[Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat|BKSAP]] dan sekaligus delegasi [[Indonesia]] di [[Inter-Parliamentary Union]], [[Women ASEAN Inter-Parliamentary Assembly / WAIPA]] dan [[Parliamentary Union of OIC Member States Council]].
 
Dr. Nurhayati Ali Assegaf,M.Si.,MP. saat ini Wakilmenjabat Ketuasebagai PanitiaKetua KerjasamaFraksi AntarPartai ParlemenDemokrat [[Dewan Perwakilan Rakyat]] Republik Indonesia. Menjadi anggota DPR sejak tahun 2004, ia terpilih kembali pada tahun 2009. Selama jangka pertama (2004-2009) Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., MP diangkat menjadi Staf Khusus Ibu Negara Republik Indonesia Ibu Ani [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Disamping tugas tersebut, juga sebagai pendukung kuat atas masalah pemberdayaan perempuan dan gender, dia juga menjadi pembawa acara dan sutradara "Perspektif Perempuan" pada program di [[Televisi Republik Indonesia]] (TVRI). Sebelumnya, Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., MP menjadi Managing DirekturDirector Bisnis dan Konsultan Keuangan (Assegaf & Partners Ltd, 1998-2004) dan Associate Winarto Soemarto & Associates (1993-1998).
 
AktivitasAktivitasnya sebagai aktivis organisasi baik sosial maupun politik dimulai di akademisi saat diakademisimasih dansebagai mahasiswa. keterlibatannyaKeterlibatannya yang kuat dengan isu-isu politik dan sosial serta hubungan internasional mendorong DrDR. Nurhayati Ali Assegaf untuk menjadi pelindung dan pendiri sejumlah lembaga dan kelompok pemikir menangani isu-isu yang berkaitan dengan pemuda, perempuan dan hak anak-anak , demokrasi, danserta pendidikan. Pada tahun 2003, ia bergabung dengan Partai Demokrat, aktif dalam struktur organisasi partai, termasuk sebagai Wakil Sekretaris Jenderal dan Ketua Departemen Luar Negeri.
 
Nurhayati, yang juga presiden [[International Parlemen Union]] Koordinasi Komite Parlemen Perempuan, mengakui pergolakan di dalam partainya dengan berbagai kasus yang menyandung kader partai bertekad kuat mengembalikan kejayaan partai besutan bapak [[Susilo Bambang Yudhoyono]] ini serta memperbaiki citra partai menuju kemenangan pemilu 2014 mendatang.
 
Baginya, apa yang terjadi dalam partai adalah bagian dari dinamika politik dan hal itu merupakan kecelakaan politik dan tsunami kecil di dalam Partai Demokrat yang harus disikapi secara positif agar kader partai Demokrat menjadi kader yang bersih, cerdas dan santun dalam berpolitk. Dia menyadari betapa buruknya persepsi publik dan media terhadap kinerja anggota DPR ditambah lagi dengan adanya keterlibatan beberapa anggota dalam skandal korupsi.
 
Sejak diberi amanah sebagai ketua Fraksi [[Partai Demokrat]] pada bulan Mei tahun lalu, menggantikan bapak Jafar Hafsah, Ibu Nurhayati, begitu sapaan akrabnya, terus memikirkan bagaimana untuk mendukung program pemerintah. Menurutnya, faksi partai di DPR merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah. Sebagai partai berkuasa, dia akan memastikan monitor Partai Demokrat untuk mendukung terealisasinya program-program pemerintah yang pro rakyat.
 
Meskipun tidak mudah untuk mengelola anggota Fraksi [[Partai Demokrat]] DPR RI yang berjumlah 148 orang, tetapi ibu Nurhayati selalu optimis dan yakin bahwa dengan menjalin komunikasi yang baik secara intens dengan para anggota partai maka tidak akan ada jalan buntu pada setiap persoalan yang ada. Tidak hanya itu, Nurhayati juga mendesak anggota FPD DPR RI untuk mengunjungi konstituen mereka setiap Jumat sampai Minggu selama reses parlemen.
 
Sebelum bergabung dengan partai, Nurhayati membuat perubahan karir yang cepat dari seorang ibu rumah tangga menjadi pengusaha, kemudian bergabung dengan sebuah konsultan keuangan dan bisnis sebagai asosiasi, sebelum mendirikan Assegaf dan Partners.
 
Pada 1990-an dia mendirikan organisasi relawan untuk anak-anak jalanan dan imigran ilegal dimana hal ini bisa membuatnya bersentuhan langsung dengan kebijakan pemerintah saat itu. Imigran yang overstay di negeri ini, misalnya, didenda bukannya dikirim kembali ke negara mereka. Selama waktu itu, Nurhayati sering mengunjungi pusat penahanan di Cengkareng, Banten, dan menjadi perantara antara imigran dan kedutaan besar mereka. Misalnya, kebijakan memmberi mereka makanan adalah beban negara, maka Nurhayati ingin membantu orang-orang ini melalui jalur politik.
 
== Karier Parlemen ==
Baris 24 ⟶ 36:
 
Saat ini, ia adalah Ketua [[Inter-Parliamentary Union]] (IPU-Indonesia) dan Kelompok Kerja untuk Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), serta Wakil Ketua Panitia Kerjasama Antar Parlemen. Dia juga bertindak sebagai Focal Point dari [[Dewan Perwakilan Rakyat]] Republik Indonesia untuk Konvensi [[PBB]] dalam Memerangi Desertifikasi.
 
Nurhayati menyadari bahwa untuk sukses dalam politik, maka harus mandiri secara finansial. Dia memilah dan memilih partai politik yang sesuai dengan tujuan perjuannganya dan akhirnya mata dan hatinya secara mantap tertuju pada Partai Demokrat.
 
Nurhayati adalah staf khusus ibu Negara yang bertugas untuk menulis pidato-pidato ibu negara. Ia juga memprakarsai koleksi pidato ibu negara karena sebelum bergabung di istana, belum ada koleksi-koleksi pidato ibu negara.
 
Pada saat kongres pertama Partai Demokrat tahun 2005, dia menjadi satu-satunya perempuan yang dinominasikan menjadi kandidat ketua umum Partai Demokrat bersaing dengan Hadi Utomo, adik ipar ibu [[Ani Yudhoyono]] yang terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Dengan berpartisipasi dalam kompetisi ini, dia memotivasi para perempuan bahwa perempuan bisa memainkan peran dalam politik.
 
Pemilu legislatif 2009, Nurhayati kembali ikut meramaikan bursa pencalegan untuk Daerah Pemilihan Jawa Timur V yang meliputii Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu atau Malang Raya. Dengan berbekal kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk kepentingan rakyat, Nurhayati terpilih menjadi anggota legislatif periode 2009-2014.
 
Kefasihannya dalam berbahasa Inggris dan Jepang, serta pengetahuannya tentang bahasa Arab dan Perancis, Nurhayati memilih duduk di kursi Komisi I DPR yang membawahi urusan luar negeri, pertahanan dan komunikasi. Dengan kemampuannya berkomunikasi dalam berbagai macam bahasa inilah, Nurhayati sering diundang sebagai pembicara, baik dalam skala nasional maupun internasional. Ia juga menjalin hubungan baik dengan para duta besar untuk berdiplomasi maupun sharing gagasan dalam membangun hubungan bilateral dan multilateral.
 
==Inter-Parliamentary Union==