Sid Vicious: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Remontulus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Remontulus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
 
== Biografi ==
Sid Vicious lahir dengan nama John Simon Ritchie di Lewisham, [[London]] pada tanggal 10 Mei 1957. Ia lahir dari pasangan John dan Anne Ritchie. Ibu Sid, Anne dikeluarkan dari sekolah karena prestasi akademik yang buruk. Ia lalu memutuskan bergabung dengan [[Angkatan Udara Britania Raya|RAF]]. Di sana, ia bertemu dengan John, yang kelak menjadi ayah Sid. John bekerja sebagai penjaga [[Istana Buckingham]] sekaligus sebagai pemain [[trombon]] di skena musik [[jazz]] London. Sid, tidak lama setelah ia lahir, pindah bersama ibunya ke [[Ibiza]], [[Spanyol]]. Rencananya, ayahnya akan menyusul begitu keadaan keuangan membaik. Begitu mengetahui kiriman uang darinya yang selalu terlambat, Anne sadar bahwa ayah Sid itu tidak akan datang. Di tahun 1965, Anne kemudian menikahi Christoph Beverley dan pindah ke [[Kent]]. Nama belakang Sid berubah dari Ritchie menjadi Beverley.
 
Ayah tiri Sid itu meninggal enam bulan kemudian akibat penyakit [[kanker]]. Di tahun 1968, Sid dan ibunya pindah menyewa sebuah kamar apartemen di Turnbridge Wells. Tahun 1971, ibu dan anak itu pindah lagi ke Hackney, di London Timur. Sid juga pernah beberapa lama tinggal di [[Somerset]].
=== Masa Kecil ===
Sid Vicious lahir di [[Lewisham]], [[London]], [[Inggris]] tahun 1957. Nama aslinya adalah John Simon Ritchie.
Ayahnya bernama John Ritchie, seorang pengawal [[Istana Buckingham]] sedangkan ibunya bernama Anne Randall. Kedua orang itu bertemu di [[London]] sebelah tenggara, sewaktu Anne bergabung dengan [[Angkatan Udara Kerajaan Inggris]] selepas perempuan itu ''drop out'' dari kampusnya. Mereka tinggal bersama tanpa menikah di kawasan Lee Green. Dari hubungan itulah Sid lahir.
 
Sid pertama kali bertemu dengan [[John Lydon]] di tahun 1973. Mereka berdua siswa di Hackney Technical College. Dalam penggambaran Lydon, Sid itu orang yang punya selera berpakaian buruk. Meski begitu mereka berdua punya selera musik yang sama. Mereka sama-sama menyukai lagu-lagu [[David Bowie]].
Ketika Sid berumur tiga tahun, dia terbang ke [[Ibiza]], [[Spanyol]] untuk melarikan diri dari kesulitan hidup. Rencananya, ayah Sid akan menunggu di sana dan memberikan biaya hidup. Namun setelah beberapa pembayaran awal yang gagal, ayahnya kemudian menghilang. Anne kemudian dinikahi oleh Christopher Beverley, dan kembali ke [[Kent]]. John Simon Ritchie berganti nama menjadi John Simon Beverley.
 
Di usia 17 tahun, Sid sudah mulai nongkrong seputar [[London]]. Ia punya kelompok pertemanan yang bernama ‘’Four John’’ karena orang-orang di dalamnya semua memilik nama depan John. Sid yang memiliki nama asli John Beverley, lalu [[John Lydon]], lalu ada John Wardle, serta John Gray. Tempat favorit mereka adalah toko pakaian bernama SEX milik [[Malcolm McLaren]] dan [[Vivienne Westwood]].
Enam bulan kemudian Christopher meninggal karena kanker. Sid dan ibunya akhirnya menyewa apartemen di Tunbridge Wells, dan John bersekolah di Sandown Court School. Pada 1971, mereka pindah ke [[Hakcney]], London Timur.
 
