Pembubaran Yugoslavia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k paragraph reformat |
k paragraph reformat |
||
Baris 34:
Rumitnya permasalahan yang terjadi di kawasan Yugoslavia khususnya di [[Bosnia Herzegovina]] telah membuat upaya-upaya penyelesaian krisis Bosnia Herzegovina melalui perundingan-perundingan damai yang dilakukan oleh faktor-faktor internasional menjadi sangat sulit. Kegagalan-kegagalan perundingan semakin memperburuk situasi dan semakin mengobarkan pertempuran diantara pihak-pihak yang bertikai yang mengakibatkan timbulnya banyak sekali korban. Guna mencegah berlanjutnya jatuh korban di [[Bosnia Herzegovina]] maupun bertambah buruknya situasi di wilayah Yugoslavia maka PBB terpaksa mengirimkan [[misi damai]] di wilayah eks Yugoslavia dengan tugas sebagai pasukan pemelihara perdamaian. Namun banyaknya faktor-faktor luar yang mempengaruhi serta sikap pihak-pihak yang bertikai yang tidak kompromis dalam mempertahankan kepentingan-kepentingannya tampaknya kehadiran pasukan PBB belum berhasil mengakhiri konflik di wilayah eks Yugoslavia.
====Slovenia dan Kroasia merdeka
Pada awal pembentukan hingga pertengahan tahun 1991 Slovenia dan Kroasia menghendaki pembubaran [[Federasi Yugoslavia]] yang diikuti adanya Republik-Republik Bagian yang merdeka. Dari Republik-Republik yang merdeka tersebut kemudian dibentuk negara berdaulat yang mendapat pengakuan satu sama lain maupun dari masyarakat internasional dan selanjutnya bergabung kembali dalam suatu negara baru dengan bentuk [[Konfederasi]]. Pihak Serbia (Republik Serbia dan Republik Montenegro) dan Propinsi Otonom [[Vojvodina]] maupun [[Kosovo]] menentang ide Kroasia dan Slovenia tersebut diatas dengan alasan bahwa Kroasia dituduh ingin melegalisasi perbatasan-perbatasan yang memisahkan antar Republik-Republik satu sama lain menjadi perbatasan negara yang diakui oleh masyarakat internasional. Pihak [[Serbia]] tidak mengakui perbatasan-perbatasan administrasi menjadi perbatasan negara serta tidak akan mengakui pembentukan negara-negara berbentuk apapun sebelum membicarakan masalah perbatasan, karena menyangkut nasib etnis Serbia didalam wilayah-wilayah perbatasan administrasi tersebut. Sementara itu bentuk negara Konfederasi yang merupakan gabungan negara-negara merdeka dan berdaulat yang dibentuk berdasarkan persetujuan maupun dapat dibubarkan secara [[unilateral]] dipandang merugikan blok Serbia karena berarti akan memperkecil wilayahnya dimana selama ini etnis Serbia telah tersebar di semua Republik Bagian Yugoslavia.
Dilain pihak Pimpinan Bosnia Herzegovina /Ketua [[Partai SDA]] di Bosnia Herzegovina, [[Alija Izetbegovic]], bersama-sama Pimpinan Makedonia, [[Kiro Gligorov]], mencoba menengahi masalah kelanjutan Yugoslavia dengan mengusulkan formasi yang disebut 2 + 2 + 2. Formasi tersebut adalah [[Serbia]] dan [[Montenegro]] bersatu dalam suatu negara Federal yang menjalin hubungan kenegaraan dengan Bosnia Herzegovina dan [[Makedonia]] yang juga bergabung dalam suatu Federasi dengan suatu bentuk hubungan [[Federasi yang "longgar"]]. Selanjutnya ke-4 negara tersebut diatas mengadakan hubungan untuk bergabung dengan Kroasia dan Slovenia dalam bentuk Konfederasi. Baik usulan Slovenia, Kroasia maupun Bosnia Herzegovina, Makedonia mengenai bentuk negara Yugoslavia ternyata ditolak oleh Serbia kecuali usulan untuk meneruskan perundingan sampai ditemukannya jalan keluar. Perundingan demi perundingan terus berlanjut namun keputusan mengenai bentuk negara tidak tercapai. Keadaan demikian yang tidak menentu ditambah dorongan-dorongan dari pihak-pihak luar telah mengakibatkan [[Slovenia]] dan [[Kroasia]] secara bersama-sama pada tanggal 25 Juni 1991 memproklamirkan kemerdekaan dan kedaulatannya sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan didalam negara antara yang mendukung dan tidak mendukung kemerdekaan.
