Aksara Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Bentuk aksara: Mengubah gambar tanda baca dengan gambar yang memuat posisi huruf dasar, agar tidak perlu dijelaskan lagi dalam bentuk teks.
Baris 135:
| [[File: Jawa Ma Pasangan.png|x60px]] || [[File: Jawa Ga Pasangan.png|x60px]] || [[File: Jawa Ba Pasangan.png|x60px]] || [[File: Jawa Tha Pasangan.png|x60px]] || [[File: Jawa Nga Pasangan.png|x60px]]
|}
 
====Tanda baca konsonan====
Terdapat dua macam tanda baca konsonan, yaitu tanda baca pengakhir konsonan (''sandhangan panyigeging wanda'') dan tanda baca penyisip konsonan (''sandhangan wyanjana'').
 
'''Tanda Baca Pengakhir Konsonan'''
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|- bgcolor="#f0f0f0"
| Panyangga || Cêcak || Wingyan || Layar || Pangkon
|-
| || [[File: Jawa Cecak.png|x60px]] || [[File: Jawa Wignyan.png|x60px]] || [[File: Jawa Layar.png|x60px]] || [[File: Jawa Pangkon.png|x60px]]
|- bgcolor="#f0f0f0"
| kaṃ || kang || kah || kar || -k
|-
| {{jav|ꦏ ꦀ}} || {{jav|ꦏꦁ}} || {{jav|ꦏꦃ}} || {{jav|ꦏꦂ}} || {{jav|ꦏ꧀}}
|}
 
Catatan:
* ''Panyangga'' biasanya hanya digunakan untuk silabel suci [[Hindu]], [[Om]].
* ''Pangkon'' digunakan untuk menghilangkan vokal inheren suatu vokal, namun hanya digunakan pada '''akhir kalimat'''. Apabila sebuah konsonan tanpa vokal muncul ditengah kalimat, digunakan bentuk ''pasangan'' (lihat bagian ''pasangan'').
 
 
'''Tanda Baca Penyisip Konsonan'''
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|- bgcolor="#f0f0f0"
| Cakra || Kêrêt || Pengkal
|-
| [[File: Jawa Cakra.png|x60px]] || [[File: Jawa Keret.png|x60px]] || [[File: Jawa Pengkal.png|x60px]]
|- bgcolor="#f0f0f0"
| kra || krê || kya
|-
| || {{jav|ꦏꦽ }} || {{jav|ꦏꦾ}}
|}
 
Catatan:
* Bentuk ''cakra'' yang ditunjukkan disini sebenarnya adalah bentuk [[ligatur]] yang telah menjadi standar.
* ''Cakra'' dan ''pengkal'' dapat digabungkan dengan tanda baca ''suku''.
 
=== Konsonan tambahan ===
Baris 250 ⟶ 288:
!colspan="1"|Pasangan
!colspan="1"|Font
!colspan="1"|NameNama
|-
| [[File:Ra agung.png|60px]] || [[File:Ra agung pasangan.1.png|60px]] || {{jav|ꦬ}} || Ra agung
Baris 263 ⟶ 301:
* ''Nga lêlêt'' merepresentasikan silabel lê, dan menggantikan setiap kombinasi la + pêpêt.
 
=== Vokal dasar (''aksara swara'') ===
''Aksara swara'' adalah huruf yang merepresentasikan sebuah bunyi vokal mandiri, dimana terdapat lima untuk vokal dasar, tiga untuk vokal panjang, dua untuk [[diftong]], dan satu variasi kuno dimasukkan ke range [[Unicode]]. Setiap hurufnya memiliki bentuk sandhangan untuk mengubah vokal inheren konsonan, dengan pengecualian sandhangan ''tarung'', ''pêpêt'' dan ''tolong'' yang tidak mempunyai bentuk huruf mandiri.
Aksara suara (aksara swara) berjumlah tujuh buah. Aksara suara digunakan untuk menuliskan aksara vokal yang menjadi suku kata, terutama yang berasal dari bahasa asing, untuk mempertegas pelafalannya. Aksara suara tidak dapat dijadikan sebagai aksara pasangan sehingga aksara ''sigegan'' yang terdapat di depannya harus dimatikan dengan pangkon. Walaupun demikian aksara suara dapat diberi sandhangan wignyan, layar, dan cecak.
 