Nama populer Sid Vicious yang ia pakai asalnya dari nama [[hamster]] peliharaan Lydon yang bernama Sid juga. Sid pernah digigit oleh hamster itu lalu berteriak “Sid ini benar-benar ganas!!!”
=== Pertemanan dengan John Lydon ===
Sikap memberontak Sid mulai terlihat sejak masa sekolah. Ia berulang kali dikeluarkan dari sekolah. Sid kemudian memutuskan untuk berhenti sekolah dan mulai bekerja serabutan sebagai buruh pabrik. Tapi itu pun tidak lama. Sid memutuskan untuk kembali ke sekolah. Pilihannya kemudian adalah sekolah [[fotografi]] di Hackney College of Futher Education. Di sanalah ia bertemu dengan [[John Lydon]] yang kelak menjadi sahabatnya. Mereka memiliki kesamaan gemar terhadap narkoba dan musik glam rock [[Marc Bolan]] atau [[David Bowie]]. Kedekatan mereka begitu erat, sampai-sampai John memutuskan untuk tinggal di kamar Sid.
 
Untuk memperoleh uang, mereka sering mengamen dengan Sid memainkan [[tamborin]]. Mereka memainkan lagu-lagu [[Alice Cooper]]. Orang-orang memberikan uang kepada mereka agar cepat-cepat berhenti bernyanyi dan tidak mengganggu lagi.
Untuk melanjutkan hidup, mereka kembali melakukan kerja serabutan di berbagai tempat. Mulai dari restoran, toko sepatu, hingga mengamen di stasiun kereta bawah tanah. Sid juga nekat melanggar hukum dengan menjadi bandar narkoba atau menjadi ''escort'' di bar [[gay]].
 
== Keterlibatan di Sex Pistols ==
Keterlibatan Sid dalam Sex Pistols berawal ketika ia, John dan dua orang teman lainnya sering menghabiskan waktu di suatu toko pakaian di kawasan King’s Road. Mereka menamakan diri kelompok itu Four John karena terdiri dari orang-orang yang memiliki nama depan John. Nama asli Sid adalah John Simon, lalu ada John Lydon, John Wardle dan John Gray.
 
== Karir Musik ==
Toko pakaian yang sering mereka datangi itu bernama Sex. Pemiliknya adalah [[Malcolm McLaren]] dan [[Vivienne Westwood]]. Bulan Agustus 1975, Malcolm berniat merombak tokonya dan menjadikannya sebagai patokan tren anak muda saat itu. Salah satu upayanya, Malcolm mencari orang-orang yang akan ia taruh dalam satu band. Di saat itu ia sudah mengantongi nama-nama pemusik seperti Steve Jones sebagai [[gitaris]], Glen Matlock sebagai [[bassis]] dan Paul Cook sebagai penabuh [[drum]]. Yang tinggal ia butuhkan adalah seorang [[vokalis]].
 
=== Pra-Sex Pistols ===
Tidak lama, Malcolm mengaudisi John Lydon. Suara John yang sumbang justru membuat Malcolm menerimanya. Agar terdengar keren, Malcolm mengganti nama John Lydon menjadi Johnny Rotten. Berdirilah [[Sex Pistols]] formasi awal yang terdiri dari [[Johnny Rotten]], [[Paul Cook]], [[Glen Matlock]], dan [[Steve Jones]].
 
Sid memulai karir musiknya sebagai personil band [[The Flowers of Romance]]. Di band itu ia bergabung bersama [[Keith Levene]] (eks personil [[The Clash]] yang di kemudian hari bekerjasama dengan Lydon membentuk [[Public Image Limited]]), [[Palmolive]], dan [[Viv Albertine]] (yang kemudian membentuk band [[The Slits]]). Sid juga pernah tampil memainkan drum untuk [[Siouxsie and the Banshees]] pada pertunjukkan pertama mereka di Festival Punk 100 Klub di London.
Penampilan perdana Pistols adalah di St. Martin School of Art di West End pada 6 November 1975. Mereka dianggap membawa musik baru yang berbahaya dengan suara bising plus tingkah ugal-ugalan. Inilah yang menjadi penanda kehadiran ‘’punk’’ di Inggris. Gitaris [[Steve Jones]] mengeluarkan pernyataan yang mengukuhkan imej Sex Pistols. Ia mengatakan, ‘’“We’re not into music, we’re into chaos!”’’
 