====Pengakuan [[Masyarakat Eropa]] dan Internasional
Kelompok Masyarakat Eropa yang sejak semula turut terlibat dalam proses disintegrasi eks Yugoslavia menghadapi gerakan [[Slovenia]] dan [[Kroasia]] yang memproklamirkan kemerdekaannya tersebut kembali turut campur-tangan dengan menasehatkan Slovenia dan Kroasia untuk menangguhkan kemerdekaannya serta tidak mengambil langkah-langkah apapun selama 3 (tiga) bulan sebagai reaksi keputusan proklamasi kemerdekaan tersebut. Sikap Masyarakat Eropa tersebut mendapat reaksi keras dari blok Serbia serta menolak saran dari Masyarakat Eropa karena dinilai dapat mengancam pecahnya perang saudara karena tidak akan terjadi kesepakatan selama masa penundaan tersebut. Dilain pihak Kroasia dan Slovenia terus mendesak untuk mendapatkan pengakuan-pengakuan internasional terutama dari kelompok [[Masyarakat Eropa]].
Sementara itu Masyarakat Eropa membentuk suatu [[Komisi Arbitrasi]] untuk mengkaji kelayakan dari keinginan-keinginan Republik-Republik eks Yugoslavia untuk mendapatkan pengakuan. Hasil penelitian ditetapkan sudah harus sampai di meja Ketua Masyarakat Eropa paling lambat tanggal 15 Januari 1992, namun sebelum Komisi Arbitrasi menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya pada tanggal 23 Desember 1991 [[Jerman]] dengan tiba-tiba menyatakan pengakuan kepada Slovenia dan Kroasia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka. Pengakuan Jerman yang lebih dini tersebut akhirnya diikuti oleh negara-negara di Eropa lainnya maupun negara-negara yang bersimpati atas proses demokratisasi Republik tersebut dibelahan dunia lainnya.
Pada tanggal 15 Januari 1992 hasil kerja Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa mengatakan bahwa [[Slovenia]] dan [[Makedonia]] telah memenuhi syarat untuk mendapat pengakuan, [[Kroasia]] belum memenuhi syarat sebelum mengubah Undang-Undang-nya yang mengatur etnis-etnis minoritasnya sedangkan [[Bosnia Herzegovina]] akan mendapat pengakuan setelah menyelenggarakan referendum di wilayahnya. Berbeda dengan hasil kerja Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa yang mengatakan bahwa bagi Slovenia dan Makedonia yang memenuhi syarat untuk pengakuan, ternyata justru Slovenia dan Kroasia yang langsung diakui oleh negara-negara Masyarakat Eropa sementara [[Makedonia]] justru ditunda karena protes [[Yunani]] atas penggunaan nama Makedonia sebagai nama negara tersebut. Perkembangan politik internasional selanjutnya telah mendorong negara-negara lainnya untuk mengakui kemerdekaan Slovenia dan Kroasia. Puncak pengakuan negara luar terhadap Kroasia dan Slovenia adalah [[pengakuan AS]] terhadap Slovenia dan Kroasia pada tanggal 6 April 1992 yang turut pula mendorong negara-negara maupun lembaga internasional memberikan pengakuannya terhadap Kroasia dan Slovenia.
