Pelanduk napu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+; semangat! semangat!
Baris 21:
 
==Pengenalan==
[[Pelanduk]] yang bertubuh besar, tinggi bahu 300-350 [[milimeter|mm]]; panjang kepala dan tubuh 500-600 mm; ekor 70-80 mm; dan beratnya 4-6 [[kilogram|kg]].<ref name=Lekagul>{{aut|Lekagul, B. & J. McNeely}}. 1988. ''Mammals of Thailand'': 666-68. Association for the Conservation of Wildlife, Bangkok.</ref>. Populasi di Kalimantan sedikit lebih kecil ukuran tubuhnya; kepala dan tubuh 520-572 mm, ekor 60-100 mm, dan berat 3,5-4,5 kg.<ref name="Payne"/> [[Setijati Sastraprdja|S. Sastrapradja]] ''dkk'' (1980) menyebut berat badan napu ini adalah 3-4 [[kg]].<ref name=Sastra>Sastrapradja, S., S. Adisoemarto, W. Anggraitoningsih, B. Mussadarini, Y. Rahayuningsih, & A. Suyanto. 1980. ''Sumber Protein Hewani''. '''2''': 76{{spaced ndash}}77. [[Jakarta]]:[[Balai Pustaka]].</ref> Meskipun ada pula yang menyebut beratnya hingga 7 atau 9 kg, namun belum dapat dikonfirmasi.
 
Rambut di tubuh bagian atas berwarna bungalan abu-abu hingga bungalan jingga, dengan ujung rambut kehitaman sehingga nampak seolah-olah berbintik kasar. Garis punggung lebih gelap daripada sisi-sisinya yang lebih pucat, meskipun tanpa garis batas yang jelas. Sisi bawah tubuh berwarna putih berulas kecokelatan pucat dengan dada yang bebercak cokelat. Dari samping, terlihat seperti ada ''dua belang putih yang terpisah di leher''.<ref name="Payne"/> Alih-alih bertanduk, hewan jantan memiliki [[taring]].<ref name=Sastra/>
 
==Kebiasaan==
Napuh hidup di hutan-hutan tinggi dan hutan sekunder, kadang-kadang juga memasuki kebun. Hewan ini lebih sering didapati di [[dataran tinggi]] daripada di [[dataran rendah]], di mana ia lebih jarang didapati.<ref name="Payne"/> Di [[Bangka]] selatan, napuh lebih kerap dijumpai di hutan-hutan rawa daripada di tanah kering.
 
NapuhNapu/napuh dalam [[bahasa Melayu]] dalam setahun melahirkan sekali biasanya melahirkan satu anak, meskipun ada pula yang dua anak,<ref name=Sastra/> setelah masa kehamilan selama 152-172 hari.<ref>{{aut|Medway, L.}} 1969. ''The Wild Mammals of Malaya''. Oxford Univ. Press, Kuala Lumpur.</ref>. Ada pula yang menyebut 150-155 hari. Seperti kancil, hewan ini mudah dijinakkan. Makanannya berupa [[rumput]], [[daun]] semak rendah, dan [[buah]]-buahan yang jatuh ke [[tanah]]. Sehingga mudah dibudidayakan. Namun demikian, masih perlu diketahui perihal perilaku sewaktu musim kawin dan [[penyakit]] yang menyerang pelanduk napu.<ref name=Sastra/>
 
==Agihan dan anak jenis==
Pelanduk napuh menyebar luas di [[Asia Tenggara]], mulai dari [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], dan di [[Indonesia]], mereka tersebar di [[Sumatera]], dan [[Kalimantan]].<ref name=Sastra/> Beberapa [[subspesies|anak jenis]] ''Tragulus napu'', di antaranya:<ref name=meijaard>{{aut|Meijaard, E., and C.P. Groves}}. 2004. A taxonomic revision of the ''Tragulus'' mouse-deer. [http://www.researchgate.net/publication/227607050_A_taxonomic_revision_of_the_Tragulus_mousedeer_(Artiodactyla)/file/9fcfd50ffe40a512b7.pdf ''Zoological Journal of the Linnean Society'' '''140''': 63-102].</ref>:
* ''T. n. napu''; menyebar di Kalimantan, [[Pulau Laut]], Bangka, Sumatera, Serasan, Semenanjung Malaya hingga Thailand, [[Pulau Langkawi]], [[Pulau Pangkor]], dan [[Burma]].
* ''T. n. bunguranensis''; di [[Pulau Bunguran]], [[Kepulauan Natuna]].
Baris 40:
* ''T. n. terutus''; [[Pulau Terutau]]
 
Napuh juga masih dijumpai hidup liar di [[Singapura]], yakni di wilayah [[Pulau Ubin]].<ref>{{aut|Chua, M., N. Sivasothi & R. Teo}}. 2009. Rediscovery of Greater Mouse Deer, ''Tragulus napu'' (Mammalia: Artiodactyla: Tragulidae) in Pulau Ubin, Singapore. [http://rmbr.nus.edu.sg/dna/docs/573148b1a7f69aa9d11ae8a8cd745d07.pdf ''Nature in Singapore'', 2009 '''2''': 373–378].</ref>.
 
==Catatan taksonomis==
Mengikuti revisi terbaru [[genus|marga]] ''[[Tragulus]]'' (2004), dua taksa yang semula dianggap anak jenis ''T. napu'' kini dipisahkan sebagai spesies yang tersendiri. Kedua spesies itu yalah [[pelanduk filipina]] (''Tragulus nigricans''), yang menyebar terbatas ([[endemik]]) di Balabac, [[Palawan]]; dan [[pelanduk vietnam]] (''Tragulus versicolor''), yang endemik di [[Vietnam]] bagian tenggara.<ref name=meijaard/>
 
== Dalam kebudayaan ==
Pelanduk napu biasanya dimakan karena rasanya yang lezat, tetapi hewan ini belum pernah dibudidayakan. Napu biasa didapati di [[hutan]]. Pembukaan [[hutan]] dikhawatirkan dapat menimbulkan berkurangnya tempat hidup dan kelestariannya.<ref name=Sastra/>
 
== Referensi ==