=== Hidup Rusuh Bersama [[Sex Pistols]] ===
Nggak begitu lama, John Lydon pun diaudisi. Lagunya… tetep Alice Cooper! Man, tapi suara John yang rada fals malah bikin cowok pirang ini diterima masuk band. Biar makin nge-punk, Malcolm mengganti nama John Lydon menjadi Johnny Rotten. (padahal dia baru aja ngeganti nama sahabatnya jadi Sid Vicious!). So, berdirilah Sex Pistols dengan empat formasi: Johnny Rotten, Paul Cook, Glen Matlock, dan Steve Jones.
 
Menurut beberapa terbitan seperti biografi punk karangan Jon Savage, ''England’s Dreaming'' serta film-film seperti ''The Filth and the Fury'', Sid diminta bergabung dengan [[Sex Pistols]] setelah ditinggal [[Glen Matlock]] bulan Februari 1977. Pemilik toko SEX yang sekaligus manajer Sex Pistols, Malcolm McLaren mengklaim "jika [[John Lydon|Johnny Rotten]] adalah cerminan suara punk, maka Sid Vicious adalah perangainya". McLaren juga mengatakan jika ia bertemu Sid sebelumnya, pasti orang itu yang akan ia jadikan punggawa, bukannya [[John Lydon|Rotten]]. Alan Jones menggambarkan Sid sebagai orang yang memiliki tampilan ikonik punk. Kukunya dicat dengan asal-salan dengan cat kuku warna ungu.
Penampilan mereka yang pertama adalah di St. Martin School of Art di West End pada 6 November 1975. Mereka dianggap membawa musik baru yang “berbahaya” karena jelas-jelas nggak enak didenger (apalagi suara vokalisnya) dan liar. Well, itulah yang dibawa Sex Pistols di awal-awal kemunculannya. Istilah punk pun mulai dikenal orang banyak. Steve Jones malah membuat pernyataan yang sampe sekarang dikenal orang sebagai imej Sex Pistols. Dia bilang, “We’re not into music, we’re into chaos!” Jadi punk itu emang 90 persen attitude, selebihnya musik.
Sid tampil pertama kali dengan [[Sex Pistols]] pada tanggal 3 April 1977. Kemampuan musik Sid memang tidak bagus tapi ia menutupinya dengan karisma punk. Ia sering membuat dirinya babak belur setelah sebelumnya memancing keributan dengan penonton. Pada suatu tur musik ke AS bulan Januari 1978, ia menggoreskan kata ''Gimme a fix'' di dadanya. Di konser [[Dallas]], [[Texas]], ia meludahi penonton dan mengejek-ejek mereka "[[koboi]]".
 
Bulan Maret 1977, Sid bertemu [[Nancy Spungen]] dan mulai berkencan. Sid mulai menunjukkan keretakan dengan bandnya sepanjang tur AS tersebut. [[Sex Pistols]] resmi bubar di [[San Fransisco]] setelah konser mereka di Winter Ballroom tanggal 14 Januari 1978.
Sampai tahun 1976, demam Sex Pistols melanda Inggris. Semua orang membicarakan band gila ini. Salah satu dari fans itu terselip Sid Vicious. Dia malah sempet ngiri gara-gara sahabatnya jadi vokalis band yang pertama dia liat penampilannya di Sex pada December 1975 itu. Lucunya, hubungan Sid dan Johnny yang dekat nggak ketauan personel Pistols lainnya.
 