====Pengakuan Republik Bosnia Herzegovina
Sebagaimana halnya yang terjadi di Republik-Republik Bagian Yugoslavia lainnya maka di Bosnia Herzegovina pun terjadi demokratisasi setelah hancur dan bubarnya [[komunis]]. Muncullah partai - partai politik yang semata - mata didasarkan pada [[sukuisme]]. Ketiga suku bangsa yang dominan di Republik Bosnia Herzegovina tersebut mulai membentuk partai-partai politik masing-masing, mempunyai [[platform politik]] dan haluan sesuai kepentingan suku bangsa masing-masing.
Peranan Masyarakat Eropa yang terlibat aktip dalam proses pemisahan diri Republik Kroasia dan Slovenia nampaknya mulai ikut campur-tangan di Bosnia Herzegovina. Hasil Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa menyimpulkan Bosnia Herzegovina layak untuk mendapatkan [[pengakuan kedaulatan]] sebagai negara merdeka dengan terlebih dahulu melakukan referendum dan rakyat menginginkan hal tersebut.
Janji Masyarakat Eropa untuk mengakui kedaulatan Bosnia Herzegovina telah menstimulir Pimpinan Republik Bosnia Herzegovina yang didominasi oleh golongan penduduk Muslim dan Kroasia untuk mengajukan permohonan kepada [[Masyarakat Eropa]] untuk diakui kedaulatan Republik Bosnia Herzegovina. Kondisi tersebut turut mempertegang hubungan antar suku bangsa di wilayah Bosnia Herzegovina. Referendum pun akhirnya dilakukan pada tanggal 30 Maret 1992 namun pihak etnis Serbia Bosnia Herzegovina memboikot pelaksanaan referendum tersebut sebagai sikap penolakannya terhadap upaya pemisahan Republik Bosnia Herzegovina dari Yugoslavia. Hasil [[referendum]] menunjukkan penduduk Republik Bosnia Herzegovina memilih menjadi suatu negara yang berdaulat dan merdeka.
Hasil referndum tersebut ditolak oleh pihak Serbia Bosnia Herzegovina yang semakin mempertajam hubungan antara suku di Bosnia Herzegovina. Keadaan di wilayah Bosnia Herzegovina semakin tidak menentu, sementara itu [[konperensi internasional]] mengenai krisis Bosnia Herzegovina yang disponsori oleh Masyarakat Eropa tidak berhasil menemukan solusi. Hambatan utama dalam penyelesaian konflik Bosnia Herzegovina terutama menyangkut struktur konstitusi Bosnia Herzegovina dimasa yang akan datang dan adanya kepentingan-kepentingan yang berbeda diantara ketiga bangsa konstitutip di Bosnia Herzegovina. Akan tetapi secara tiba-tiba Masyarakat Eropa dan AS pada tanggal 6 April 1992 memberikan pengakuan terhadap Republik Bosnia Herzegovina dimana belum dicapai penyelesaian secara menyeluruh masalah-masalah yang ada di Bosnia Herzegovina. Pengakuan internasional terhadap Republik Bosnia Herzegovina yang dinilai terlalu dini merupakan awal terjadinya krisis di wilayah Bosnia Herzegovina yang memicu pecahnya perang saudara, agama dan etnis di wilayah Bosnia Herzegovina yang berlarut larut dan memakan banyak sekali korban rakyat tak berdosa.