<center>
Perlu diperhatikan bahwa huruf vokal mandiri dapat digantikan dengan aksara "ha" sebagai konsonan kosong, diikuti dengan tanda baca vokal yang sesuai. Bentuk vokal mandiri seperti pada tabel dibawah hanya digunakan untuk menuliskan nama atau kata serapan, sementara untuk kata asli [[bahasa Jawa]], digunakan aksara "ha". Sebagai contoh, ''anak'' (anak) ditulis dengan aksara "ha" ({{jav|ꦲꦤꦏ꧀}}), begitu halnya ''iwa'' (ikan), dengan tambahan tanda baca vokal "i" ({{Jav|ꦲꦶꦮ}}). Sementara itu, nama seperti ''Ali'' ({{jav|ꦄꦭꦶ}}) dan ''Irawan'' ({{Jav|ꦆꦫꦮꦤ꧀}}) ditulis dengan bentuk vokal mandiri seperti pada tabel dibawah.
{| class="wikitable" align="center" width="70%" style="clear:both;margin:0; font-size:90%"
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|- bgcolor="#f0f0f0" class=IPA
|- bgcolor="#f0f0f0"
| a || i || u || e || o
|-
| [[File:Jawa A.png|60px]] || [[File:Jawa I.png|60px]] || [[File:Jawa U.png|60px]] || [[File:Jawa E.png|60px]] || [[File:Jawa O.png|60px]]
| colspan="7" bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Aksara swara'''
|-
| {{Jav|ꦄ}} || {{Jav|ꦆ}} || {{Jav|ꦈ}} || {{Jav|ꦌ}} || {{Jav|ꦎ}}
| align=center |[[Berkas:Javanese script - A.png|center|60px|link=ꦄ]][[A (aksara Jawa)|A (ꦄ)]]
| align=center |[[Berkas:Javanese script - E.png|center|60px|link=ꦌ]][[E (aksara Jawa)|E (ꦌ)]]
| align=center |[[Berkas:Javanese script - I.png|center|60px|link=ꦆ]][[I (aksara Jawa)|I (ꦆ)]]
| align=center |[[Berkas:Javanese script - O.png|center|60px|link=ꦎ]][[O (aksara Jawa)|O (ꦎ)]]
| align=center |[[Berkas:Javanese script - U.png|center|60px|link=ꦈ]][[U (aksara Jawa)|U (ꦈ)]]
| align=center |<!--[[Berkas:Javanese script - AI.png|center|60px|link=ꦍ]]-->[[AI (aksara Jawa)|AI (ꦍ)]]<!-- tambahan-->
| align=center |<!--[[Berkas:Javanese script - II.png|center|60px|link=ꦇ]]-->[[II (aksara Jawa)|II (ꦇ)]]<!-- tambahan-->
|}
</center>
 
 
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
=== Huruf Vokal tidak Mandiri (''sandhangan'') ===
|- bgcolor="#f0f0f0" class=IPA
Sandangan ialah tanda diakritik yang dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa. Penulisan sandangan pada aksara pasangan selain aksara
|- bgcolor="#f0f0f0"
pasangan ha, sa, dan pa diletakkan di atas bagian akhir aksara yang mendapat pasangan dan aksara pasangannya diletakkan di bawah aksara yang mendapat
| aa || ii || uu || ai || au || i Kawi
pasangan itu. Penulisan sandangan pada aksara pasangan ha, sa, dan pa diletakkan di atas bagian akhir masing-masing aksara pasangan itu.
|-
| [[File:Jawa Aa.png|60px]] || [[File:Jawa Ii.png|60px]] || [[File:Jawa Uu.png|60px]] || [[File:Jawa Ee.png|60px]] || [[File:Jawa Oo.png|60px]] || [[File:I kawi.png|60px]]
|-
| {{Jav|ꦄꦴ}} || {{Jav|ꦇ}} || {{Jav|ꦈꦴ}} || {{Jav|ꦍ}} || {{Jav|ꦎꦴ}}|| {{jav|ꦅ}}
|}
 