=== Keterlibatan diPasca Sex Pistols ===
Sid pun berusaha pengen kenal dengan anggota band lainnya. Kayak pengen diakuin, Sid selalu ingin membantu Pistols yang kadang beraksi nggak wajar. Bayangin, nih band nggak mau tampil berdasarkan jadwal. Pengennya langsung tampil dadakan, dan kalo bisa di tempat yang nggak lazim. Tentu aja yang marah adalah pihak keamanan. Kalo udah gini, Johnny dkk sering mengancam akan berbuat rusuh. Nah, kalo udah ada komando rusuh dari Johnny, Sid pasti turun tangan bantuin Pistols.
 
Dengan Nancy bertindak sebagai manajernya, Sid menempuh solo karir. Sid juga sering tampil dengan banyak musisi antara lain seperti [[Mick Jones]] dari [[The Clash]], [[Glen Matlock]] eks bassis [[Sex Pistols]], [[Rat Scabie]] dari [[The Damned]], [[Arthur Kane]] dari [[New York Dolls]], [[Jerry Nolan]], dan [[Johnny Thunders]]. Penampilan Sid kebanyakan dilakukan di Max, di [[Kansas City]].
=== Kerusuhan Makin Parah ===
Atittude punknya makin lama makin menjadi. Parahnya, Sid juga mengonsumsi narkoba jenis speed yang kadang disuntikkannya. Kalo udah gini, dia sering banget terlibat perkelahian di bar dan di pertunjukan band. Rasa cintanya sama band punk juga makin timbul gara-gara mendengar album pertama The Ramones. Malah, bassisnya, Dee Dee Ramones, dijadikannya sebagai hero.
Kelakuan Sid selalu dalam rangka membela temannya di Pistols. Dia malah pernah ribut sama sebuah band heavy metal gara-gara mereka nggak mau minjemin alat ke Pistols. Alhasil, Sid digebukin. Baginya nggak apa-apa digebukin asalkan ngebela temen. Sid pun mulai dapet perhatian dari anggota Pistols lainnya.
Lagi dirundung masalah, ternyata ada kabar bagus. Malcolm, sang manjer berhasil nembusin Pistols ke label EMI dengan advance sebesar 40 ribu pound. Man, angka itu gede banget untuk ukuran band yang belum dikenal. Tapi karena udah nggak boleh manggung, EMI jadi ngerasa malu punya band bengal.
 
=== Kematian Sid ===
Tapi lagi-lagi Sid datang menolong. Pistols pun diselundupin di setiap festival punk. Band The Flower of Romance jadi cover-na. Begitu The Flower dipanggil, yang muncul malah Pistols. CaDas!!!! Seru abis.
 
Pagi tanggal 12 Oktober 1978, Sid mengatakan terbangun masih sempoyongan efek mabuk ketika menemukan Nancy Spungen terbujur kaku di lantai kamar mandi kamar hotel mereka di Hotel Chelsea, [[Manhattan]], [[New York]]. Kematiannya diakibatkan satu tusukan di [[abdomen]] yang membuatnya mati kehabisan darah. Pisau yang digunakan untuk menusuk adalah pisau yang dibeli Sid. Ia kemudian ditahan dengan tuduhan pembunuhan. Menurut pengakuan Sid, malam itu mereka sempat bertengkar tapi Sid bersikeras tidak pernah menusuk Nancy. Sid tidak terlalu ingat, tapi kira-kira dalam pertengkaran itu, Nancy kemudian jatuh tertusuk pisau.
Di balik serunya kerusuhan Pistols, ternyata band ini punya masalah intern. Siapa yang ngira kalo ternyata sang bassis Glen Matlock nggak disuka ma personel lainnya. Alasannya karena dia terlalu kalem dan berasal dari kelas menengah. Terus? Ya, ternyata kondisi itu dianggap kurang radikal oleh personel lain.
 