====Angkatan Bersenjata Yugoslavia keluar dari wilayah Slovenia dan Kroasia
Setelah [[Slovenia]] dan [[Kroasia]] memproklamirkan kedaulatannya pada tanggal 25 Juni 1991, pada tanggal 27 Juni 1991 sebanyak 2.000 orang pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia, Kepolisian Federal dan petugas Bea-Cukai Federal, dikirim ke perbatasan-perbatasan Yugoslavia dengan Austria. Kedatangan pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dan lain-lain diperbatasan [[Slovenia]] tersebut, ternyata tidak dilengkapi dengan peluru dan perlengkapan pencegah [[huru-hara]], Informasi tentang kelemahan pasukan-pasukan ini, termasuk route perjalanan, diketahui oleh Wakil PM Yugoslavia pada saat itu, [[Zivko Pregel]] (etnis Slovenia) dan segera diinformasikan kepada pimpinan Slovenia, sehingga pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dapat dihadang oleh [[HANTER]] Slovenia ditengah perjalanan tanpa dapat membela diri sehingga mission Angkatan Bersenjata Yugoslavia ini gagal total. Kemenangan HANTER Slovenia terhadap Angkatan Bersenjata Yugoslavia tersebut, semakin membuat berani untuk mendukung para politikus Slovenia untuk memisahkan diri dari Federasi.
Sementara itu pasukan [[HANTER]] mulai mengadakan pemasangan alat-alat perintang untuk tank (landak-landak yang dibuat dari rel-rel kereta-api) di jalan-jalan besar di seluruh kota besar di Slovenia, dan memblokade garnisun-garnisun, kesatuan-kesatuan, lembaga-lembaga dan obyek-obyek militer Angkatan Bersenjata Yugoslavia wilayah Slovenia. Perkembangan selanjutnya HANTER Slovenia mulai mengadakan serangan-serangan secara [[militer]] terhadap pasukan-pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dengan menggunakan segala sarana persenjataan yang ada. Sehubungan dengan itu para politikus meningkatkan kampanye melalui media massa, yang menuduh Angkatan Bersenjata Yugoslavia sebagai agresor di Slovenia, dengan tujuan melumpuhkan kekuatan Angkatan Bersenjata Yugoslavia, serta mencegah upaya-upaya penggunaan kekuatan militer ke wilayah Slovenia.
Usul-usul Angkatan Bersenjata Yugoslavia kepada [[PANGTI]] untuk mengambil tindakan tegas terhadap pimpinan Slovenia melalui pembubaran pasukan-pasukan para militer di Slovenia tidak berhasil dilaksanakan, karena Presiden Presidensi (etnis Kroasia) dan Wakil Menhan (etnis Slovenia) tidak menyetujuinya serta selalu memboikotnya, dengan alasan khawatir menimbulkan [[korban]] pada penduduk. Akhirnya untuk mencegah korban yang lebih besar dikalangan Angkatan Bersenjata Yugoslavia, sebagai akibat keraguan dalam mengambil sikap untuk mencegah konflik, Presidensi RFSY bahkan memutuskan menarik seluruh Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari wilayah Slovenia, yang berarti secara tidak langsung membiarkan Slovenia untuk memisahkan diri dari ikatan Federal. Peristiwa mundurnya Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari Kroasia, disamping adanya tekanan dari para [[politisi]] dalam negeri, serta kebijaksanaan pimpinan Angkatan Bersenjata Yugoslavia yang tidak menentu, juga disebabkan kurang profesionalnya anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia sendiri. Angkatan Bersenjata Yugoslavia setelah mundur dari Slovenia, sebagian anggota yang merasa berasal dari Slovenia dan Kroasia ikut Republiknya masing-masing. Sementara itu Angkatan Bersenjata Yugoslavia yang berasal dari [[etnis]] Serbia berusaha membantu etnis-etnis Serbia di wilayah Kroasia walaupun tidak secara terbuka. Konflikpun mulai merebak ke seluruh wilayah Republik Kroasia khususnya yang berpenduduk etnis Serbia.
