Gereja Maronit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 46:
===Era perang salib===
Pada penghujung abad ke-11, tatkala para tentara Salib bergerak menuju kawasan [[Levant]] untuk menumbangkan pemerintahan Islam, mereka melintasi pegunungan Lebanon dan berpapasan dengan kaum Maronit. Kaum Maronit telah hidup terpisah dari dunia Kristen selama kurang lebih 400 tahun. Gereja di Roma tidak menyangka kalau kaum Maronit masih eksis. Para tentara Salib dan kaum Maronit menjalin hubungan baik dan sejak itu saling bantu satu sama lain.
Selama [[perang Salib]] pada abad ke-12 Masehi, kaum Maronit membantu para tentara Salib dan meneguhkan keterikatan mereka dengan Tahta Suci pada 1182 Masehi. Mulai saat itu kaum Maronit tak terpisahkan dari ortodoksi gerejawi dan kesatuan Gereja Katolik. Sebagai tanda ikatan itu, Patriark Maronit [[Youseff Al Jirjisi]] menerima tajuk dan tongkat lambang otoritasnya dari [[Paus Paskalis II]] pada 1100 Masehi. Pada 1131, Patriark Maronit [[Gregorios Al-Halati]] menerima surat dari [[Paus Innosensius II]] yang berisi pengakuan kepausan atas otoritas patriarkat Maronit.
Dalam waktu yang lama kaum Maronit hidup terisolasi dari umat Kristen Kekaisaran Bizantium dan Eropa Barat. Akibatnya mereka mengangkat [[patriark]] sendiri, mulai dari Yohanes Maron, yang sebelumnya menjabat sebagai Uskup [[Batroun]], Gunung Lebanon. Dari dialah kaum Maronit sekarang ini mengklaim [[suksesi apostolik]] penuh melalui [[keuskupan|tahta keuskupan]] Antiokhia. Meskipun demikian, timbul kontroversi seputar klaim ini, mengingat bahwa sebagian kaum Maronit didakwa telah sepenuhnya mengadopsi bidaah [[monotelitisme]]. Kontroversi ini mengakibatkan beberapa kali terjadi perang saudara (misalnya pada 1282 dan 1499 Masehi).
===Era pemerintahan Usmaniyah===
===Era pemerintahan Perancis===
|