Tanggal 22 Oktober 1978, sepuluh hari setelah kematian Nancy, Sid mencoba bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya menggunakan pecahan bohlam. Sid dilarikan ke Rumah Sakit Bellevue. Tidak lama setelah itu, Sid kembali berulah. Ia berkelahi dengan Todd Smith (kakak [[Patti Smith]]) di konser Skafish. Sid ditahan tanggal 9 Desember 1978 lalu dikirim ke penjara [[Rikers Island]] selama 55 hari. Ia dibebaskan dengan uang jaminan pada 1 Februari 1979.
Mereka pun berpikir untuk menendang Glen Matlock keluar.Dan enter Sid!
 
Sore hari tanggal 2 Februari 1979, perayaan kecil diadakan untuk menyambut Sid yang sudah bebas. Perayaan itu diadakan di apartemen Michele Robinson, pacar baru Sid, di [[New York]]. Sid sudah bersih dari narkoba setelah menjalani program rehabilitasi selama berada di penjara Rikers Island. Tapi dalam acara itu, Anne, ibu Sid yang juga pernah pecandu narkoba diam-diam punya stok [[heroin]] yang diberikan oleh kekasihnya, Peter Kodick. Sid sempat overdosis malam itu tapi orang-orang yang ada di acara itu berusaha menolong dan untungnya Sid masih bisa selamat.
=== Akhir Dari Sid ===
“Sex Pistols bubar gara-gara Sid Vicious. Sid Vicious yang terlalu dekat dengan pacarnya Nancy Spungen .Kami udah muak ngeliat tingkah violence-nya. Gara-gara dia juga, konser kami di Winterland berantakan,” begitu kata Steve Jones kepada tabloid musik Inggris NME.
Tapi bukan manajer kalo nggak bisa mencari peluang. Di antara kericuhan Pistols, Malcolm pun akhirnya tetap memutuskan untuk memanajeri Sid. Soalnya ada seorang sutradara yang tertarik mau membuat film dokumenter dan musikal berjudul Rock n Roll Swindle. Film ini sebenernya cuma film dokumenter musik yang dibalut sama perjalanan karir Sex Pistols. Serunya, syuting film ini dilakukan di Paris. Dan lucunya, cuma Sid yang jadi pusat perhatian. Sementara personel Pistols yang lain ogah berangkat ke Paris, Johnny Rotten cuma kebagian diwawancara terpisah. Sementara Steve dan Paul nggak pernah muncul.
 
Subuhnya, sekitar jam 3 pagi, sersan polisi NYPD Richard Houseman mengatakan Sid menginginkan [[heroin]] lagi tapi Michele menolak memberikannya. Michele kemudian menceritakan igauan Sid itu ke Anne.
Februari 1978, Sid berangkat bareng Nancy ke Perancis untuk syuting. Di Paris mereka hidup mewah di hotel mahal. Maklum, mereka kan dibayarin sama label. Malah, sebelum menginjakkan kaki di Paris, Sid sempet OD pas pesawatnya transit di New York. Das! Yang ada dia langsung dibawa ke RS Jamaica untuk di-detox.
Dalam wawancara dengan jurnalis Alan Parker sebelum meninggal di tahun 1996, Anne mengaku ia memberikan dosis heroin yang fatal ke Sid subuh itu. Anne tidak menjelaskan alasannya, tapi Alan menduga itu adalah upaya Anne untuk mencegah Sid kembali masuk penjara.
 
Sid ditemukan meninggal pada pagi harinya.
Balik ke syuting film, Sid emang nggak suka sama film. Makanya, part adegannya nggak sukses terus alias jelek. “Gue nggak suka akting. Abis jadi orang yang bukan diri kita sendiri. It’s all bullshit!” kata Sid.
band baru, jalan baru:
Lagi asik bikin film, mereka balik ke London. Tiba-tiba Sid ketemu sama temen lamanya, Glen Matlock. Masih inget, kan? itu lho bassis Pistols sebelum Sid masuk. Walaupun media menulis soal “persaingan” mereka, tapi sebenernya antara Sid dan Glenn masih terjaga pertemanan-nya.
 