Catatan:
Sandangan aksara Jawa dapat dibagi menjadi dua golongan, sandangan bunyi vokal (''sandhangan swara'') dan sandangan konsonan penutup suku kata (''sandhangan sesigeg/sandhangan panyigeging wanda'').
* Vokal panjang aa, ii, dan uu tidak diromanisasi dengan tanda baca macron.
* I kawi adalah varian kuno vokal i mandiri.
* Ai dan au masing-masing merepresentasikan [[diftong]] /ai/ dan /au/. Namun keduanya tidak dipakai dalam teks berbahasa Jawa karena [[bahasa Jawa]] tidak mengenal diftong. Kedua huruf ini berguna untuk mengtranskripsikan bahasa-bahasa seperti [[bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Melayu|Melayu]].
 
==== Tanda baca vokal ====
<center>
Disebut ''Sandhangan swara'', tanda baca ini dipakai sebagai pengubah bunyi vokal dalam tulisan Jawa. Selain vokal yang terdapat pada bentuk mandiri, terdapat beberapa ''sandhangan'' yang tidak mempunyai bentuk mandiri unik. ''Sandhangan'' tersebut adalah ''pěpět'' untuk vokal /ə/, ''pěpět-tarung'' yang digunakan dalam penulisan [[bahasa Sunda|Sunda]] untuk vokal /ɤ/, serta ''tolong' yang juga digunakan dalam penulisan Sunda untuk vokal /o/.
{| class="wikitable" align="center" style="clear:both;margin:0; font-size:90%"
 
|+ Sandangan Bunyi Vokal
Tanpa ''sandhangan'', sebuah konsonan dibaca dengan vokal inheren /a/ atau /ɔ/. Untuk mengetahui kapan kedua vokal tersebut digunakan, tersebut peraturan untuk menentukan vokal inheren yang dipakai sebuah konsonan, sebagai berikut:
|-
* Konsonan dibaca dengan vokal /ɔ/ apabila '''huruf sebelumnya''' memiliki ''sandhangan swara''.
| bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Nama Sandhangan''' || bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Aksara Jawa''' || bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Keterangan'''
* Konsonan dibaca dengan vokal /a/ apabila '''huruf setelahnya''' memiliki ''sandhangan swara''.
|-
* Konsonan awal sebuah kata umumnya dibaca dengan vokal /ɔ/, dengan pengecualian apabila '''dua huruf setelahnya''' merupakan huruf dasar tanpa ''sandhangan'', maka konsonan tersebut dibaca dengan vokal /a/.
| [[Wulu]] || [[Berkas:Javanese script - Wulu.png|center|40px|link=]] || tanda vokal i. Ditulis di atas aksara. Apabila selain wulu juga terdapat sandangan yang lain,
 