[[Konflik bersenjata]] yang semula [[sporadis]] berubah menjadi besar-besaran. Pengalaman-pengalaman perang Slovenia yang berhasil mendorong Angkatan Bersenjata Yugoslavia keluar dari Republik Slovenia, tampaknya ditiru oleh penguasa Kroasia. Rintangan-rintangan [[tank]] kemudian dipasang, dan garnisun-garnisun, lembaga-lembaga, kesatuan-kesatuan serta obyek-obyek militer, terutama yang terpencil di [[blokade]]. Hubungan telepon, arus listrik, air dan suplai makanan dari dan kearah barak / garnisun militer diputus oleh penguasa Kroasia, dengan tujuan menghancurkan moril dan garis belakang pihak Angkatan Bersenjata Yugoslavia. Dengan keadaan yang terjepit, dan sebagai pasukan yang terlatih untuk perang, maka Angkatan Bersenjata Yugoslavia yang semula pasip dan berusaha berperan sebagai pemisah, karena tekanan serta [[agitasi]] yang terus-menerus, akhirnya turut bertempur bersama-sama dengan pasukan-pasukan [[HANTER]] penduduk Serbia melawan pasukan-pasukan Kroasia, yang jumlah serta kekuatannya semakin berkembang.
untuk bertindak menggunakan [[taktik militer]] profesional. Taktik operasi yang mereka lakukan tampak serba tidak menentu, tidak terorganisir. Dalam segi organisasi, tampak adanya kelemahan dalam bidang [[komando dan pengendalian]] khususnya setelah beberapa perwira tinggi Angkatan Bersenjata Yugoslavia [[membelot]] ke Republik-Republik Bagian. Dari hal tersebut diatas, nampak indikasi adanya suatu konspirasi untuk menjatuhkan militer melalui pimpinan Angkatan Bersenjata Yugoslavia sendiri, sehingga Angkatan Bersenjata Yugoslavia tidak pernah dapat membuat suatu keputusan yang cepat, tepat dan menguntungkan bagi organisasi maupun bagi bangsanya. Akhirnya, setelah mengalami kekalahan moril, maka Angkatan Bersenjata Yugoslavia terus ditarik mundur dari wilayah Kroasia, dengan membubarkan Komando Daerah Militer-V di [[Zagreb]].▼
▲Sebagaimana halnya dengan di Slovenia, dalam menghadapi situasi tersebut Angkatan Bersenjata Yugoslavia mengambil sikap yang sama, yakni tidak berusaha mengambil tindakan tegas secara militer pada saat situasi negara dalam keadaan yang menjurus pada [[perpecahan]]. Dari tindakannya pada waktu itu, bahkan cenderung menghindari pertempuran, serta melarang anggota militer untuk bertindak menggunakan [[taktik militer]] profesional. Taktik operasi yang mereka lakukan tampak serba tidak menentu, tidak terorganisir. Dalam segi organisasi, tampak adanya kelemahan dalam bidang [[komando dan pengendalian]] khususnya setelah beberapa perwira tinggi Angkatan Bersenjata Yugoslavia [[membelot]] ke Republik-Republik Bagian. Dari hal tersebut diatas, nampak indikasi adanya suatu konspirasi untuk menjatuhkan militer melalui pimpinan Angkatan Bersenjata Yugoslavia sendiri, sehingga Angkatan Bersenjata Yugoslavia tidak pernah dapat membuat suatu keputusan yang cepat, tepat dan menguntungkan bagi organisasi maupun bagi bangsanya. Akhirnya, setelah mengalami kekalahan moril, maka Angkatan Bersenjata Yugoslavia terus ditarik mundur dari wilayah Kroasia, dengan membubarkan Komando Daerah Militer-V di [[Zagreb]].
