Ramadan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 57:
[[Berkas:Iftar in Istanbul Turkey.jpg|thumb|250px|Iftar di [[Masjid Sultan Ahmed]] di [[Istanbul]], Turki]]
Bulan Ramadan di [[Indonesia]] dan [[Organisasi Konferensi Islam|negara dengan penduduk mayoritas Islam]] pada umumnya dapat dihubungkan dengan meningkatnya [[daya beli]] dan perilaku [[konsumsi|konsumtif]] masyarakat akan barang dan jasa. Di Indonesia sendiri hal ini terkait erat dengan kebiasaan [[pemerintah]] dan perusahaan [[swasta]] untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pegawainya. Peningkatan ini terjadi di hampir semua sektor dari transportasi, makanan, minuman hingga kebutuhan [[rumah tangga]]. Sehingga tidak jarang tingkat [[inflasi]] pun mencapai titik tertinggi pada periode bulan ini.<ref> Republika: Ekonomi Ramadan, Muhammad Syafi'i Antonio [http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=55914&kat_id=15&kat_id1=&kat_id2=] </ref>
Fenomena ini secara kasat mata terlihat dengan menjamurnya para pedagang musiman yang menjajakan berbagai komoditas mulai dari makanan hingga pakaian, di ruang-ruang publik terutama di pinggir jalanan. Di samping juga maraknya penyelenggaraan
== Lain-lain ==
|