sandangan wulu digeser sedikit ke kiri.
{| border="1" cellpadding="3" style="border-collapse: collapse;text-align:center;"
|-
|- bgcolor="#f0f0f0" class=IPA
| [[Pepet (Hanacaraka)|Pepet]] || [[Berkas:Javanese script - Pepet.png|center|40px|link=]] || tanda vokal e. Ditulis di atas aksara. Apabila selain pepet juga terdapat sandangan layar, sandangan peper digeser sedikit ke kiri dan sandangan layar ditulis di sebelah kanan pepet. Apabila selain pepet terdapat sandangan cecak, sandangan cecak ditulis di dalam sandangan pepet. Aksara 'ra' dan 'la' tidak dapat dikenai sandhangan ini, melainkan mereka memiliki aksara khusus untuk suku kata 're' dan 'le' yaitu 'cerek' dan 'leled'.
|- bgcolor="#f0f0f0"
|-
| a || i || u || e || o || ě
| [[Suku (Hanacaraka)|Suku]] || [[Berkas:Javanese script - Suku.png|center|40px|link=]] || tanda vokal u. Ditulis di bawah aksara. Apabila yang diberi sandangan suku itu aksara pasangan ka, na, dan la, bentuk aksara pasangan itu diubah terlebih dahulu menjadi aksara utuh seperti aksara pokok masing-masing, kemudian sandangan suku baru dirangkaikan di bawah bagian akhir aksara pasangan itu.
|- bgcolor="#f0f0f0"
|-
| - || Wulu || Suku || Taling || Taling-tarung || Pěpět
| [[Taling]] || [[Berkas:Javanese script - Taling.png|center|40px|link=]] || tanda vokal é. Ditulis di sebelah kiri (di depan) aksara.
|-
| [[File:Inherent vowel a.png|60px]] || [[File:Jawa Wulu.png|60px]] || [[File:Jawa Suku.png|60px]] || [[File:Jawa Taling.png|60px]] || [[File:Jawa Taling Tarung.png|60px]] || [[File:Jawa Pepet.png|60px]]
| [[Taling]] [[Tarung (tedung)|Tarung]] || [[Berkas:Javanese script - Taling tarung.png|center|40px|link=]] || tanda vokal o. Ditulis mengapit aksara (taling ditulis di depan aksara, tarung ditulis di belakang aksara) yang dibubuhi sandangan, dan juga aksara pasangannya (jika ada)
|-
| {{jav|ꦏ}} || {{jav|ꦏꦶ}} || {{jav|ꦏꦸ}} || {{jav|ꦺꦏ}} || {{jav|ꦺꦏꦴ}} || {{jav|ꦏꦼ}}
|}
{| class="wikitable" align="center" style="clear:both;margin:0; font-size:90%"
|+ Sandangan Penanda Kosonan Penutup Suku Kata
|-
| bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Nama Sandhangan''' || bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Aksara Jawa''' || bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Keterangan'''
|-
| [[Wisarga|Wignyan]] || [[Berkas:Javanese script - Wignyan.png|center|40px|link=]] || tanda ganti konsonan h. Ditulis di sebelah kanan (di belakang) aksara.
|-
| [[Layar (surang)|Layar]] || [[Berkas:Javanese script - Layar.png|center|40px|link=]] || tanda ganti konsonan r. Ditulis di atas aksara.
|-
| [[Cecak (Hanacaraka)|Cecak]] || [[Berkas:Javanese script - Cecak.png|center|40px|link=]] || tanda ganti konsonan ng. Ditulis di atas aksara. Bila aksara yang dibubuhi sandangan cecak itu merupakan suku kata yang berunsurkan vokal i, maka sandangan cecak ditulis di sebelah kanan (di belakang) sandangan wulu; bila aksara yang dibubuhi sandangan cecak itu merupakan suku kata yang berunsurkan vokal e, maka sandangan cecak ditulis di dalam sandangan pepet,
|-
| [[Pangkon]] || [[Berkas:Javanese script - Pangkon.png|center|40px|link=]] || tanda penghilang vokal (penanda aksara mati, aksara konsonan penutup suku kata/aksara ''panyigeging wanda''), selain itu juga dapat dipakai sebagai pembatas bagian kalimat atau rincian yang belum selesai, senilai dengan tanda koma di dalam ejaan Latin; terakhir, sandangan pangkon dipakai untuk menghindarkan penulisan pasangan aksara yang bersusun lebih dari dua tingkat. Ditulis di sebelah kanan (di belakang) aksara.
|}
</center>
 
=== Penanda gugus konsonan ===
Penanda gugus konsonan (''sandhangan wyanjana'') merupakan penanda aksara konsonan yang dilekatkan pada konsonan lain di dalam suatu suku kata. Penanda gugus konsonan di dalam aksara Jawa ada lima. Aksara yang sudah diberi satu penanda gugus konsonan tidak dapat diberi penanda gugus konsonan yang lain.
 