Meninggalkan Bosnia dan Makedonia.▼
Setelah Angkatan Bersenjata Yugoslavia meninggalkan Slovenia dan wilayah Kroasia, wilayah Bosnia-Herzegovina semakin penting bagi posisi Angkatan Bersenjata Yugoslavia. Didalam reorganisasi Angkatan Bersenjata Yugoslavia, kota [[Sarajevo]] dijadikan kedudukan Kodam II yang dalam organisasi lama dirangkap Kodam I/Beograd. Sebagaimana halnya dengan di Slovenia dan Kroasia, di [[B-H]] pun terulang skenario kegiatan-kegiatan anti Serbia dan anti Angkatan Bersenjata Yugoslavia. Aksi-aksi provokatip dilancarkan terhadap kedudukan dan lokasi anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia terutama di wilayah yang mayoritas penduduknya etnis Kroasia (penculikan perwira-perwira, penembakan-penembakan). Bersamaan dengan kejadian tersebut diatas sekitar 30.000 orang anggota "[[HOS]]" yakni tentara Partai Keadilan Kroasia memasuki wilayah Herzegovina (bagian barat wilayah Bosnia Herzegovina). Situasi di Herzegovina menjadi tegang apalagi dengan adanya pernyataan-pernyataan militer Kroasia yang akan melakukan intervensi jika terjadi perang di Bosnia Herzegovina akhirnya setiap golongan etnis membentuk pasukan-pasukan [[para militer]] masing-masing termasuk golongan etnik Serbia disamping tetap mempercayakan keamanannya kepada Angkatan Bersenjata Yugoslavia.
Dilain pihak Pemerintah Bosnia Herzegovina, juga memobilisasi anggota Kepolisian setempat dan membentuk unit-unit berdasarkan etnis. Keadaan tersebut semakin mempertegang hubungan antar etnis di wilayah Bosnia Herzegovina. Aksi-aksi provokasi dari pihak Bosnia Herzegovina telah memulai pecahnya perang diantara pihak etnis [[Serbia Bosnia Herzegovina]] dengan [[Kroasia Bosnia Herzegovina]] dan [[Muslim Bosnia Herzegovina]]. Sebaliknya Angkatan Bersenjata Yugoslavia belum mengambil sikap dan belum mengambil tindakan untuk mencegah kemungkinan eskalasi konflik antar suku tersebut.
Mengamati keadaan yang semakin gawat di Bosnia Herzegovina, kelompok negara Barat yang dimotori oleh pihak AS akhirnya mendesak pada pihak Angkatan Bersenjata Yugoslavia agar segera mundur atau keluar dari wilayah Bosnia Herzegovina. Angkatan Bersenjata Yugoslavia akhirnya meninggalkan Bosnia Herzegovina tanggal 19 Mei 1992 sesuai keputusan Presidensi Yugoslavia yang pada tanggal 27 April 1992 telah membentuk negara baru, yaitu Yugoslavia yang disebut Republik Federal Yugoslavia ([[RFY]]) yang terdiri dari Republik Montenegro dan Republik Serbia diatas wilayah administratip yang berlaku dari eks Yugoslavia. Penarikan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari wilayah Bosnia Herzegovina tersebut diikuti pula dengan seruan agar anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia yang berasal dari wilayah Bosnia Herzegovina tersebut diberikan kebebasan memilih apakah akan ditarik bersama Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari Bosnia Herzegovina atau tetap tinggal di wilayah Bosnia Herzegovina namun keluar dari Angkatan Bersenjata Yugoslavia. Berdasarkan keputusan tersebut maka anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia yang dari [[etnik Muslim]] yang berasal dari Bosnia Herzegovina keluar dari Angkatan Bersenjata Yugoslavia kemudian bergabung dengan tentara Muslim yang semula adalah HANTER eks Republik Bosnia Herzegovina. Demikian pula anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia yang berasal dari etnis Kroasia dari Bosnia Herzegovina meninggalkan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dan begabung dengan HVO (Hrvatska Veca Odbrana - Tentara [[Partai HDZ Kroasia]] di B-H) yang dalam sementara waktu sudah terbentuk dan menjadi AB Kroasia Bosnia Herzegovina. Demikian juga halnya dengan anggota-anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari etnis Serbia yang berasal dari Bosnia Herzegovina. Mereka bergabung dengan Tentara Republik Serbia Bosnia Herzegovina yang sementara waktu sudah terbentuk. Sehingga dengan demikian sisanya yang tidak bersedia bergabung dengan kelompok etnis di Bosnia Herzegovina tetap sebagai anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia dan ikut membaur ke wilayah [[Yugoslavia baru]] ([[Serbia dan Montenegro]]).
