Kemantran, Kramat, Tegal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wic2020 (bicara | kontrib)
sedikit merapikan
Baris 15:
}}
 
'''Kemantran''' adalah sebuah desa yang di Kecamatan [[Kramat, Tegal|Kramat]], [[Kabupaten Tegal]], [[Indonesia]]. Desa ini terletak di pusat kecamatan, dan menjadi pusat Kecamatan Kramat.
'''Kemantran''' adalah sebuah desa yang terletak di [[Kabupaten Tegal]], lokasinya yang terletak dipusat kecamatan, menjadikan desa Kemantran sebagai pusat dari [[Kramat, Tegal|Kecamatan Kramat]]. Lokasinya berada sekitar 3 km ke arah Selatan dari jalan Raya Tegal, [[Semarang]]. Dengan penduduk sekitar 4.000 jiwa, Kemantran salah satu desa yang paling populer di Kabupaten Tegal. Mempunyai pasar Besar yang ramai setiap hari, dengan pedagang yang datang dari Desa desa tetangganya. Lapangan standar kabupaten, yang sering di pergunakan untuk menngelar pertandingan sepak bola antar desa, upacara agustusan, dan pasar malam, serta bioskop layar tancap berada didepan kantor Kepala Desa. Penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang, pegawai negeri, guru, petani, dan buruh.
 
Nama kemantran dipercaya berasal dari nama pendiri desa ini yaitu Mantra, yang kemudian sering disebut sebagai Mbah Mantra. Kemungkinan besar Mbah Mantra membuka desa ini pasca perang Diponegoro, sekitar th. 1850-an.
'''Desa Kemantran''' adalahmempunyai sebuah desaPasar yang terletak di [[Kabupaten Tegal]], lokasinyaBesar yang terletak dipusat kecamatan, menjadikan desa Kemantran sebagai pusat dari [[Kramat, Tegal|Kecamatan Kramat]]. Lokasinya berada sekitar 3 km ke arah Selatan dari jalan Raya Tegal, [[Semarang]]. Dengan penduduk sekitar 4.000 jiwa, Kemantran salah satu desa yang paling populer di Kabupaten Tegal. Mempunyai pasar Besar yangcukup ramai setiap hari, dengan pedagang yang datang dari Desa desa tetangganya. Lapangan standar kabupaten, yang sering di pergunakandipergunakan untuk menngelar pertandingan sepak bola antar desa, upacara agustusan, dan pasar malam, serta bioskop layar tancap berada didepan kantorKantor Kepala Desa. PenduduknyaPenduduk umumnya bermata pencaharian sebagai pedagang, pegawai negeri, guru, petani, dan buruh.
 
Nama kemantran''Kemantran'' dipercaya berasal dari nama pendiri desa ini yaitu Mantra, yang kemudian sering disebut sebagai Mbah Mantra. Kemungkinan besar Mbah Mantra membuka desa ini pasca perang Diponegoro, sekitar th.tahun 1850-an.
 
{{kelurahan-stub}}