Beberapa hari kemudian setelah Sid dikremasi, Anne menemukan pesan bunuh diri di saku jaket Sid. Bunyinya : "Kami memiliki pakta kematian dan aku harus menepatinya. Tolong kuburkan aku di samping kekasihku. Kuburkan aku dengan mengenakan [[jaket kulit]], [[jins]], dan sepatu bot. Selamat tinggal."
Setelah nongkrong di bar bareng, mereka sepakat ngebentuk band. Band yang akhirnya diberi nama The Vicious White Kids ini juga mengajak Rat Scabies dari The Damned dan Steve New. Sid pun naik pangkat jadi vokalis (soalnya udah pasti Glenn yang mengisi posisi bassis).Tapi rupanya Inggris sudah alergi sama Pistols. Semua singel rilisan Virgin yang berhubungan sama Pistols dilarang diputar di radio-radio. Ya udah, gara-gara merasa dimusuhi Inggris, Sid dan Nancy akhirnya mencoba memutuskan untuk tinggal di New York. Tapi keputusan ini malah membawa mimpi buruk bagi mereka bedua.Nancy pun berhasil ngomporin Sid dengan hidup slenge’an ala rock star di kota yang punya julukan The Big Apple itu. Begitu sampe di New York, mereka langsung check-in di Chelsea Hotel, di West 23rd Street. Hotel ini udah terkenal banget sebagai surga narkoba bagi para artis yang singgah di New York.
Lagi asik-asiknya teler, Sid dan Nancy masih nekat ngeladenin wawancara untuk film punk documentary Dead On Arrival. Di wawancara itu, cuma Nancy yang sanggup menjawab semua pertanyaaan. Sementara itu Sid udah fly berat dan sesekali mencoba menyundut muka Nancy dengan rokok. Mereka juga sempet datengin scene punk di kota New York. Dan Sid seperti biasa jadi tamu istimewa yang didaulat nyanyi di panggung. Cowok yang doyan pake kalung bermata gembok ini menyanyikan My Way dengan menggantikan total liriknya menjadi I killed the cat. Alasannya, karena dia lupa liriknya.
 
Sid tidak bisa dimakamkan bersama dengan Nancy karena Sid bukan [[Yahudi]] seperti Nancy. Meski begitu menurut buku ''Please Kill Me : The Uncensored Oral History of Punk'' karangan Legs McNeil and Gillian McCain, ibu Sid dan Jerr Only dari [[The Misfits (band)|Misfits]] menebarkan abu Sid di makam Nancy.
=== Meninggalnya Nancy ===
Kelar acara itu, tepatnya dari awal Oktober 1978, mereka berdua langung mengisolasi diri di kamar hotel. Dan suatu pagi di tanggal 12 Oktober 1978, kamar nomer 100 tempat mereka berdua menginap ramai didatengin polisi New York. Di dalamnya Sid sedang diinterogasi.
 
“Kenapa kamu lakukan itu, Kid?
 
“Ngelakuin apa?”
 
“Kenapa kamu membunuhnya?”
 
“Gue nggak membunuhnya.”
Sid duduk termenung dengan borgol di tangan. Sementara di bathtub kamar mandi terbaring jasad Nancy Spungen bersimbah darah. Perutnya ditusuk pisau. Banyak teori yang muncul seputar kenapa dan sama siapa Nancy terbunuh. Cuma karena hanya Sid yang selalu bersama Nancy seharian dan pisau yang ditemukan adalah milik Sid, tentunya semua orang langsung menuduh Sid sebagai pembunuh.Sid dilaporkan turun ke lobby dan berteriak minta bantuan ambulans kepada front office. Tapi bukannya ambulans justru polisi yang dikirim. Johnny Rotten udah males berkomentar waktu dimintai keterangannya. “Kenapa juga gue harus punya perasaan terhadap ini semua,” kata Johnny waktu itu.
 