Situasi yang dihadapi Angkatan Bersenjata Yugoslavia di Slovenia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina telah mendorong pimpinan Angkatan Bersenjata Yugoslavia untuk secara perlahan-lahan mengadakan pembongkaran-pembongkaran terhadap instalasi maupun peralatan militer vitalnya di Republik [[Makedonia]]. Keadaan tersebut ditambah lagi dengan sikap pemerintah Makedonia yang mulai dirasakan adanya suatu usaha-usaha kegiatan seperti apa yang telah dilaksanakan oleh pemerintah [[Slovenia]], [[Kroasia]] dan [[Bosnia Herzegovina]] terhadap Angkatan Bersenjata Yugoslavia. Akhirnya Angkatan Bersenjata Yugoslavia secara keseluruhan ditarik dari Makedonia tanpa terjadi sesuatu konflik dengan proses penarikan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari Makedonia berjalan secara damai.
====Deklarasi [[Yugoslavia baru]] (Republik Federal Yugoslavia)
Keadaan yang semakin tidak menentu di wilayah Republik-Republik Bagian Yugoslavia baik di Slovenia, Kroasia maupun Bosnia Herzegovina telah memaksa Parlemen Federal Yugoslavia untuk bersidang yang selanjutnya mengesyahkan Undang-Undang Dasar yang baru. Undang-Undang Dasar yang baru tersebut menetapkan pembentukan Yugoslavia yang baru sehingga pada tanggal 27 April 1992 diproklamirkan Republik Federal Yugoslavia yang anggotanya terdiri dari Republik Serbia dan Republik Montenegro didalam wilayah perbatasan yang ada sekarang. Dengan deklarasi Yugoslavia baru tersebut secara [[de facto]] dan [[de jure]] telah menjadikan Republik-Republik Kroasia, Slovenia, Bosnia Herzegovina dan Makedonia tidak anggota Yugoslavia lagi. Didalam deklarasi Yugoslavia baru tersebut ditekankan bahwa RFY tidak mempunyai [[ambisi teritorial]] terhadap negara-negara tetangganya.
Pada tanggal 4 Mei 1992 Presidensi Yugoslavia, dalam kapasitasnya sebagai Pangti AB, telah memutuskan untuk menarik semua anggota pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia warga-negara RFY (dalam hal ini warga-negara Serbia dan Montenegro). Anggota Angkatan Bersenjata Yugoslavia diluar warga-negara Yugoslavia baru diberi kesempatan untuk menentukan pilihannya, apakah tetap tinggal di Yugoslavia atau di Republik Bagian.
Dengan terbentuknya RFY, dan dilaksanakannya keputusan Presidensi Yugoslavia untuk menarik pasukan-pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari wilayah [[Bosnia Herzegovina]], dengan batas waktu yang ditentukan hingga tanggal 19 Mei 1992, maka secara de jure semenjak itu pula RFY tidak mempunyai anggota pasukan di Bosnia Herzegovina.
Sementara itu pembentukan Yugoslavia baru yang anggotanya terdiri [[Republik Serbia]] dan [[Republik Montenegro]], dua anggota eks RFS Yugoslavia, masih tetap ingin disebut Yugoslavia, yaitu Republik Federal Yugoslavia (RFY), dengan ambisi untuk tetap disebut penerus Yugoslavia (sebagai Yugoslavia bentuk ketiga). RFY menganggap diri yang berhak mewarisi beban kewajiban-kewajiban internasionalnya serta untuk mewakili [[kepentingan]] warga-negara Yugoslavia yang lama di luar negeri, sebelum status mereka jelas dan diatur kembali menurut Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.
|