Partikularitas (Kristen): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
Partikularistik dalam Perjanjian Baru adalah Yesus yang merupakan Juruselamat. Salah satu teks yang bisa diambil untuk melihat sosok Yesus sebagai juruselamat melalui Roma 3.<ref name="bambang">{{id}} Bambang Subandrijo. ''Menyingkap pesan-pesan perjanjian baru 1''. 2010.. Bandung: Bina Media Informasi.</ref> Dalam Roma 3, membahas mengenai kesamaan kedudukan antara orang Yahudi dan kafir dihadapan Allah. <ref name="bambang"/> Bahwa mereka sama-sama memiliki kemungkinan untuk memperoleh pengampunan Allah, karena sama-sama berada dibawah kuasa dosa (Roma 3:9-20), hal itu dikarenakan oleh adanya Yesus. <ref name="Guthrie">{{id}}Donald Guthrie. '' Teologi perjanjian baru 2: Keselamatan dan hidup baru ''. 1992. Jakarta: BPK Gunung Mulia </ref>
Dalam Roma 3:21-26, dapat ditemukan tiga hal yang penting, pertama kematian Yesus dilukiskan sebagai tindakan kesetiaan, yang menunjukan bahwa Allah memelihara janji-Nya yang telah diberikan Israel. <ref name="bambang"/> kedua, kematian Yesus membuktikan bahwa Allah tidak berpihak pada kejahatan. Dalam peristiwa Kristus Allah menunjukan keadilanNya, salib merupakan sarana pendamaian yang memungkinkan orang-orang berdosa kembali berelasi dengan Allah.<ref name="bambang"/> Ketiga, dalam hal kedua tersebut, baik orang-orang Yahudi maupun orang-orang kafir. Allah yang satu dan sama, akan membenarkan, baik orang-orang bersunat, maupun tidak bersunat, karena iman, percaya kepada Yesus (Roma 3:29-30).<ref name="bambang"/>
Karya penyelamatan merupakan jalan pendamaian yang tidak dapat dilepaskan dari gagasan tentang murka Allah atas perbuatan-perbuatan dari dosa. <ref name="bambang"/>Allah murka dengan segala tindakan dosa dan kejahatan yang ada, hal tersebut dalam dilihat dalam Roma 1:8.<ref name="bambang"/> Keharusan ini telah dilepaskan melaui jalan pendamaian yaitu Yesus.<ref name="bambang"/>
Dari perikop tersebut jelas pula bahwa kristus berperan sebagai paraga, yang melalui diri-Nya Allah bertindak, baik dalam menyatakan kebenaran dan keadilan-Nya, maupun dalam membenarkan mereka yang percaya kepada pernyataan kebenaran-Nya.<ref name="bambang"/> Kristus telah ditentukan Allah sebagai pendamaian bagi orang yang berimann kepada-Nya.<ref name="bambang"/>