KBR (kantor berita): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 20:
|owner = [[PT Media Lintas Inti Nusantara]]
|parent =
|key_people = [[Goenawan Mohamad]], Komisaris Utama, [[Tosca Santoso]], Direktur Utama
|launch_date =
|dissolved =
Baris 73:
Pada 2000, KBR68H mulai menerapkan teknologi satelit dalam penyebaran informasi radio. KBR68H mendapat kanal di saluran [[Satelit Palapa]] C2 yang belum terpakai. Radio-radio yang berminat mendapatkan informasi dari KBR68H cukup menggunakan antena parabola dan peralatan penerima. Cara semacam ini juga dipakai radio-radio asing seperti VOA, BBC, Radio Nederland dan Deutsche Welle. Hanya saja KBR68H menggunakan satelit domestik.
== Perusahaan ==
Pada awalnya KBR68H dikelola di bawah lembaga swadaya masyarakat (LSM) Institut Studi Arus Informasi (ISAI). Kantor berita KBR68H merupakan satu unit kegiatan LSM yang aktif untuk meningkatkan kualitas jurnalisme dan lancarnya arus informasi di Indonesia. Kegiatan operasional KBR68H awalya mengandalkan bantuan dari lembaga donor seperti [[Media Development Loan Fund]], [[The Asia Foundation]], [[Open Society Institute]], [[Free Voice]], dan Kedutaan Besar Belanda.
Selanjutnya, ISAI membentuk perusahaan untuk mengelola secara mandiri KBR68H, karena jumlah staf KBR68H terus bertambah dan biaya operasional terus membengkak. Perusahaan ini diberi nama [[PT Media Lintas Inti Nusantara]] (Melin). Saham perusahaan dimiliki Koperasi Utan Kayu (36 persen), Yayasan ISAI 24 persen, dan 40 persen dijual kepada lembaga dan individu. Komisaris Utama PT Melin dipercayakan pada Goenawan Mohammad.
== Asia Calling ==
Sejak 2003, KBR68H memproduksi program [[Asia Calling]], yang menyajikan informasi-informasi terkini dari kawasan regional Asia dalam dwibahasa, [[Bahasa Inggris]] dan [[Bahasa Indonesia]]. Hingga 2013, [[Asia Calling]] merupakan satu-satunya program radio di Indonesia yang mengangkat isu-isu kawasan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, keberagaman budaya dan lain-lain. Sekitar 30 koresponden menyajikan liputan program-program pemerintah yang mempengaruhi kehidupan masyarakat banyak. Pada Juni 2013, Asia Calling diterjemahkan ke dalam 10 bahasa di Asia dan disiarkan di 321 stasiun radio di kawasan Asia. Laporan Asia Calling memenangkan sejumlah penghargaan jurnalistik. Pada 2009, koresponden Asia Calling di [[Beijing]] [[Cina]], Elise Potaka memenangkan penghargaan kedua dalam ''[[Asia Pacific Environmental Journalism Award]]'', melalui tulisannya yang berjudul ''"The Murky World of Coal Mining in China"'' (Suramnya Dunia Pertambangan Batubara di Cina).<ref>[http://www.environmentaljournalists.org/Elise%20Potaka.htm ASIA-PACIFIC 2009 CO - WINNER OF ENVIRONMENTAL JOURNALISM AWARD]</ref>
== Penghargaan ==
=== Penghargaan Lembaga ===
* 2003, [[The Tech Museum Award]], atas perannya membuka akses informasi untuk masyarakat luas, dengan menggunakan perkembangan teknologi.
* 2003, penghargaan dari [[Gateway Foundation]], Jerman.
* 2004, penghargaan dari [[Gateway Foundation]], Jerman.
* 2009, [[King Baudouin International Development Prize]], dari Kerajaan Belgia, atas usahanya memajukan taraf hidup masyarakat melalui penguatan demokrasi, pengembangan toleransi dan partisipasi aktif masyarakat dengan cara memproduksi dan menyebarkan informasi berkualitas lewat radio jaringan di daerah. <ref>[http://www.tempo.co/read/news/2009/05/08/078175115/Kantor-Berita-Radio-68H--Raih-King-Baudouin-Award]</ref>
=== Penghargaan Karya Jurnalistik ===
* 2009, Penghargaan juara dua, dari Forum Wartawan Lingkungan se-Asia Pasifik, APEFJ kepada kontributor KBR68H di China untuk program Asia Calling, Elise Potaka. <ref>[http://www.greenradio.fm/news/latest/1348-kbr68h-raih-penghargaan-jurnalistik-lingkungan-asia-pasifik]</ref>
* 2013, Reporter Irvan Imamsyah meraih penghargaan [[Anugerah Adinegoro]] 2012, untuk laporan berjudul "Petaka Tambang Pasir di Tasik Selatan." <ref>[http://adinegoroaward.wordpress.com/2013/01/31/pemenang-adinegoro-2012-kategori-jurnalistik-radio-jurnalistik-siber/]</ref>
* 2013, Reporter Yudi Rahman meraih Juara I kategori Radio dalam [[Apresiasi Jurnalistik Jakarta]], yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen AJI Jakarta. Laporannya berjudul berjudul "Bidan Bergaji Rp 15 Ribu". <ref>[http://www.portalkbr.com/nusantara/jakarta/2685434_4260.html]</ref>
== Referensi ==
|