Sejarah teh di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{rapikan}}
Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama [[Andreas Cleyer]], dan ditanam sebagai tanaman hias di [[Batavia]].
Pada abad ke-18 mulai berdiri pabrik-pabrik pengolahan (pengemasan) teh{{fact}} dan didukung [[VOC]].
Setelah berakhirnya pemerintahan Inggris di Nusantara, pemerintah [[Hindia Belanda]] mendirikan [[Kebun Raya Bogor]] sebagai [[kebun botani]] (1817). Dari sini dicoba penanaman teh di [[Bogor]], [[Wanayasa, Purwakarta|Wanayasa]] (Purwakarta) dan lereng [[Gunung Raung]].
Karena percobaan ini dianggap berhasil, mulailah dibangun [[perkebunan]] skala besar yang dipelopori oleh Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, pada tahun 1828 di Jawa. Ini terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal [[van den Bosch]]. Teh pun menjadi salah satu tanaman yang terlibat dalam [[Cultuurstelsel]].
== [[1728]] ==
Baris 20 ⟶ 13:
== [[1750]] ==
[[East India Company]] menciptakan sistem lelang dan sampai dengan sekarang masih bertahan di [[London]].
== [[1753]] ==
* [[Linnaeus]] meulis sistem binominal tentang teh.
* [[John Hill]], menganggap ''thea virdis'' sebagai teh hijau, dan ''thea baliwa'' teh hitam.
== [[Gubernur Jenderal van der Capellen]] ==
Baris 41 ⟶ 22:
* 1817 Belanda Membangun [[Kebon Raya Bogor]].
=== 1826-1828 ===
* Percobaan-percobaan di Kebun Botani di Bogor berhasil (1826).
Baris 100 ⟶ 79:
* Harris, Tawaluddin. 1997. “Sistem Pertahanan Kota Jakarta (Batavia) Abad XVII-VIX : Telaah Kartografi, dalam Arung Samudera” Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, hal. 744 – 769.
* Heuken, Adolf. SJ., 1999. Sumber-Sumber Asli Sejarah Jakarta, terjm., Jilid I, hal 28, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta.
*
* Pusat Dokumentasi Dan Informasi Ilmiah LIPI.,1990. Aspek Ekonomi Teh. Jakarta: LIPI.
* Shanti, Desril Riva. 2000. “Teh Sebagai Komoditas Perkebunan Di Jawa Barat Pada Masa Kolonial,” editor Sunardi Edy, MSc., PhD., Munandar A.A., Rona Arkeologi. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, hal 69-77.
Baris 108 ⟶ 87:
== Pranala luar ==
* [http://rosmellix.wordpress.com/2009/07/01/sejarah-teh-indonesia/ Sejarah Teh Indonesia]
* [http://travelogue.multiply.com/journal/item/6 Sejarah teh di Indonesia dan Manfaatnya]
|