{| classborder="wikitable1" aligncellpadding="center3" style="clearborder-collapse:both;margin:0; fontcollapse;text-sizealign:90%center;"
|- bgcolor="#f0f0f0" class=IPA
|-
|- bgcolor="#f0f0f0"
| bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Nama penanda''' || bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Aksara Jawa''' || bgcolor="#F3E5AB" align="center"|'''Keterangan'''
| aa || ii || uu || ai || au || ěu || o Sunda
|-
|- bgcolor="#f0f0f0"
| [[Cakra (guwung)|Cakra]] || [[Berkas:Javanese script - Cakra.png|center|40px|link=]] || tanda ganti gugus konsonan -ra (mis. 'kra'). Ditulis di bawah aksara. Tidak dapat diberi sandangan pepet (harus diganti dengan keret). Apabila yang diberi cakra itu aksara pasangan ka, bentuk aksara pasangan itu diubah terlebih dahulu menjadi aksara utuh seperti aksara pokoknya, kemudian penanda cakra baru dirangkaikan di bawah bagian akhir aksara pasangan itu.
| Tarung || Wulu mělik || Suku měndut || Dirga mure || Dirga mure-tarung || Pěpět-tarung || Tolong
|-
|-
| [[Cakra (guwung)|Keret/ceret]] || [[Berkas:Javanese script - Cakra keret.png|center|40px|link=]] || tanda ganti gugus konsonan -re (mis. 'kre'). Ditulis di bawah aksara. Sebagai ganti cakra yang mendapat sandangan pepet. Apabila yang diberi keret itu aksara pasangan ka, bentuk aksara pasangan itu diubah terlebih dahulu menjadi aksara utuh seperti aksara pokoknya, kemudian penanda keret baru dirangkaikan di bawah bagian akhir aksara pasangan itu.
| [[File:Diacritic tarung.png|60px]] || [[File:Diacritic wulu melik.png|60px]] || [[File:Diacritic suku mendut.png|60px]] || [[File:Diacritic dirga mure.png|60px]] || [[File:Diacritic dirga mure-tarung.png|60px]] || [[File:Diacritic pepet-tarung.png|60px]] || [[File:Diacritic tolong.png|60px]]
|-
|-
| [[Péngkal]] || [[Berkas:Javanese script - Pengkal.png|center|40px|link=]] || tanda ganti gugus konsonan -ya (mis. 'kya'). Ditulis serangkai di belakang aksara. . Apabila yang diberi pengkal itu aksara pasangan ka, bentuk aksara pasangan itu diubah terlebih dahulu menjadi aksara utuh seperti aksara pokok masing-masing, kemudian penanda pengkal baru dirangkaikan di bawah bagian akhir aksara pasangan itu.
| {{jav|ꦏꦴ}} || {{jav|ꦏꦷ}} || {{jav|ꦏꦹ}} || {{jav|ꦻꦏ}} || {{jav|ꦻꦏꦴ}} || {{jav|ꦏꦼꦴ}} || {{jav|ꦏꦵ}}
|-
| [[Panjingan wa]] || [[Berkas:Pasangan Wa.png|center|40px|link=]] || tanda ganti gugus konsonan -wa (mis. 'kwa'). Sama dengan pasangan aksara wa
|-
| [[Panjingan la]] || [[Berkas:Pasangan La.png|center|40px|link=]] || tanda ganti gugus konsonan -la (mis. 'kla'). Sama dengan pasangan aksara la
|}
</center>
 
=== ''Aksara mahaprana'' (hembusan besar) ===
{{sect-stub}}
 
=== Tanda-tanda Baca (''pratandhapada'') ===
<br />
<center>
Baris 374 ⟶ 398:
|}
</center>
 
===Aksara lainnya ===
{{sect-stub}}
==== Pa cerek dan nga leled ====
[[Ra (aksara Jawa)|Pa cerek]] adalah aksara khusus untuk mengganti aksara 're', yaitu aksara 'ra' yang diberi sandhangan pepet. Sedangkan [[La (aksara Jawa)|nga leled]] merupakan aksara khusus untuk mengganti aksara 'le', yaitu aksara 'la' yang diberi sandhangan pepet.
<!-- nga lelet raswadi -->