Pembubaran Yugoslavia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k paragraph reformat |
|||
Baris 6:
(MENAPAKI PENGALAMAN YUGOSLAVIA)
====Pengantar
Sadarkah kita, bahwa pada saat memasuki millenium ketiga bangsa Indonesia justru berada disimpang jalan. Sayangnya bukan diantara dua pilihan yang sama-sama menarik, melainkan pilihan untuk tetap eksis sebagai bangsa yang besar atau menjadi hancur berkeping-keping akibat disintegrasi. [[Reformasi]] memang menghasilkan sesuatu yang luar biasa, yakni lahirnya demokrasi yang sudah lama kita impikan. Namun korban yang harus kita berikan juga tidak kecil, tidak saja keambrukan perikehidupan ekonomi, politik, sosial budaya dan bahkan yang paling tragis adalah bahaya disintegrasi bangsa yang bertiup kencang.
====Angin reformasi di Yugoslavia.====▼
▲ Tetapi kita tidak sendiri. Kehancuran Uni Soviet juga dimulai dari reformasi ([[Glasnost dan Perestroika]]). Meskipun demikian ada pula contoh reformasi yang berhasil. Akhirnya terpulang kepada kita sendiri, apakah kita ingin negara dan bangsa ini hancur berkeping-keping seperti Uni Soviet atau kita mampu mengendalikan diri agar negara dan bansga tercinta ini tetap utuh dan jaya. Tulisan ini sengaja disusun untuk memberikan gambaran tentang proses disintegrasi yang terjadi di Yugoslavia dan merupakan suatu telaah untuk digunakan sebagai bahan pembanding dengan apa yang berkembang di tanah air. Kebetulan penulis sedang bertugas di Yugoslavia dan menyaksikan proses dan puncak krisis perpecahan yang terjadi di Yugoslavia, oleh karena itu melalui pelajaran pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa itu, semoga kejadian tragis tersebut tidak terjadi di Indonesia. Ucapan terima kasih yang setinggi tingginya disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tulisan ini dapat terwujud dan dengan segala kerendahan hati tentunya penyusun mohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan. Saran dan kritik akan diterima dengan terbuka dan senang hati guna meningkatkan kesempurnaan tulisan. Semoga persembahan sederhana ini dapat menyentuh sanubari kita untuk kembali merenungkan pilihan dalam menempuh jalan panjang menuju kebesaran dan kejayaan bangsa Indonesia.
▲Angin reformasi di Yugoslavia.
Bangsa yang besar dan disegani.
Sejarah negara Yugoslavia dapat ditelusuri sejak abad ke- VI, dan bangsa yang dianggap sebagai nenek moyang bangsa Yugoslavia ialah bangsa Carpadus. Bangsa-bangsa yang berturut-turut datang dan menguasai wilayah tertentu di Yugoslavia antara lain bangsa Romawi, Bangsa Perancis, Austro-Hungaria, Turki, Italia, dan Jerman. Diwilayah Yugoslavia yang sekarang ini pertama-tama terdapat beberapa bangsa kecil yang berdiri sendiri-sendiri sehingga memungkinkan bangsa-bangsa pendatang tersebut menjajah beberapa wilayah dalam kurun waktu yang cukup panjang. Perjuangan bangsa Yugoslavia untuk mengusir penjajah dimulai oleh Serbia dan Montenegro yang mendapat pengakuan kemerdekaan sepenuhnya dalam tahun 1878. Dalam [[perang Balkan]] tahun 1912, mengadakan persekutuan dengan Bulgaria dan Yunani melawan Turki dan berhasil mengakhiri penjajahan Turki di Yugoslavia. Dalam tahun 1914 situasi politik di Yugoslavia menjadi genting