Heppy Trenggono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 34:
==Bisnis==
Heppy Trenggono adalah Founder dan CEO United Balimuda Group. Sebuah kelompok usaha multinasional yang bergerak di plantation dan consumer good. Selain merintis usaha mulai dari nol sejak duduk di bangku kuliah. Heppy pernah berkarier di beberapa perusahaan besar hingga menduduki posisi puncak sebagai Direktur di A. Latief Corporation (sekarang [[TvOne]]). Namun jiwa [[
Semula, Balimuda yang bergerak dalam bidang land clearing untuk kelapa sawit itu adalah bisnis sampingan ketika Heppy menjadi Direktur Teknik [[Lativi]]. Tapi, ketika Heppy mengambil pilihan untuk makin membesarkan usahanya maka keluarlah dia dari Lativi. Jenis usaha pembersihan lahan itu mengunakan banyak peralatan berat. Pengalaman bekerja di United Tractor, perusahaan yang bergerak dalam penjualan alat berat, sangat berarti. Pembukaan lahan itu dimulai ketika menjadi subkontraktor dari perusahaan [[Malaysia]]. Usaha itu rupanya berkembang pesat sehingga Balimuda bukan lagi subkontraktor melainkan sudah kontraktor. Proyek besar sebagai kontraktor yang digarap adalah proyek dari [[Gudang Garam]] yang ingin membuka lahan di [[Kalimantan Timur]] pada akhir 2002. Proyek itu didapat dengan susah payah. Intuisi bisnis diawali dengan penciuman bisnis yang tepat, Heppy Trenggono melakukan jemput bola dengan mendatangi kantor Gudang Garam dari pagi hingga sore. Bisnis kian berkembang, kebutuhan dana makin besar. Saat itu yang dilakukan Heppy adalah memutar uang dari berbagai kreditor. Dari bank, misalnya, dia mendapat pinjaman 80 persen dari nilai proyek. Kemudian, untuk pengadaan alat berat dia mencicil dari United Tractor, bahkan uang muka pun dia minta diangsur selama 12 bulan. Heppy terlena dengan pinjaman usaha dan tak mampu mengontrol diri. Ekspansinya berlebihan dengan menambah banyak alat berat, sehingga dia tidak mampu membayar utang. Bahkan, akhirnya semua hartanya terkuras habis. Karyawan sebanyak 400 orang pun membubarkan diri sebelum dilakukan pemecatan. Heppy Trenggono tidak bisa berbuat apa-apa lantaran tak mampu menggaji pegawainya. Yang bisa dia lakukan saat itu cuma memohon perpanjangan tempo pembayaran utang kepada para kreditur. Heppy akhirnya sadar dan semangat untuk bangkit. Langkah pertama adalah mengubah haluan bisnis. Heppy tak lagi sebagai kontraktor, tapi menjadi broker bagi perusahaan yang akan terjun ke bisnis [kelapa sawit]]. Beberapa lama kemudian, Heppy tak hanya jadi broker tapi sedikit demi sedikit juga mulai memiliki lahan kelapa sawit. Dan berkat keuletannya, kebun itu semakin besar. Bersamaan dengan itu utang yang segunung pun kemudian lunas dalam waktu tiga tahun. Kini, bersama mitra bisnisnya, Heppy sudah memiliki 80 ribu hektare lahan kelapa sawit di beberapa daerah di Kalimantan Timur dan [[Sumatera]]. Total investasinya sekitar Rp. 4 Triliun. Sukses di kelapa sawit, Balimuda merambah produk konsumer. Bisnis baru ini dipayungi Heppyfoods yang membawahkan PT. Balimuda Food dan PT. Industri Pangan Indonesia yang didirikan tahun 2006.
|