Sid langsung di bawa ke penjara Rikers Island. Selama empat hari dia ditahan di penjara yang terkenal brutal banget itu. Pengadilan kasus Sid digelar tanggal 13 Oktober 1978. Dia menghadapi tuduhan pembunuhan kelas dua. Dengan hukuman minimum 7 sampai 25 tahun, Sid baru boleh bebas dengan membayar uang jaminan 25 ribu pound. Dan untungnya Virgin Records setia membantunya. Pada 21 November 1978 Sid bebas dengan uang jaminan.
 
Kalo ada orang yang bener-bener setia menemani Sid selain manajernya di saat-saat genting, pasti lah sang ibu, Anne Beverley, yang udah bela-belain tinggal di New York. Manajer dan ibunya ini melakukan apa aja biar kasus pembunuhan Nancy makin jelas. Anne pun nggak segan-segan menandatangani kontrak dengan New York Post untuk kerjasama peliputan. Sementara Malcolm dilaporkan telah menyewa detektif swasta untuk menyelidiki kematian Nancy Spungen. Di London, kaos bertuliskan Sid Is Innocent udah laku dicari orang.
 
Namun semua terlambat. Sid udah kehilangan Nancy. Jiwanya jadi terguncang. Malah, di suatu bar, dia nekat mengancam bunuh diri dengan menyiletkan bohlam pecah ke pergelangannya.
 
=== Kematian Sid ===
Saking udah kehilangan Nancy dan sakaw, Sid akhirnya ngelakuin kerusuhan lagi di sebuah bar bernama Hurrah’s di New York. Di situ dia terlibat perkelahian dengan seorang cowok gara-gara Sid menggoda pacarnya. Malangnya cowok itu terluka sampe membutuhkan lima jahitan. Nggak heran Sid harus menjalani 55 hari di penjara pada tanggal 9 December 1978 sampai dia bebas dengan uang jaminan (lagi) pada 1 Februari 1979.
 
Hampir dua bulan di penjara ternyata nggak bikin dia sober. Walau dia udah bisa dibilang bersih, tapi keinginan untuk nyuntik tetep besar. So, pas dia keluar penjara, hari itu juga ia menyuntik lengannya dua kali dengan heroin. Wajar aja, karena bukannya dibawa ke tempat yang aman sambil nunggu pengadilan, dia malah dibawa ke pesta temen-temennya. Untuk pertama kalinya Sid nyuntik lagi di tengah malam pas pesta lagi kenceng-kencengnya. Karena udah nggak terbiasa, dia terbangun pukul 3 pagi dan nyuntik untuk kedua kalinya….dan terakhir kali.
 
Setelah itu, Sid OD pada tanggal 2 Februari 1979. Ia meninggal disaksikan ibu dan teman-temannya. Waktu itu ia baru menginjak usia 21 tahun.
 
Tujuh tahun kemudian, sutradara Alex Cox membuat perjalanan kisah cinta Sid dan Nancy ke dalam sebuah film. Film yang berjudul Sid And Nancy: Loves Kills ini dibintangi Gary Oldman sebagai Sid dan Chloe Webb sebagai Nancy. Di film itu juga diceritakan gimana peristiwa terbunuhnya Nancy (walaupun tetep tidak ditampilkan siapa pembunuh sebenernya).
 
Well, hidup rock n roll star ini emang sebaiknya berhenti. Seperti yang udah diramalkan Sid pada Januari 1978. “Gue akan mati sebelum umur 25 tahun. Dan kalo bener, gue mau hidup sesuka gue.”
 
== Diskografi ==
Baris 196 ⟶ 160:
 
== Pranala luar ==
* [[Johnny Rotten]]
* http://groups.myspace.com/sidvicious
* http://www.thesmokinggun.com/vicious/vicious.html