karena pembunuhan putra mahkota [[Austro-Hungaria]], Franz Ferdinand, di Sarajevo oleh seorang pemuda Serbia bernama Gavrilo Princip, anggota Organisasi Pemuda "Bosnia Muda". Kejadian tersebut memperuncing hubungan Serbia dengan Austro-Hungaria karena Austria menuduh komplotan Serbia sebagai mendalangi pembunuhan itu. Pemerintah Serbia menolak permintaan Austro-Hungaria untuk menyelidiki kasus tersebut. Tindakan Serbia yang melaksanakan mobilisasi umum menyebabkan Austro-Hungaria mengumumkan perang terhadap Serbia dan akibatnya pecahnya [[Perang Dunia Pertama]]. Pada akhir Perang Dunia-I tersebut terbentuklah Kerajaan Serbia - Kroasia -Slovenia pada tanggal 1 Desember 1918 dibawah pimpinan Raja [[Aleksandar Karadjordjevic]] dari Serbia, yang kemudian pada tahun 1929 berubah nama menjadi Kerajaan Yugoslavia. Ia terbunuh di Marseilles tahun 1934 oleh Komplotan “Ustashi” Kroasia. Pemerintahan dijalankan oleh Pangeran Paul, oleh karena putra Raja Aleksandar yaitu Putra Mahkota Petar baru berusia 11 tahun. Dalam Perang Dunia II, Pangeran Paul bersikap pro Jerman, maka rakyat menunjukkan sikap tidak puas, sehingga akhirnya Pangeran Paul terpaksa meletakkan jabatan pada tahun 1941. Sejak saat itu pemerintah dipegang oleh Raja [[Petar Karadjordjevic]].
Dengan berakhirnya PD-II, Partai Komunis Yugoslavia keluar dari peperangan membawa dua kemenangan, yaitu kemenangan perjuangan bersenjata melawan Jerman dan sekutunya serta kemenangan politik yakni mendapat simpati rakyat. Pemerintah yang berhasil dibentuk bernama "Pemerintah Federal Demokrasi Yugoslavia" dan Perdana Menteri terpilih Tito. Badan Anti Fascist Nasional Yugoslavia pada tanggal 10 Agustus 1945 disyahkan sebagai Parlemen Sementara. Pada tanggal 11 September 1945 pemilu berhasil membentuk Parlemen Yugoslavia dan dalam pemilu tersebut dimenangkan oleh golongan Tito. Selanjutnya Parlemen mengeluarkan deklarasi pada tanggal 29 November 1945 tentang Proklamasi Yugoslavia dengan nama resmi Negara Republik Federasi Rakyat Yugoslavia, selanjutnya sejak tanggal 7 April 1963 diubah menjadi Republik Federasi Sosialis Yugoslavia. ▼
▲
====Awal bencana
Dimasa kepemimpinan Tito Republik Federasi Sosialis Yugoslavia cukup populer di fora internasional, berkat popularitas kepemimpinan pribadi Tito. Figur Tito sebagai tokoh pemersatu bangsa Yugoslavia memang tepat karena disamping bakat kepemimpinan dan kewibawaannya, sebagai keturunan dari etnis Kroasia Tito menikah dengan warga etnis Serbia. Akan tetapi keadaan kemudian berubah yaitu ketika pada bulan Mei 1980 Tito meninggal dunia tanpa sempat mempersiapkan pengganti yang sekuat dirinya. Sepeninggal Tito, kehidupan politik dan negara seakan-akan kehilangan arah. Negara yang kemudian dipimpin secara kolektip oleh suatu badan [[Presidensi]] berjumlah delapan orang dan partai juga dipimpin [[Presidium]] beranggotakan 24 orang, ternyata praktek pengambilan keputusan sering berbenturan satu sama lain, sesuai dengan kepentingan masing-masing dan memperdalam perpecahan. Demikian juga pengaruh pimpinan Federal (partai maupun Negara) menjadi semakin berkurang, dan dilain fihak pengaruh kekuasaan Republik bagian menjadi bertambah kuat.
===Korban mulai berjatuhan===
|